Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi ?

persepsi

Persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya (terhadap objek).

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi ?

Persepsi, seperti juga sensasi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Di antara faktor yang besar pengaruhnya dalam mempersepsi sesuatu adalah perhatian, konsep fungsional dan konsep struktural.

Faktor Perhatian


Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah definisi ini diberikan oleh Kenneth E. Anderson. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. Penarik perhatian, bisa datang dari luar (eksternal), bisa juga dari dalam diri yang bersangkutan (internal).

  1. Faktor Eksternal Penarik Perhatian
    Sesuatu yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor stuasional terkadang disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian ( attention getter ). Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli, kebaruan, dan perulangan.

  2. Faktor Internal Penarik Perhatian
    Faktor internal yang pertama adalah biologis yang mengakibatkan perhatiannya akan terfokus pada kebutuhan biologisnya, contoh orang yang lapar akan tertarik perhatiannya kepada makanan yang dilihatnya. Sedangkan faktor yang kedua adalah faktor sosiopsikologis dikarenakan sikap, kebiasaan dan kemauan seseorang biasanya mempengaruhi perhatianyya.

Faktor Fungsional


Faktor fungsional ini berasal dari dalam diri kita yang mampu mempengaruhi persepsi, antara lain faktor kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal termasuk latar belakang budaya.

Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan ( frame of reference ). Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang berkaitan dengan persepsi objek. Para psikolog sosial menerapkan konsep ini untuk menjelaskan persepsi sosial. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana orang memberi makna pada pesan yang diterimanya.

Faktor Struktural


Menurut teori Gestalt bila seseorang mempersepsi sesuatu, maka ia mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan, bukan bagian-bagian. Selain itu kedekatan dan kesamaan juga mempengaruhi persepsi. Kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Sering terjadi hal-hal yang berdekatan juga dianggap berkaitan atau mempunyai hubungan sebab dan akibat.

Persepsi seseorang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi melalui proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Hal inilah yang menyebabkan setiap orang memiliki interpretasi berbeda, walaupun apa yang dilihatnya sama. Menurut Stephen P. Robins, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu:

1. Individu yang Bersangkutan (Pemersepsi)

Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia akan dipengaruhi oleh karakterisktik individual yang dimilikinnya seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman, pengetahuan, dan harapannya.

2. Sasaran dari Persepsi

Sasaran dari persepsi dapat berupa orang, benda, ataupun peristiwa. Sifat-sifat itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Persepsi terhadap sasaran bukan merupakan sesuatu yang dilihat secara teori melainkan dalam kaitannya dengan orang lain yang terlibat. Hal tersebut yang menyebabkan seseorang cenderung mengelompokkan orang, benda, ataupun peristiwa sejenis dan memisahkannya dari kelompok lain yang tidak serupa.

3. Situasi

Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti situasi dimana persepsi tersebut timbul, harus mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut berperan dalam proses pembentukan persepsi seseorang.

Tidak terlalu berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Stephen P. Robins, David Krech (1962) dalam Prasilika, Tiara H. (2007) menyatakan bahwa yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang adalah:

  1. Frame of Reference, yaitu kerangka pengetahuan yang dimiliki yang dipengaruhi dari pendidikan, bacaan, penilitian, dll.

  2. Frame of Experience, yaitu berdasarkan pengalaman yang telah dialaminya yang tidak terlepas dari keadaan lingkungan sekitarnya.

Feldman (1985), pembentukan persepsi juga sangat dipengaruhi oleh informasi yang pertama kali diperoleh. Oleh karena itu pengalaman pertama yang tidak menyenangkan akan sangat mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang. Tetapi karena stimulus yang dihadapai oleh manusia senantiasa berubah, maka persepsi pun dapat berubah-ubah sesuai dengan stimulus yang diterima.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat diketahui bahwa proses pembentukan persepsi dapat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti pengalaman, kemampuan, individu, lingkungan dan lainnya. Proses pembentukan itu sendiri dapat dikelompokan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.

Jalaludin Rakhmat (1999 :55-56) dengan rinci mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut :

  1. Faktor yang bersifat fungsional, diantaranya kebutuhan, pengalaman, motivasi, perhatian, emosi dan suasana hati.
  2. Faktor yang bersifat struktural diantaranya intensitas rangsangan, ukuran rangsangan, perubahan rangsangan dan pertentangan rangsangan.
  3. Faktor kulturan atau kebudayaan yaitu norma-norma yang dianut oleh individu.

Sarlito Wirawan (1984 : 97) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut :

  1. Kuat lemahnya rangsangan, yang ditemukan oleh kejelasan, pengulangan gerak, ukuran dan bentuk rangsangan. Makin kuat rangsangan, makin kuat pula kerja indera.
  2. Cara kerja alat indera menentukan cepat tepatnya dan lancarnya proses terjadinnya persepsi.
  3. Kadar intensitas kebutuhan, besarnya perhatian, kebutuhan dan kesiapan yang dimiliki individu menyebabkan terjadinya persepsi.
  4. Pengalaman individu tentang stimulus atau rangsangan yang bersangkutan.
Referensi

http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0606810_chapter2(3).pdf