Egoisme di sekitar kita: Kakek tua

th

2020-04-07T17:00:00Z

Seorang pria tua berusia 70 tahun tengah menikmati angin sore dari lantai 2 apartemennya. Ditemani secangkir kopi, kakek itu menikmati hal-hal yang tengah terjadi di dunia luar. Matanya terbelalak melihat ke bawah. Ada seorang anak muda yang bernyanyi dengan riang gembira terlihat juga banyak orang-orang yang melintasi pemuda tersebut tapi tak memberi sepeser uang pun pada pemuda itu. Kakek itu tersenyum miris. Lalu matanya melihat ke arah lain dan tertuju pada 2 orang pengendara yang sedang adu mulut satu sama lain tak ada yang mau kalah. Kakek itu menggelengkan kepala. Di sana ditempat tragedi padahal banyak pasang mata yang melihat kejadian 2 pengendara itu tapi mereka seolah tak melihat apa-apa mendadak menjadi. Buta.

Mari saya akan mengajak anda masuk kedalam pikiran kakek tersebut tentang 2 peristiwa tersebut. Egoisme adalah sikap mementingkan diri sendiri dan membuat sengsara orang lain. Pada hakikatnya manusia tahu bahwa menyimpan sifat egois akan menimbulkan rasa takut, kekhawatiran dan kehilangan apa yang telah ia miliki. Contoh pertama manusia tahu bahwa mereka hidup dengan bersosial mereka seharusnya bahu membahu saling tolong menolong. Tapi karna tabiat manusia yang pada dasarnya adalah memiliki kepentingan yang tinggi mudah menganggap derajatnya lebih tinggi dibandingkan orang lain maka dengan seenak jidat mereka menganggap bahwa pemuda yang sedang bernyanyi itu tak pantas mendapat santunan sama sekali. Karna apa? Karna mereka berbeda derajat. Mereka beranggapan bahwa memiliki pekerjaan, gaji yang tetap itu sudah cukup. Lantas jika mereka menganggap itu cukup kenapa tak ada yang memberikan santunan kepada pemuda itu? Kembali ke awal karna derajat mereka. Di zaman yang kian modern ini masyarakat lebih cenderung memikirkan apa yang perlu mereka lakukan agar derajat mereka lebih tinggi. Memang tidak salah, kalau kita lebih berfokus pada diri sendiri, tanpa memandang orang lain. Kesalahannya adalah jika kita terlalu berlebihan mementingkan diri sendiri, sehingga apa yang dinasehatkan orang mengenai kita, kita tidak mau ambil pusing. Dan hal ini tentunya tidak mempunyai dampak yang baik, karena akan mengakibatkan orang-orang di sekitar kita untuk menjauh. Tidak ada orang yang bisa bertahan berada di dekat orang yang egois, karena yang ada dalam pikiran orang yang bersifat egois hanyalah dirinya, tanpa peduli orang lain.

Contoh kedua kedua pengendara motor tadi. Kejadian itu sangatlah memalukan, ego mereka sudah menjelma menjadi iblis sehingga tak ada yang mau mengalah satu sama lain. Dan orang-orang di sekitar? Mereka tidak memberi persaksian? Tentu saja tidak itu bukan urusan mereka itu sama sekali tidak penting ada hal yang harus mereka kejar. Kakek itu terbesit mengingat kejadian di masa lalu. Saat bangsa ini saling tindih menindih untuk sekadar mengibarkan bendera di tiang bambu.

Jadi egoisme memang tumbuh langsung dalam sifat manusia sulit untuk menghilangkannya. Benar memang kata filsafat kuno musuh terbesarmu adalah diri sendiri. Lalu bagaimana memerangi sifat egoisme yang terkadang menjalar keseluruh lingkungan sekitar? Cukup dengan intropeksi diri dan jangan membandingkan diri orang lain dengan anda. Ingat Tuhan sudah menjelaskan bahwa manusia itu sama. Berasal dari tanah dan berakhir di tanah pula. Mulai untuk berpikir menolong sesama manusia dan menyadari bahwa manusia memiliki hak yang sama.

#lombaceritamini #2.0 #dictiocommunity #egoismedisekitarkita #ceritadirumahaja #dirumahaja

2 Likes