Pada tanggal hari ini, 9 Agustus 1945, pesawat bomber Boeing B-29 berjuluk Bock’s Car, dengan Pilot Mayor Charles W. Swenney menjatuhkan bom atom berkode ‘Fat Man’ di atas kota Nagasaki, Jepang pukul 11.02 waktu setempat.
Tiga hari sebelumnya, dengan menggunakan pesawat yang lain, lewat pesawat Enola Gay dengan Pilot Letkol Paul W. Tibbets, bom atom ‘Little Boy’ lebih dulu dijatuhkan di kota Hiroshima.
Peristiwa dan tragedi di dua kota di Jepang ini menandai akhir perang dunia II, hingga kaisar imperial Negeri Matahari Terbit menyerah kalah.
Fakta terkait Bom Nagasaki dan Hiroshima
1. Hiroshima dan Nagasaki Bukan Target Pertama
Daftar pertama target penjatuhan bom sebenarnya adalah kota Kyoto, Yokohama, Kokura, Niigata, Nagasaki, dan Hiroshima. Namun setelah melewati perdebatan panjang, tempat penjatuhan pertama bom atom dalam sejarah dunia adalah kota Hiroshima. Pemilihan kota tersebut dinilai terbaik karena selain dipadati oleh sekitar 318.900 penduduk, Hiroshima juga menjadi pusat berkumpulnya tentara dan embarkasi penting di Jepang.
Sementara Nagasaki sempat dipilih sebagai tempat penjatuhan bom kedua, namun sempat dicoret karena medannya yang terlalau berbukit sehingga tidak memaksimalkan efek bom. Setelah melewati pertimbangan, dipilihlah kota Kokura, wilayah ini merupakan basis industri penyuplai alat militer terbesar bagi Jepang.
Namun, pesawat Bock’s Car yang membawa bom mengalami masalah teknis dan baru datang setengah jam kemudian, sehingga kota Kokura terlanjur diselimuti awan. Karena khawatir bom akan jatuh jauh dari titik target dan tak mencapai kesuksesan maksimal, setelag berputar-putar di atas kota Kokuro hingga bahan bakar mulai habis, maka dipilihlah kota terdekat dari sana, yakni Nagasaki.
2. Daya Ledak
Kedua bom yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki ternyata memiliki desain berbeda. Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima diberi nama “Little Boy”, sedangkan bom satunya diberi nama “Fat Man”. Daya ledak bom di Hiroshima mencapai 15 kiloton, sedangkan Nagasaki mencapai 21 kiloton. Namun, korban jiwa dari dampak bom atom di Hiroshima dan Nagasaki berbeda jauh karena letak geografis.
Hiroshima berada di dataran yang rata sehingga ledakan bom bisa menyebar ke semua daerah dan menyebabkan 90% bangunan Hiroshima hancur seketika. Sedangkan Nagasaki dikelilingi oleh dataran tinggi yang mampu menahan efek ledakan. Penduduk yang tinggal di balik dataran tinggi bisa terhindar dari dampak langsung ledakan bom atom.
3. Peringatan Ledakan
Beberapa hari sebelum jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki, Amerika Serikat memberikan peringatan serangan udara berupa pamflet yang dijatuhkan dari pesawat yang menyarankan penduduk segera mengevakuasi diri. Pamflet tersebut menjelaskan Amerika akan menghancurkan pabrik pembuat senjata dan alat-alat militer dengan bom. Pesan ini juga disampaikan melalui radio setiap 15 menit. Setelah bom meledak di Hiroshima, pamflet kembali dijatuhkan yang menyebutkan ledakan sebelumnya hanya disebabkan satu bom saja dan serangan kedua akan segera diluncurkan.
4. Dirakit di Udara
Mengangkut bom berkekuatan tinggi tentu saja membuat para kru pesawat menjadi waspada. Kesalahan ketika lepas landas bisa memicu ledakan dan menghancurkan seluruh pangkalan udara dan daerah sekitarnya. Kapten Parsons selaku pemimpin operasi, memutuskan untuk merakit “Little Boy” ketika sudah mengudara untuk menghindari kecelakaan di darat. Dia juga mengantisipasi jika pesawat pengangkut ditembak jatuh ketika menuju lokasi pengeboman. Kalaupun pesawat Enola Gay yang merupakan pengangkut bom tersebut ditembak jatuh, tidak akan terjadi ledakan mengerikan. Karena bom juga dilengkapi pemicu yang harus diaktifkan terlebih dahulu.
5. Inspirasi Film
Film Godzilla kali pertama dirilis pada 1954, kurang dari sepuluh tahun tragedi bom atom Hiroshima Nagasaki terjadi. Godzilla merupakan monster laut raksasa dengan kekuatan luar biasa. Ternyata film ini menggambarkan kengerian bom atom yang diciptakan oleh manusia. Ledakannya mampu menghancurkan kota seperti yang digambarkan Godzilla dalam filmnya. Godzilla juga menjadi bukti ketakutan mengenai dampak jangka panjang dari radiasi nuklir. Mereka menganggap radiasi mampu merusak dan berakibat fatal bagi tubuh.
6. Api Perdamaian
Sebuah simbol perdamaian untuk mengingat para korban bom atom Hiroshima Nagasaki dan kengerian yang disebabkan oleh teknologi nuklir dibuat pada 1 April 1954. Monumen ini dibuat di lapangan luas yang terbentuk karena ledakan bom. Setiap 6 Agustus diselenggarakan upacara di area tersebut. Mereka mengheningkan cipta selama satu menit tepat pukul 08.15 di mana bom meledak di Hiroshima.
Selain itu dibuat juga monumen bernama Api Perdamaian. Monumen ini dibuat untuk mengingat ancaman senjata nuklir. Api di monumen ini akan terus menyala sampai ancaman senjata nuklir yang mengancam umat manusia telah dilenyapkan dari muka bumi.