Fakta apa saja yang ada terkait bom Nagasaki dan Hirosima ?

bom hiroshima

Pada tanggal 6 Agustus 1945, selama Perang Dunia II (1939-1945), sebuah pesawat pembom Amerika B-29 menjatuhkan bom atom pertama di Jepang di atas kota Hiroshima di Jepang. Ledakan tersebut menghancurkan 90 persen kota dan membunuh seketika 80.000 orang. Puluhan ribu lainnya kemudian mati paparan radiasi.

Tiga hari kemudian, B-29 kedua menjatuhkan bom lagi di Nagasaki, menewaskan sekitar 40.000 orang. Kaisar Jepang Hirohito mengumumkan penyerahan tanpa syarat negaranya dalam Perang Dunia II di sebuah pidato radio pada tanggal 15 Agustus, dengan mengutip kekuatan “bom baru dan paling kejam yang menghancurkan.”

Fakta apa saja yang ada terkait bom Nagasaki dan Hirosima ?

Pada tanggal 6 Agustus 1945 tepatnya pukul 09.15 pagi waktu Tokyo, pesawat pembom B-29 Enola Gay, yang dikemudikan oleh Paul W. Tibbets, terbang di langit Hiroshima. Misi Hiroshima adalah untuk mengejutkan Tokyo agar menerima syarat penyerahan tanpa syarat Deklarasi Potsdam. Tanpa disangka pemerintah Jepang, pesawat itu menjatuhkan sebuah bom atom uraniumbernama Little Boy di Hiroshima. Dalam hitungan menit, kota terbesar ketujuh Jepang telah rata dengan tanah dan ribuan orang menjadi korban.

Di hari yang sama, bom lain disiapkan di Pulau Tinian untuk target kedua. Pada tanggal 9 Agustus, pesawat B-29 Bock’s Car bersiap untuk mengebom Kokura. Namun, asap yang mengepul di atas sasaran menyebabkan pilot Sweeney mencari target alternatif lain yaitu Nagasaki.

Kota industri Nagasaki hancur akibat bom yang diberi nama “Fat Man” pada pukul 11:02 pagi. Bom itu meledak pada ketinggian1.800 kaki untuk memaksimalkan dampak ledakan tersebut. Fat Man meratakan bangunan, menghancurkan sistem kelistrikan, dan menimbulkan kebakaran. Bom tersebut menghancurkan 39 persen kota Nagasaki, dan memakan korban ribuan penduduk.

Secara keseluruhan dua bom atom tersebut menewaskan 210.000 orang Jepang – 140.000 di Hiroshima dan 70.000 di Nagasaki.Dua pertiga di antaranya adalah wanita, anak-anak, dan orang tua. Sementara jumlah korban dari militer dan tahanan asing tidak diketahui secara pasti.

Bom tersebut menghasilkan kebakaran, tekanan ledakan, dan tingkat radiasi yang sangat tinggi. Keduanya diledakkan sekitar 600 meter di atas permukaan tanah, sehingga kontaminasi di bawah tanah menjadi minim. Curah hujan selanjutnya mendepositkan bahan radioaktif ke timur Nagasaki dan barat dan barat laut Hiroshima, namun sebagian besar bahan radioaktif terbawa ke atmosfer oleh ledakan itu sendiri.

Rata-rata korban tewas akibat terbakar, hasil dari panas yang diakibatkan ledakan tersebut. Orang-orang meninggal saat rumah mereka meledak. Sementara yang lainnya terluka akibat terkena puing-puing yang berterbangan.

Di Hiroshima, kira-kira 30 detik setelah bom diledakkan sebuah badai api muncul di tengah kehancuran. Orang-orang yang berada dalam jarak 300 kaki dari titik ledakan menguap seketika. Ledakan dan panas juga menanggalkan kulit dari tubuh, melelehkan bola mata, dan meledakkan perut. Kematian akibat radiasi di tahun-tahun berikutnya mencapai sekitar 120.000 jiwa.

Radiasi yang parah menghasilkan kematian dalam beberapa hari. Cedera karena radiasi parah diderita oleh semua orang dalam radius satu kilometer. Untuk jarak satu sampai dua kilometer mengalami cedera serius hingga sedang. Sementara untuk radius dua sampai empat kilometer rata-rata mengalami cedera ringan.

Selain 103.000 yang terbunuh oleh bom dalam empat bulan pertama, 400 lainnya meninggal karena kanker dan leukemia selama 30 tahun berikutnya. Bom juga menghasilkan cacat lahir dan kematian ketika melahirkan. Anak-anak korban selamat tampaknya tidak menderita kerusakan genetik. Pada tahun 2004, sekitar 93.000 korban selamat terus dipantau.

Sumber : Sejarah Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki (1945 M)

Pada tanggal hari ini, 9 Agustus 1945, pesawat bomber Boeing B-29 berjuluk Bock’s Car, dengan Pilot Mayor Charles W. Swenney menjatuhkan bom atom berkode ‘Fat Man’ di atas kota Nagasaki, Jepang pukul 11.02 waktu setempat.

Tiga hari sebelumnya, dengan menggunakan pesawat yang lain, lewat pesawat Enola Gay dengan Pilot Letkol Paul W. Tibbets, bom atom ‘Little Boy’ lebih dulu dijatuhkan di kota Hiroshima.

image

Peristiwa dan tragedi di dua kota di Jepang ini menandai akhir perang dunia II, hingga kaisar imperial Negeri Matahari Terbit menyerah kalah.

