Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi Nilai Pasar atau Market value perusahaan?

Nilai pasar

Nilai pasar (market value) merupakan harga saham yang terjadi di pasar bursa yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.

Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi Nilai Pasar atau Market value perusahaan ?

Menurut Gup (1992), market value dari sekuritas yang berupa saham biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

  1. Perubahan Struktural di Pasar (Structural Change in The Market)
    Struktur pasar saham telah berubah secara dramatis beberapa tahun terakhir. Awalnya investor individual mendominasi aktivitas perdagangan dan merupakan pembeli utama saham. Kombinasi dari aktivitas perdagangan perusahaan dan institusi telah menyebabkan meningkatnya penggunaan sekuritas derivatif (kontrak futures dan options) yang memberi kontribusi terhadap meningkatnya tingkat kevolatilitasan harga saham dan obligasi.

  2. Aktivitas Bisnis (Business Activity)
    Pasar saham adalah barometer aktivitas bisnis dan merupakan salah satu komponen dari The Commerce Department Index of Leading Economic Indicator. Ketika investor yakin bahwa aktivitas bisnis berjalan dengan baik dan perusahaan diharapkan dengan meningkatkan laba mereka dan deviden kas sehingga harga akan naik. Dengan demikian meningkatnya aktivitas bisnis akan meningkatkan harga pasar saham.

  3. Inflasi (Inflation)
    Inflasi dapat mempengaruhi harga saham karena :

    • Harga saham mencerminkan data laba selama satu periode. Inflasi memberi kontribusi pada penggunaan yang lebih besar dari hutang jangka pendek, biaya peminjaman yang lebih tinggi dan mengurangi likuiditas perusahaan yang kesemuanya itu akan meningkatkan risiko perusahaan.

    • Inflasi mempengaruhi tingkat kapitalisasi yang digunakan investor untuk menentukan harga saham berdasarkan deviden yang dibagikan.

  4. Psikologi Investor (Investor Psichology)
    Psikologi investor memainkan peranan penting dalam menggerakan harga untuk mengambil posisi di pasar saham. Pasar saham akan selalu berubah selama investor terus-menerus mencari investasi yang baru dan yang menguntungkan. Reaksi investor terhadap berita kejadian penting seperti pengumuman peraturan pemerintah bidang ekonomi akan menyebabkan investor melakukan antisipasi dalam investasi dengan menunda pembelian atau menjual sekuritas lebih cepat.

    Investor lebih menyukai perusahaan yang menghasilkan nilai aktiva yang rendah (dalam hal ini nilai persediaan) karena nilai aktiva yang rendah akan diiringi oleh political cost yang rendah pula (Scott dalam Annisa, 2003:87). Political cost ini berdampak pada market value perusahaan.