Efek samping dan bahaya sulfadiazine?

image
Sulfadiazine merupakan obat golongan antibiotik sulfonamide yang digunakan untuk menangani sejumlah infeksi akibat bakteri. Selain mengobati, sulfadiazine juga bisa digunakan untuk mencegah episode yang berulang atau kambuh pada penderita demam rematik. Apa saja efek samping dan bahayanya?

Sama seperti obat-obat lain, sulfadiazine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi antibiotik ini ini adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Diare
  • Kehilangan nafsu makan

Segera kunjungi rumah sakit bila Anda mengalami ruam kulit dengan bula (lepuhan), tanda alergi seperti bengkak di muka dan mulut disertai sulit bernapas, dan bila terjadi demam tinggi disertai perdarahan atau lebam di mulut.

Sumber : www.alodokter.com

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan sulfadiazine sebelum mulai mengonsumsinya.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi sulfadiazine pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi sulfadiazine, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis sulfadiazine pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Selama menjalani pengobatan dengan sulfadiazine, rutinlah menemui dokter jika sebelumnya telah dijadwalkan. Hal ini penting agar dokter bisa memantau perkembangan kondisi Anda. Jangan menghentikan pengobatan apabila tidak ada perintah dari dokter.

Sumber : www.alodokter.com

Untuk pencegahan infeksi pada pasien dewasa, takaran yang direkomendasikan adalah 2000-4000 miligram per hari yang dibagi lagi ke dalam 3-6 kali dosis minum.

Sedangkan untuk pasien bayi di atas dua bulan hingga anak-anak, takaran yang diberikan harus disesuaikan dengan berat badan mereka, yaitu 75 mg/kg tiap hari. Jika diperlukan, takaran bisa ditingkatkan oleh dokter menjadi 150 mg/kg. Sama halnya dengan pasien dewasa, pemberian sulfadiazine per hari tersebut harus dibagi lagi ke dalam 4-6 kali dosis minum. Selain itu harus diingat bahwa takaran maksimal untuk bayi dan anak-anak per harinya adalah 6000 mg.

Untuk mencegah demam rematik, dosis sebesar 1000 mg per hari akan diresepkan dokter pada pasien yang memiliki berat badan di atas 30 kilogram. Sedangkan bagi pasien yang berat badannya di bawah 30 kilogram, maka akan diberikan dosis sebesar 500 mg per hari.

Sumber : www.alodokter.com

Sulfadiazine adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati dan mencegah berbagai infeksi. Sulfadiazine termasuk golongan antibiotik sulfa. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri dan organisme lain.

Antibiotik ini hanya mengobati jenis infeksi tertentu. Obat ini tidak bekerja untuk infeksi virus (seperti pilek, flu). Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau salah dapat menyebabkan penurunan efektivitas.

Obat ini tidak boleh digunakan pada bayi kurang dari 2 bulan karena berisiko efek samping yang serius, kecuali terapi digunakan untuk infeksi yang sangat serius (toksoplasmosis kongenital).

Sumber : hellosehat.com