Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelimpahan phytoplankton?

Kemampuan geraknya kalaupun ada sangat terbatas hingga organisme tersebut selalu terbawa arus. Plankton merupakan organisme yang hidup melayang atau mengapung di dalam air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelimpahan dan dominansi phytoplankton menurut Eko Winasis, 2011 adalah sebagai berikut :

1.Cahaya

Cahaya digunakan phyto-plankton untuk proses fotosintesis . Laju fotosintesis akan tinggi bila intensitas cahaya tinggi dan menurun bila intensitas cahaya berkurang. Intensitas cahaya yang terlalu kuat akan merusak enzim fito-oksidatif phytoplankton akibatnya phytoplankton yang tidak tahan akan mati. Beberapa klas phytoplankton seperti Cyanophyceae dapat tumbuh baik pada intensitas yang tinggi ( suhu>29oC ) sedangkan untuk Chlorophyceae dan Diatom menjadi faktor penghambat.

2.Nutrien

Nutrien sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan phytoplankton. Keberadaan phytoplankton berkaitan erat dengan nutrient yang tesedia, terutama karbon, nitrogen, phosphor dan kalium serta silica untuk kelompok diatom.

3.Grazing Zooplankton

Phytoplankton adalah sumber pakan alami bagi zooplankton. Dalam suatu ekosistem yang stabil biasanya phytoplankton tersedia dalam jumlah yang melimpah dibandingkan zooplankton sehingga apabila terjadi grazing oleh zooplankton maka keseimbangan ekosistem tetap terkendali. Penurunan kelimpahan phytoplankton akan sangat drastis apabila kelimpahan zooplankton tinggi yang akan menyebabkan aktifitas grazing zooplankton pun meningkat.

Lahan Budidaya Ramah Lingkungan

Lahan budidaya ramah lingkungan menurut Dan D. Baliao dan Siri Tookwinas, 2002 diawali dengan kegiatan persiapan lahan, dimana pada awal setiap pemeliharaan dipersiapkan secara benar guna mencapai kondisi lahan yang optimum, yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih yang ditebar. Kegiatan dikonsentrasikan pada pembuangan dasar kolam dan membuang binatang pesaing dan inang pembawa penyakit dan menumbuhkan pakan alami di lahan budidaya. Kegiatan kedua yaitu persiapan air. Air dari penampungan dipompa dan dipupuk agar terjadi blooming plankton yang diharapkan, dalam kondisi air diaerasi. Hal ini dilakukan paling sedikit 3-5 hari sebelum ikan ditebar. Kegiatan ke tiga, yaitu persiapan benih yang sehat dan aklimatisasi ikan atau penyesuaian kondisi kualitas air dengan lahan budidaya yang akan ditebari. Kegiatan ke empat yaitu pengelolaan pakan dan pemberian pakan. Guna memperoleh cara pengelolaan pakan dan pemberian pakan yang efisien, jumlah benih, derajad pertumbuhan, dan rasio konversi pakan perludimonitor tiap hari. Kegiatan ke lima, melakukan monitoring secara teratur terhadap kualitas air, pemberian pakan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan dan dilakukan pencatatan data sebagai dasar bagi pengelolaan kualitas air maupun perlakuan lainnya untuk mempertahankan kondisi kolam yang optimum bagi pertumbuhan ikan. Kegiatan ke enam, yaitu dilakukan pengaturan air. Air dari sumber air terdekat perlu didiamkan terlebih dahulu kurang lebih 24 jam., di bak penampungan sebelum dipompa ke dalam kolam. Padatan melayang mengendap, sedangkan bakteri yang baik dan plankton yang bermanfaat akan berkembang. Bak penampungan perlu ditebari ikan yang secara efektif berfungsi sebagai biomanipulator yang berfungsi memproduksi green water, yang akan menekan pertumbuhan bakteri berbahaya.