Fakta terkait Bom Nagasaki dan Hiroshima


1. Hiroshima dan Nagasaki Bukan Target Pertama

Daftar pertama target penjatuhan bom sebenarnya adalah kota Kyoto, Yokohama, Kokura, Niigata, Nagasaki, dan Hiroshima. Namun setelah melewati perdebatan panjang, tempat penjatuhan pertama bom atom dalam sejarah dunia adalah kota Hiroshima. Pemilihan kota tersebut dinilai terbaik karena selain dipadati oleh sekitar 318.900 penduduk, Hiroshima juga menjadi pusat berkumpulnya tentara dan embarkasi penting di Jepang.

Sementara Nagasaki sempat dipilih sebagai tempat penjatuhan bom kedua, namun sempat dicoret karena medannya yang terlalau berbukit sehingga tidak memaksimalkan efek bom. Setelah melewati pertimbangan, dipilihlah kota Kokura, wilayah ini merupakan basis industri penyuplai alat militer terbesar bagi Jepang.

Namun, pesawat Bock’s Car yang membawa bom mengalami masalah teknis dan baru datang setengah jam kemudian, sehingga kota Kokura terlanjur diselimuti awan. Karena khawatir bom akan jatuh jauh dari titik target dan tak mencapai kesuksesan maksimal, setelag berputar-putar di atas kota Kokuro hingga bahan bakar mulai habis, maka dipilihlah kota terdekat dari sana, yakni Nagasaki.

2. Daya Ledak

Kedua bom yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki ternyata memiliki desain berbeda. Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima diberi nama “Little Boy”, sedangkan bom satunya diberi nama “Fat Man”. Daya ledak bom di Hiroshima mencapai 15 kiloton, sedangkan Nagasaki mencapai 21 kiloton. Namun, korban jiwa dari dampak bom atom di Hiroshima dan Nagasaki berbeda jauh karena letak geografis.

Hiroshima berada di dataran yang rata sehingga ledakan bom bisa menyebar ke semua daerah dan menyebabkan 90% bangunan Hiroshima hancur seketika. Sedangkan Nagasaki dikelilingi oleh dataran tinggi yang mampu menahan efek ledakan. Penduduk yang tinggal di balik dataran tinggi bisa terhindar dari dampak langsung ledakan bom atom.

3. Peringatan Ledakan

Beberapa hari sebelum jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki, Amerika Serikat memberikan peringatan serangan udara berupa pamflet yang dijatuhkan dari pesawat yang menyarankan penduduk segera mengevakuasi diri. Pamflet tersebut menjelaskan Amerika akan menghancurkan pabrik pembuat senjata dan alat-alat militer dengan bom. Pesan ini juga disampaikan melalui radio setiap 15 menit. Setelah bom meledak di Hiroshima, pamflet kembali dijatuhkan yang menyebutkan ledakan sebelumnya hanya disebabkan satu bom saja dan serangan kedua akan segera diluncurkan.

4. Dirakit di Udara

Mengangkut bom berkekuatan tinggi tentu saja membuat para kru pesawat menjadi waspada. Kesalahan ketika lepas landas bisa memicu ledakan dan menghancurkan seluruh pangkalan udara dan daerah sekitarnya. Kapten Parsons selaku pemimpin operasi, memutuskan untuk merakit “Little Boy” ketika sudah mengudara untuk menghindari kecelakaan di darat. Dia juga mengantisipasi jika pesawat pengangkut ditembak jatuh ketika menuju lokasi pengeboman. Kalaupun pesawat Enola Gay yang merupakan pengangkut bom tersebut ditembak jatuh, tidak akan terjadi ledakan mengerikan. Karena bom juga dilengkapi pemicu yang harus diaktifkan terlebih dahulu.

5. Inspirasi Film

Film Godzilla kali pertama dirilis pada 1954, kurang dari sepuluh tahun tragedi bom atom Hiroshima Nagasaki terjadi. Godzilla merupakan monster laut raksasa dengan kekuatan luar biasa. Ternyata film ini menggambarkan kengerian bom atom yang diciptakan oleh manusia. Ledakannya mampu menghancurkan kota seperti yang digambarkan Godzilla dalam filmnya. Godzilla juga menjadi bukti ketakutan mengenai dampak jangka panjang dari radiasi nuklir. Mereka menganggap radiasi mampu merusak dan berakibat fatal bagi tubuh.

6. Api Perdamaian

Sebuah simbol perdamaian untuk mengingat para korban bom atom Hiroshima Nagasaki dan kengerian yang disebabkan oleh teknologi nuklir dibuat pada 1 April 1954. Monumen ini dibuat di lapangan luas yang terbentuk karena ledakan bom. Setiap 6 Agustus diselenggarakan upacara di area tersebut. Mereka mengheningkan cipta selama satu menit tepat pukul 08.15 di mana bom meledak di Hiroshima.

Selain itu dibuat juga monumen bernama Api Perdamaian. Monumen ini dibuat untuk mengingat ancaman senjata nuklir. Api di monumen ini akan terus menyala sampai ancaman senjata nuklir yang mengancam umat manusia telah dilenyapkan dari muka bumi.