Blood Falls, Antarctica
Namanya cukup menyeramkan, air terjun darah. Hal ini menggambarkan aliran “air” yang berwarna merah muncul dari ujung glacier di Antartika.
Aliran “air” pada Blood Falls banyak mengandung zat besi, sehingga berwarna merah.
Sumber “air” dari Blood Falls berasal dari sumber air dibawah Taylor Glacier, yang banyak mengandung microba. Sedikitnya ditemukan 17 jenis mikroba yang hidup pada sumber air tersebut, dan dapat hidup pada kondisi yang sangat ekstrim, antara lain ; Tidak ada cahaya, tidak ada oksigen, kandungan chloride dan slfate yang sangat tinggi dan bersuhu sangat rendah.
Saat ini banyak ilmuwan masih meneliti asal dan bagaimana mikroba-mikroba tersebut dapat bertahan dalam kondisi se-ekstrem itu
Pink and White Terraces
Keajaiban alam dari Selandia Baru yang kini tinggal kenangan karena telah rusak akibat ledakan vulkanik gunung Tarawera di tahun 1886. Fenomena alam air hangat ini terbentuk oleh geyser dan es disepanjang lereng gunung. Di bawahnya terdapat kolam air hangat seluas 3 hektar. Sebelum hancur akibat ledakan vulkanik gunung Tarawera di tahun 1886, fenomena alam ini masuk ke dalam 8 keajaiban dunia.
Red Tide
Fenomena alam ini terjadi akibat konsentrasi mikroorganisme-mikroorganisme di wilayah pantai, tepatnya di sekitar hilir sungai atau di bibir pantai, sehingga membuat air berubah menjadi warna ungu dan merah.
Fenomena Light Poles
Light Poles adalah sebutan untuk fenomena alam dalam bentuk cahaya yang di langit, meneyerupai layaknya pilar atau tiang-tiang.
Light Poles sendiri timbul karena adanya berbagai pantulan cahaya pada kristal-kristal es yang ada di langit malam, Untuk dapat melihat fenomena ini, diperlukan syarat lain yaitu suhu udara sekurang-kurangnya -10 derajat celcius. Hal inilah yang menyebabkan munculnya kristal-kristal es di langit malam, dengan kata lain fenomena alam menakjubkan ini akan hanya dapat dilihat pada negara-negara dunia yang mempunyai musim dingin.
Fenomena Fire Whirls
Biasa disebut Fire Tornado, Fire Whirls, atau Fire Devil ini adalah sebuah fenomena alam dimana api berputar naik ke atas membentuk sebuah pusaran api yang cukup mengerikan.
Pusaran api ini terjadi jika ada tornado yang terlalu dekat dengan lokasi kebakaran hutan, atau juga bisa terjadi karena adanya konsentrasi panas yang sangat tinggi di suatu area. Fire Whirls adalah salah satu fenomena alam paling berbahaya di dunia dan dapat merusak apapun yang berada terlalu dekat dengannya. Ingat, jangan bermain dengan api.
Lenticular Clouds dapat terbentuk karena adanya arus udara lembab ke arah atas, yang melintas melalui gunung hingga ke puncaknya. Hal ini menyebabkan kondisi kelembapan pada area yang dilintasinya berubah, mengembun, dan akhirnya membentuk awan yang bertumpuk-tumpuk. Kondisi awan ini biasanya bisa berlangsung berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.
Auroras – Arctic and Antarctic
Penjelasan ilmiah dari fenomena alam ini adalah mereka terbentuk karena magnetosfer (daerah di angkasa yang sebagian besar penuh dengan medan magnet) terganggu oleh angin dan matahari, sehingga partikelnya membelok dan juga menyebabkan reaksi partikel antara atmosfer.
Reaksi antara partikel dari matahari dengan atmosfer bumi inilah yang menghasilkan berbagai macam warna pada aurora.
Benturan antara partikel-partikel ini dan atom-atom yang terdapat dalam atmosfer bumi melepaskan energi yang menyebabkan terbentuknya aurora di kutub bumi yang nampak seperti lingkaran besar yang mengelilingi kutub. Makanya aurora lebih sering muncul dan bersinar lebih terang ketika matahari sedang aktif-aktifnya mengeluarkan Corona Mass Ejection yang menyebabkan meningkatnya intensitas dari angin surya.
Pada ketinggian di atas 300 km partakel tersebut bertumbukan dengan atom hydrogen menimbulkan warna aurora kemerah-merahan. Ketinggian 140 km, tumbukan dengan molekul oksigen menimbulkan aurora biru atau ungu. Ketinggian 100 km, partikel bertumbukan dengan atom oksigen dan nitrogen menimbulkan cahaya warna hijau atau merah muda.
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, yang dinamai Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut.
Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Bioluminescence terdiri dari dua bahasa, bio (=hidup, Yunani) dan lumen (=cahaya, Latin).
Bioluminescence adalah makhluk hidup yang bisa menghasilkan dan memancarkan cahaya yang terbentuk dari reaksi kimia yang dihasilkannya. Reaksi kimia tersebut terjadi di dalam sel maupun di luar sel. Bioluminescence adalah salah satu bentuk pemancaran cahaya, yang menghasilkan cahaya dingin, hanya 20% dari total cahaya yang menghasilkan panas. Namun, bioluminescence berbeda dengan flourescence ataupun phosphorescence.
Bioluminescence dapat ditemukan di seluruh dunia. Jenis mikroorganisme laut dapat ditemui hampir di semua lautan, terutama pada teluk dan terumbu karang yang memiliki konsentrasi nutrisi yang tinggi. Berbagai spesies kunang-kunang dapat ditemukan di daerah beriklim tropis seperti Amerika dan Asia Tenggara. Beberapa jenis glow-worm telah diidentifikasi di Amerika Utara, Eropa dan Australia.