Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebermaknaan hidup seseorang?

Makna hidup

Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Makna adalah sesuatu yang dirasakan penting, benar, berharga dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang dan layak dijadikan tujuan hidup. Makna hidup benar-benar ada dalam kehidupan ini, walaupun dalam kenyataannya tidak selalu terungkap jelas tertapi tersirat dan tersembunyi di dalamnya.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebermaknaan hidup seseorang ?

Bastaman (1996) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kebermaknaan hidup seseorang, yaitu :

  • Kualitas insani

    Merupakan semua kemampuan, sifat, sikap dan kondisi yang semata-mata terpatri dan terpadu dalam eksistensi manusia dan tidak dimiliki oleh mahkluk lainnya, meliputi inteligensi, kesadaran diri, pengembangan diri, humor, hasrat untuk bermakna, moralitas, transendensi diri, kreatifitas, kebebasan dan tanggung jawab.

  • Encounter

    Merujuk kepada uraian Crumbaugh dalam bukunya Everything to Gain, encounter dapat digambarkan sebagai hubungan mendalam antara seorang pribadi dengan pibadi yang lain. Hubungan ini ditandai oleh penghayatan keakraban dan keterbukaan, serta sikap dan kesediaan untuk saling menghargai, memahami, dan menerima sepenuhnya satu sama lain.

  • Nilai-nilai

    Terdapat dua nilai hidup yaitu tiga nilai subjektif dan satu nilai objektif. Tiga nilai subjektif yaitu: creative values (nilai –nilai kreatif) yaitu apa yang kita berikan kepada hidup, experiential values (nilai-nilai mengalami) yaitu apa yang kita ambil dari hidup, attitudinal values (nilai–nilai pengambilan sikap) yaitu sikap yang kita berikan terhadap ketentuan atau nasib yang tidak bisa kita ubah. Satu nilai objektif yaitu keimanan.

Piaget menyebutkan bahwa remaja lebih memungkinkan untuk memahami, mengalami, dan menghayati makna hidup serta sekaligus menginternalisasikannya, karena remaja pada taraf perkembangan intelektual sudah mencapai formal operasional. Perbedaan makna hidup antara remaja dan orang dewasa terletak pada materinya saja, khususnya makna hidup yang sifatnya subjektif.

Havighurst mengatakan bahwa makna hidup yang subjektif ini adalah makna hidup yang didasarkan kepada tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang materinya berupa perkembangan aspek-aspek biologis, menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat sendiri, mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan atau orang dewasa yang lain, mendapatkan pendangan hidup sendiri, merealisasi suatu identitas sendiri dan dapat mengadakan partisipasi dalam kebudayaan itu sendiri.