Kebutuhan cairan sangat diperlukan tubuh dalam mengangkut zat makanan kedalam sel,sisa metabolism,sebagai pelarut elektrolit dan nonelektrolit,memelihara suhu tubuh,mempermudah eliminasi,dan membantu pencernaan.
Disamping kebutuhan cairan, kebutuhan elektrolit (natrium,kalium,kalsium,klorida dan fosfat) sangat penting untuk menjaga keseimbangan asam basa,konduksi saraf,kontraksi muscular dan osmolalitas.
Kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi sistem organ tubuh terutama ginjal. Untuk mempertahankan kondisi cairan dan elektrolit dalam keadaan deimbang maka pemasukan harus cukup sesuai dengan kebutuhan.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan cairan pada tubuh ?
Air memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai pelarut, penyusun struktur sel, katalisator proses enzimatis, pengisi ruang antarsendi, pengatur suhu tubuh, berperan dalam peredaran darah, dan ekskresi sisa metabolisme. Air juga menjaga konsistensi fisik dan kimia pada cairan intrasel dan ekstrasel, sehingga berperan langsung dalam mengatur suhu tubuh. Keseimbangan air dan elektrolit tubuh akan mempengaruhi kemampuan termoregulasi. Suhu udara yang panas akan menyebabkan banyaknya cairan tubuh yang hilang melalui penguapan dan keringat. Apabila cairan tubuh tidak diganti maka akan menyebabkan dehidrasi dan defisit elektrolit.
Kandungan cairan tubuh berbeda antarmanusia tergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung lebih banyak otot mengandung lebih banyak air dibandingkan tubuh yang mengandung banyak lemak. Tubuh manusia rata-rata tersusun atas 75% air dan 25% bahan padat. Otak tersusun atas 85% air dan sangat rawan jika mengalami dehidrasi. Seseorang yang mengalami kehilangan 40% lemak dan protein tubuh akan mampu bertahan hidup tetapi jika kehilangan 20% air dapat menyebabkan kematian.
Kebutuhan air meningkat seiring peningkatan usia. Secara normal, tubuh akan kehilangan cairan melalui urin, keringat, maupun feses. Untuk menjaga agar kondisi dan fungsi cairan tubuh tidak terganggu, kehilangan cairan tersebut harus diganti. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau terjadi kehilangan air sekitar 5% dari berat badan maka tubuh akan mengalami dehidrasi.
Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain adalah jenis kelamin, usia, tingkat aktivitas, serta faktor lingkungan. Metode perkiraan kebutuhan air adalah berdasarkan umur, berat badan, asupan energi, asupan nitrogen, luas permukaan tubuh serta jumlah energi yang dikeluarkan. Di Indonesia belum tersedia data sebagai dasar perhitungan kebutuhan air, sehingga Widyakarya Nasional Pangan Dan Gizi (WNPG) 2004 mengacu pada rekomendasi Filipina yaitu untuk remaja dan dewasa (15-30 tahun) sebesar 40 ml/kg berat badan (BB).
Referensi
Briawan, Dodik et al.. 2011. Kebiasaan Minum dan Asupan Cairan Remaja di Perkotaan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol 8 (1) : 36-41.