Elizabeth Holmes - Dedikasi untuk masyarakat

Elizabeth Holmes merupakan wanita yang lahir pada 3 Februari 1984 di Washington DC, Amerika. Meski Elizabeth mendapatkan julukan medical genius, ia sempat dikeluarkan dari Stanford. Namun hal tersebut bukanlah akhir dari perjalanan karir Elizabeth. Ia pernah terlibat bersama dengan pengusaha-pengusaha hebat seperti, Warren Buffett, Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Bill Gates, dan masih banyak lagi. Kesuksesan yang telah ia raih bukanlah hal yang ia dapatkan secara instan.

sumber: http://static5.businessinsider.com/

Elizabeth merupakan wanita yang enius karena ia mulai menjual C++ Compiler pada saat ia SMA. Lalu ia mulai mengajukan hak paten pada saat ia masih belajar sebagai mahasiswa Chemical Engineering di Stanford. Semasa belajarnya, ia mulai bekerja pada SARS Virus di Singapore yang menyebabkan ia harus dikeluarkan dari Stanford demi meraih impiannya untuk membuat obat-obatan pribadi.

Karir
Holmes menciptakan sebuah alat yang dapat mendeteksi darah pada pasien untuk keseimbangan dosis obat. Alat tersebut diletakkan pada chip handphone. Karena keinginannya yang begitu besar, ia membagi idenya kepada Professor Robertson. Ia sangat kagum pada ide yang dibagikan oleh Elizabeth. Kedua orang tua Elizabeth juga mendukungnya dengan memberikan izin kepada Elizabeth untuk menggunakan uang biaya sekolah untuk mendanai dirinya mewujudkan impiannya. Hal ini membuat ia dapat mendirikan sebuah perusahaan miliaran dollar bernama Theranos.

The minute you have a back-up plan, you’ve admitted you’re not going to succeed

Hal ini tidaklah mudah bagi Elizabeth karena ia begitu cemas untuk waktu yang sangat lama terhadap apa yang sedang ia lakukan. Namun hal tersebut malah membuatnya terjun kedalam kesuksesan. Disaat banyak pengusaha yang tidak dapat membuat idenya menjadi kenyataan, Elizabeth berhasil melakukannya dengan mendedikasikan 11 tahun dari hidupnya untuk mengembangkan sebuah teknologi diagnosa dan blood-tests, sebuah teknologi yang dilakukan dengan menusuk jari menggunakan alat khusus untuk mendapatkan satu tetes sampel darah.

sumber: fm.cnbc.com

Prestasi
Sebelumnya, hal ini pernah ditemukan pada tahun 1960an, tetapi Elizabeth menciptakan cara yang lebih unik yang dapat mendorong potensi perusahaan miliknya. Namanya tidak dikenal oleh masyarakat hingga Forbes menyebut namanya. Hal ini menjadikan keuntungan tersendiri bagi Elizabeth karena namanya belum dikenal oleh dunia, maka ia dengan mudah untuk membuat usaha yang baru, sebelum banyak pesaing menghalanginya. Ia membuang masa mudanya hanya untuk menggapai impiannya yang membuatnya menjadi wanita terkaya dan termuda di dunia. “The youngest self-made female billionaire.”