Frank Wang : Pendiri DJI Technology Company

Biografi Frank Wang

Frank Wang adalah pendiri dan CEO dari SZ DJI Technology, perusahaan robotika swasta yang bernilai 8 miliar. Dengan perkiraan pendapatan pada tahun 2015 yaitusebesar 1 miliar, yang berbasis di Shenzhen, DJI menguasai pasar penjualan drone saat ini, dimana model andalannya, Phantom, adalah produk yang paling populer. Pada bulan September 2016, DJI meluncurkan Mavic, lebih kecil, drone yang dapat dilipat. Forbes memperkirakan Wang memiliki sekitar 45% saham dari perusahaan yang didirikannya pada tahun 2006 dari kamar asramanya di Hong Kong University of Science & Technology.

Sedikit mengulas tentang perusahaan DJI Innovations, perusahaan asal China ini merupakan produsen dari merek drone Phantom yang telah mempunyai kepopuleran tingkat dunia. Di Indonesia sendiri, brand ini tentu sudah tidak asing karena telah banyak dipasarkan bahkan mempunyai komunitas sendiri.
Di tingkat dunia, DJI Innovations bisa dikatakan sebagai market leader untuk industri produk drone dengan penguasaan market share hingga 70% dari total dunia.

Pekerjaan
Pengusaha, Pendiri sekaligus CEO dari DJI Technology Company

Tempat dan Tahun Lahir
Hangzhou, Zhejiang, China, 1980

Umur
36 tahun

Kewarganegaraan
China

Status
Menikah

Pendidikan
Bachelor of Arts / Science, Hong Kong University of Science and Technology; Master of Science, Hong Kong University of Science and Technology

Total kekayaan
Pada October 2016 tercatat total kekayan nya sebesar US$3.6 milliar

Peringkat kekayaan berdasarkan forbes
48 China Rich List (2016)
38 China Rich List (2015)
57 Richest In Tech (2016)
435 Billionaires (2016)

Riwayat hidup

Ketika berusia 16 tahun, ambisi Frank akan perangkat terbang mulai nampak menjadi kenyataan. Kala itu, ia yang berhasil lulus dengan nilai memuaskan lantas dihadiahi perangkat pesawat remote control oleh orang tuanya. Dari situ, hampir setiap hari ini banyak membaca buku dan informasi terkait teknologi pesawat dan perangkat terbang. Pada tahun 2005, Frank saat itu sedang menyelesaikan studinya di Hong Kong University of Science & Technology jurusan electronic engineering yang sejalan dengan mimpinya. Dan lewat sebuah tugas kuliah, ia kemudian menciptakan perangkat terbang impiannya yang telah dilengkapi dengan kamera. Menariknya, kemudian perangkat yang ia buat dengan budget $2000 dollar tersebut justru ditawar dan dibeli seseorang dengan harga 3 kali lipat yakni $6000 dollar.

Riwayat karir

Satu tahun setelahnya, Frank semakin yakin bahwa mimpinya membuat perangkat terbang yang kemudian dikenal dengan istilah drone tersebut juga mampu menjadi jalan karirnya. Di tahun 2006, Frank Wang Tao membangun perusahaan DJI (Dajiang Innovation Technology) Innovations dengan fokus membuat perangkat drone.

Mengangkat salah satu brand populernya Phantom Drone, DJI perlahan mulai menebar virus drone tidak hanya di China namun hingga ke manca negara. Dan hasilnya mulai nampak beberapa tahun setelahnya ketika banyak pemodal dan pengembang industri teknologi di Amerika tertarik dengan konsep produk DJI.

Lama berproses kini hasil yang manis berhasil DJI dapatkan dengan menyabet posisi puncak industri drone dunia. Dengan pangsa pasar yang luas dan jaringan bisnis yang telah mengakar di berbagai negara, membuat DJI yang dipimpin oleh Frank semakin mendominasi dan sulit digeser pabrikan lain. Pada tahun ini perusahaan DJI bahkan diplot mempunyai nilai sebesar $1 miliar dollar setelah naik tajam di tahun 2014.

Fakta fakta tentang Frank Wang

  • Diusianya yang baru menginjak usia 36 tahun, tapi dirinya sudah punya perusahaan yang sudah berhasil meraup kekayaan hingga mencapai USD 3,6 miliar atau di kisaran Rp 48 triliun.
  • Kesuksesan DJI Innovations membuat Wang diperkirakan memiliki harta di kisaran USD 3,6 miliar atau di kisaran Rp 48 triliun. Dalam perhitungan 100 orang terkaya dunia di jagat teknologi, Forbes menempatkannya di posisi ke 54.
  • Menurut riset Frost & Sullivan, DJI Innovations kini memegang 70% market share di bisnis drone untuk consumer. Tahun ini, nilai penjualan mereka diperkirakan mencapai USD 1 miliar, naik dari USD 500 juta di tahun 2014.
  • Frank mengaku sejak kecil sudah gemar dengan benda berbau pesawat. Lahir tahun 1980, dia terobsesi dengan helikopter setelah membaca sebuah komik tentang petualangan helikopter berwarna merah. Ia mengisahkan impianya saat kecil itu, yaitu memiliki sebuah perangkat terbang yang dilengkapi kamera, yang akan mengikutinya kemana saja.
  • Frank suka sekali mengutak-atik helikopter mainan dengan remote kontrol, bahkan merakitnya sendiri. Saat kuliah, helikopter mainan yang dibuatnya bahkan dibeli orang cukup mahal.