EGOISME DISEKITAR KITA : PRIBADI UNTUK SOSIAL

Pribadi untuk sosial

Hutan yang rimbun bisa menjadi gundul karena ditebang dan dibakar. Laut yang jernih dan bersih bisa menjadi keruh dan kotor karena pembuangan sampah dan limbah sembarangan. Begitu pula Lingkungan masyarakat, bisa menjadi Ricuh dan ribut karena kurangnya rasa kesosialan.

Dibalik gundulnya hutan akibat ditebang dan dibakar,sudah pasti karena ulah manusia yang selalu egois mementingkan dirinya sendiri dibandingkan alam yang seharusnya dijaga dan dirawat sebaik-baiknya, Tapi mereka malah merusaknya dengan menebang pohon secara liar dan membakar hutan dengan sengaja untuk membuka lahan dan membangun bangunan disana.

Laut yang menjadi tempat semua biota laut hidup juga banyak yang tercemar karena pembuangan sampah dan limbah pabrik yang dibuang sembarangan. Banyak Biota laut yang menjadi punah seiring dengan berjalannya waktu dan yang bisa menjadi penyebab utamanya adalah tempat tinggal biota laut yang rusak, tempat tinggal mereka seperti terumbu karang yang kini juga hampir punah ditelan waktu. Hanya manusia yang sadar tentang alam yang akan membudidayakan terumbu karang dan menjaga laut agar tetap bersih.

Sayangnya, Rasa kesosialan dan kepedulian dalam diri kita sangat kurang. Mereka yang tidak peduli dengan sekitarnya menjadi egois dan ingin menang sendiri. Padahal sifat kesosialan dalam kehidupan bermasyarakat juga sangat penting. Seperti cerita dari keluarga Pak Eka yang menceritakan tentang kepeduliannya terhadap sekitar.

Pak Eka dengan Istrinya dan kedua anaknya tinggal bersama disuatu pulau kecil. Pekerjaan Pak Eka bermacam-macam selagi dia mampu dan menyesuaikan apa yang bisa membuatnya mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan untuk keluarganya, Seperti mencari ikan dan Berkebun sedangkan istrinya menjadi ibu rumah tangga. Dua anaknya sedang menempuh pendidikan dijenjang Sekolah Dasar.

Dimalam hari saat ia ingin berangkat mencari ikan dengan perahu kecilnya. Dia melihat Kapal yang sedang menangkap ikan dengan cara ilegal menggunakan bom. Sontak Pak Eka langsung berbalik arah untuk pulang kerumah karena takut jika, dia ketahuan melihat mereka menjalankan aksinya.

Sesampainya dirumah dia langsung menemui istrinya dan bercerita tentang apa yang dilihatnya tadi. Tapi, Pak Eka harus tetap menjaga lautan disekitar pulaunya. Agar biota laut dan terumbu karang tetap utuh dan tidak punah. Dipagi harinya dia langsung mengecek terumbu karang yang dia budidayakan. Walaupun keluarga Pak Eka miskin mereka tetap peduli dengan sekitar mereka dan tidak egois terhadap kehendaknya.

Para penduduk pulau juga tahu mengenai Kapal penangkap ikan ilegal itu masuk ke lautan sekitar pulau. Ada sebagian penduduk yang peduli dan ada juga yang tidak peduli sama sekali. Mereka yang peduli langsung bersatu menjaga laut mereka agar tetap aman.

Kejadian juga terjadi oleh Istri Pak Eka saat sedang mencari kayu bakar dihutan. Dan udara sekitar pulau yang semakin panas disebabkan oleh orang tidak bertanggung jawab yang telah melakukan penebangan liar. Sama seperti yang dilakukan Pak Eka terhadap lautnya dia juga mengajak penduduk setempat untuk melakukan Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang telah gundul.

Suatu ketika hujan badai datang dengan sangat deras dan kencang. Lalu besoknya ada seorang pengunjung dari kapal yang mengaku tersesat karena badai kemarin malam. Pengunjung pulau itu pertama-tama disambut baik oleh para penduduk pulau. Tapi, dengan tidak sopannya dia merusak Ekosistem disana dengan membuat hutan gundul dan mengambil terumbu karang untuk dijual.

Pak Eka yang merasa kesal dengan sifat penduduk baru itu, Pak Rega. dia langsung bermusyawarah dengan penduduk lain untuk menghentikan perbuatan Pak Rega yang sudah keterlaluan. Dengan gerak cepat Pak Eka langsung mendatangi rumah Pak Rega untuk bertamu dan memberikan arahan.

Setelah Pak Eka memberi penjelasan tentang apa yang dilakukannya itu salah, Penduduk baru itu langsung berkata bahwa dirinya sudah mendapat karma dari semua perbuatannya. Pak Rega kehilangan semua pekerja untuk menebang dan menangkap ikan dengan ilegal. Pak Eka langsung tersenyum lega karena rencananya membuat Pak Rega itu sadar telah berhasil.

Pak Eka mengusulkan untuk memberi tahu semua pekerja yang disuruh oleh Pak Rega untuk behenti berkerja karena apa yang telah dilakukan mereka itu ilegal dan ternyata penduduk yang lain berhasil mengubah pola pikir pekerja Pak Rega.

Keluarga Pak Eka tiba-tiba mendapatkan apresiasi dari para penduduk karena telah peduli,menjaga,dan merawat sekitarnya. Karena hanya orang yang egois yang tidak tahu arti dari baiknya peduli dan kebersamaan.

#LombaCeritaMini #2.0 #Dictiocommunity #EgoismediSekitarKita #CeritaDiRumahAja #DiRumahAja