Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat?

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat ?

Suatu penyebab seringkali diartikan sebagai suatu fenomena yang diperlukan dan cukup mampu untuk menimbulkan akibat yang bisa diprakirakan. Diperlukan, mengandung pengertian bahwa kita tidak akan pernah menemukan suatu akibat tanpa adanya penyebab, dan cukup mampu mengandung pengertian bahwa gejala itu sendiri selalu menimbulkan akibat/sebagai sumber akibat ( Paul B Horton dan CL Hunt, 1992 ).

Untuk menelusuri penyebab terjadinya perubahan sosial, perlu mencermati fenomena yang cukup kompleks; namun secara umum dibedakan antara penyebab yang bersumber dari dalam ( internal ) masyarakat itu sendiri dan yang bersumber dari luar ( eksternal ) masyarakat tersebut, seperti dipaparkan berikut in: ( James M. Henslin, 2007; PB Horton dan CL Hunt, 1992; Soerjono Soekanto, 2000 )

1) Penyebab perubahan yang bersumber dari dalam ( internal ) masyarakat antara lain :

Bertambah dan Berkurangnya Penduduk.

Bertambahnya penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama dalam lembaga - lembaga kemasyarakatannya ( dalam bentuk aturan / norma sosial ). Berkurangnya penduduk dapat disebabkan karena penduduk berpindah ke daerah lain.

Kondisi ini dapat mengakibatkan kekosongan dalam bidang pembagian kerja dan stratifikasi sosial, sehingga memepengaruhi lembaga - lembaga kemasyarakatan.

Penemuan - penemuan baru.

Penemuan-penemuan baru dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan / menggunakan penemuan baru tersebut; misalnya dalam proses penemuan mobil.

Rangkaian proses penemuan, pengembangan dan persebaran suatu hasil kebudayaan baru tersebut, serta cara-cara unsur kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat, dinamakan sebagai innovation ( inovasi).

Di dalam kehidupan masyarakat dapat ditemukan beberapa faktor pendorong untuk memunculkan penemuan-penemuan baru, antara lain:

  1. Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaan. Adanya sebagian masyarakat yang menyadari atas kekurangan dalam kebudayaan masyarakatnya namun tidak mampu memperbaiki kekurangan tersebut, akan berusaha untuk menciptakan kebudayaan baru.

  2. Peningkatan kualitas oleh para ahli dalam suatu kebudayaan. Keinginan untuk meningkatkan kualitas suatu karya yang biasanya dilandasi rasa kurang puas pada diri para ahli terhadap hasil suatu karya, merupakan pendorong untuk meneliti dan memungkinkan lahirnya ciptaan-ciptaan baru

  3. Adanya perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

Adanya penghargaan dari masyarakat dalam bentuk tanda jasa, hadiah dan sebagainya terhadap mereka yang berhasil menciptakan penemuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat, menjadi motivasi untuk meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan ciptaan / penemuan baru.

Di samping penemuan-penemuan baru di bidang unsur kebudayaan material ( kebendaan ), terdapat pula penemuan baru di bidang unsur kebudayaan immaterial ( rohaniah). Misalnya dengan lahirnya ideologi baru, aliran-aliran kepercayaan baru, sistem hukum yang baru dan seterusnya. Adapun Ogburn dan Nimkoff menamakan penemuan baru dalam hal penciptaan pengelompokan individu-individu yang baru, atau penciptaan adat-istiadat yang baru, maupun suatu perilaku sosial yang baru sebagai social invention.

Pertentangan ( Conflict)

Pertentangan yang terjadi antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial masyarakatnya. Seperti yang sering terjadi pada masyarakat yang tengah mengalami pergeseran dari masyarakat traditional menuju masyarakat modern, pertentangan terjadi antara kelompok generasi tua dengan kelompok generasi muda yang lebih cepat menerima unsur-unsur kebudayaan modern.

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi

Terjadinya pemberontakan atau Revolusi dalam sutau pemerintahan negara akan meyebabkan terjadinya perubahan – perubahan besar dalam kehidupan negara tersebut. Seluruh lembaga kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai keluarga batih mengalami perubahan-perubahan yang mendasar.

2) Penyebab perubahan yang bersumber dari luar ( eksternal ) masyarakat

Lingkungan Alam Fisik

Perubahan yang disebabkan oleh lingkungan alam fisik dapat berupa bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin taufan dan sebagainya, maupun berupa tindakan manusia yang tidak terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti penebangan hutan secara liar yang menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor. Kondisi ini mengakibatkan penduduk harus pindah ke daerah yang lebih aman dan berbeda dengan kondisi lingkungan yang lama. Untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di daerah yang baru, maka berkembanglah lembaga - lembaga kemasyarakatan baru untuk menjaga agar kehidupan masyarakat tetap dapat berjalan.

Peperangan

Terjadinya peperangan antar negara dapat mengakibatkan perubahan bagi negara yang mengalami kekalahan, karena negara yang kalah akan menjadi negara terjajah dan harus mengikuti pola kehidupan politik baru sesuai dengan kehendak negara yang memenangkan peperangan tersebut. Karena negara yang menang biasanya akan memaksakan kehendaknya pada negara yang kalah.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat lain

Masuknya pengaruh kebudayaan masyarakat lain bisa terjadi karena adanya hubungan fisik antara dua masyarakat, yang diikuti adanya pengaruh timbal balik sehingga masing - masing masyarakat akan mengalami perubahan.

Masuknya pengaruh kebudayaan masyarakat lain juga bisa terjadi secara sepihak, misalnya melalui media massa ( siaran TV ), masyarakat pemirsa siaran TV dapat terpengaruh oleh isi siaran yang ditayangkan.