EGOISME DISEKITAR KITA : Keegoisan Covid 19

Di tahun ini tepat tahun 2020 Negeri ku sedang dilanda cobaan yang sangat besar, virus yang sangat mengerikan sehingga banyak mengakibatkan kekacauan, kesedihan, kepanikan dan ketakutan. Banyak ketimpangan yang diakibatkan oleh kehadiran virus ini.

Pada pukul sepuluh aku dan teman-teman sedang duduk di pendopo yang ada di kampus ku, pada saat itu wabah dari virus ini belum terlalu besar sehingga kami masih dapat melakukan perkuliahan. Dan salah satu teman ku berkata “Eh kalian tau gak, tadi aku mencari masker tapi gak ketemu bahkan di minimarket udah jarang ada masker dan di apotek harga maskernya mahal banget gak seperti harga biasanya”. Kami pun mulai heran bagaimana harga masker begitu melambung tinggi, dan perlahan-lahan persediaannya menjadi menipis.

Selepas dari kegiatan kuliah hari ini yang membuat kepala ku terasa berat seperti sedang memikul langit yang jatuh, aku pun mulai mencari kebenaran mengenai masker tersebut seperti mulai menelusuri di minimarket, dan apotek dan hasil yang aku dapati sesuai dengan perkataan salah satu teman ku. Lalu aku mencari di media sosial dan Bapak Jokowi berkata “ Penyediaan masker saat ini sangat banyak dan bisa dikatakan bahwa saat ini negara kita tidak kekurangan masker”. Dan aku langsung bertanya-tanya jika penyediaan masker masih banyak lantas mengapa di tempat ku menempuh pendidikan mulai kekurangan masker?

Keesokan harinya keadaan negeri ku semakin memburuk, wabah sudah semakin menyebar luas dan kegiatan perkuliahan pun dilakukan dirumah. Pada keadaan yang seperti ini pemerintah menganjurkan untuk menggunakan handsanitizer dan menggunakan masker jika berpergian. Lalu aku mencari dua barang tersebut dan sangat sulit sekali untuk di temukan. Jika pun ada harganya jauh lebih mahal dari harga sebelumnya. Ada apa ini? Mengapa di saat seperti ini ada saja oknum yang memanfaatkannya untuk mencari keuntungan lebih? Seharusnya pada kondisi ini kita harus saling bahu-membahu agar virus ini cepat hilang, tapi tidak! Ada saja keegoisan yang hadir diantara pandemi saat ini yang lebih baik jika kita saling membantu dengan mengulurkan tangan.

Pada kondisi yang sama, para petugas kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam melawan virus ini kekurangan begitu banyak masker. Padahal masker itu sangat penting untuk para petugas kesehatan yang sedang berusaha merawat jiwa yang telah terserang virus ini. Aku sangat sedih melihat negeri ku seperti ini, yang selalu memanfaatkan situasi apapun demi uang

Suatu hari aku melihat salah satu postingan seorang dokter yang bercerita mengenai masker yang salah digunakan oleh seorang bapak. Kalian pasti tau kan jenis masker N95? Iya itu jenis masker yang digunakan untuk melakukan operasi bedah. Pada postingan salah satu dokter ini, ia bercerita bahwa ada seorang bapak yang melaporkan pada dokter ini bahwa dia menemukan sekantung plastik yang berisi masker N95, dan yang lebih mengkhawatirkannya si bapak ini memberitahukan bahwa masker tersebut telah dia bagikan kepada teman-temannya untuk bekerja mengecat rumah. Mari kita berpikir sejenak, tim medis saat ini sedang kekurangan begitu banyak masker bahkan ada yang seharian tidak mengganti maskernya seperti yang kita tahu bahwa masker tersebut hanya bisa dipakai selama 6 jam. Sedih bukan melihat kondisi seperti itu? Jika garda terdepan kita sampai lemah, lalu siapa yang akan menangani jiwa yang telah terserang virus ini? Apa salahnya jika masker tersebut diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan? Bahkan Negara yang merupakan kampung halaman dari virus ini saja mampu bekerja sama bahu-membahu dalam situasi yang saat ini sedang melanda bumi kita. Lantas ada apa dengan negeri ku?

Aku menyadari begitu banyak keegoisan yang terjadi walaupun keadaan saat ini sedang sangat mengkhawatirkan. Mulai dari penimbunan masker, kenaikan harga handsanitizer yang melambung tinggi hingga masyarakat yang memiliki nilai empati yang sangat minim. Aku sangat sedih melihat negeri ku seperti ini, seharusnya dalam situasi yang seperti ini kita harus saling menjaga harus saling menguatkan bukannya saling memanfaatkan. Marilah kita memperkecil ego dan memperbesar hati agar Negeri yang kita cintai ini bisa pulih kembali.