Faktor-faktor apa saja yang menjadi Elemen Penting dalam Komunikasi?

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam ben­tuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang di­gunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, ti­tik putus vokal dan sebagainya. Dan perpindahan yang efektif me­merlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengi­rimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada ketrampilan­ketrampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain-lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.

Faktor-faktor apa saja yang menjadi Elemen Penting dalam Komunikasi?

1 Like
  1. Sumber

    Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.

    Di dalam melakukan komunikasi dapat dilihat beberapa gaya komunikator melakukan aksinya, tergantung pada situasi yang mereka hadapi.

    Gaya komunikator dapat dibedakan ke dalam beberapa model, yaitu:

    • Komunikator yang membangun yaitu, komunikator yang mau mendengarkan orang lain, tidak terlalu mendominir situasi, dia menganggap buah pikiran banyak orang lebih baik dari seseorang.

    • Komunikator yang mengendalikan yaitu, ia menginginkan komunkasi satu arah saja, dan tidak akan menerima yang lain, pendapatnya merupakan hal yang paling baik, sehingga ia tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.

    • Komunikator yang melepaskan diri yaitu, ia lebih banyak menerima dari lawan komunikasinya, lebih suka mendengar pendapat orang lain, sumbangan pikirannya tidak banyak mengandung arti sehingga ia lebih suka melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

    • Komunikator yang menarik diri yaitu, bersifat pesimis, selalu diam tidak menunjukkan reaksi dan jarang memberikan buah pikirannya.

  2. Pesan

    Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. Dalam bahasa Inggris, content atau information.

    Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Bentuk pesan dibagi menjadi tiga, yaitu:

    • Informatif, yaitu memberikan keterangan-keterangan dan kemudian dapat mengambil kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informative lebih berhasil daripada pesan persuasif, misalnya pada cendekiawan.

    • Persuasif, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap, sehingga ada perubahan.

    • Koersif, yaitu dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang terkenal dengan penyampaian secara ini adalah agitasi dengan penekanan- penekanan yang menimbulkan tekanan batin di antara sesamanya dan kalangan publik. Initinya koersif ini bersifat memaksa.

  3. Media

    Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi.

    Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat dihubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya.

    Berkat perkembangan teknologi komunikasi khusunya di bidang komunikasi massa elektronik yang begitu cepat, maka media massa elektronik makin banyak bentuknya dan makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media koomunikasi massa dan komunikasi antarpribadi.

    Selain media komunikasi seperti di atas, kegiatan dan tempat-tempat tertentu yang banyak ditemui dalam masyarakat pedesaan, bisa juga dipandang sebagai media komunikasi sosial, misalnya rumah, tempat ibadah, balai desa, arisan, panggung kesenian, dan lain-lain.

  4. Penerima

    Penerima (receiver) atau sering juga disebut sasaran atau tujuan (destination), komunikate (communicate), penyandi-balik (encoder), atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yaitu orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir, dan perasaan, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat symbol verbal atau non verbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami.

    Penerima ini adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.

  5. Pengaruh atau Efek

    Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sbelum dan sesudah menerima pesan. Atau bisa diartikan dampak sebagai pengaruh dari pesan. Efek menunjukkan sebuah perubahan yang dapat diamati dan diukur dari penerima yang disebabkan oleh elemen-elemen dari proses komunikasi yang bisa diidentifikasikan. Perubahan satu dari elemen akan mengubah efek.

Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu:

  • Dampak kognitif, yaitu dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan kata lain tujuan komunikator hanyalah pada upaya mengubah pikiran komunikan.

  • Dampak afektif, pada dampak ini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.

  • Dampak behavioral, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk prilaku, tindakan, dan kegiatan.

Sebagai contoh mengenai ketiga jenis dampak di atas dapat dilihat dari berita surat kabar. Pernah dalam sebuah surat kabar terdapat berita seorang yang menderita tumor dan mengakibatkan perutnya buncit. Peristiwa yang diberitakan lengkap dengan fotonya dan menarik perhatian banyak pembaca.

Berita tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis efek. Jika seorang pembaca hanya tertarik untuk membacanya saja dan kemudian ia menjadi tahu, maka dampaknya hanya berkadar kognitif saja. Apabila ia merasa iba atas penderitaan orang dalam berita tersebut, maka berita itu menimbulkan dampak afektif. Tetapi kalau si pembaca yang tersentuh hatinya itu kemudian pergi ke redaksi surat kabar yang memberitakannya dan menyerahkan sejumlah uang untuk membantu si penderita, maka berita itu telah menimbulkan dampak behavioral.