Efek samping dan bahaya squalene


Squalene adalah senyawa organik yang terdapat dalam tubuh manusia, hewan, maupun tumbuhan. Senyawa ini diproduksi oleh organ hati dan dialirkan secara menyeluruh pada tubuh melalui darah.

Fungsi utama squalene adalah melindungi permukaan kulit dari pajanan ultraviolet dan sumber radiasi lainnya. Karena itu, senyawa ini sering digunakan sebagai salah satu komposisi dalam perawatan kulit. Squalene juga menjadi salah satu komposisi suplemen untuk meningkat kekebalan tubuh. Sumber utama untuk unsur ini adalah minyak dari organ hati ikan hiu. Apa saja efek samping dan bahaya nya?

Kenali Efek Samping dan Bahaya Squalene

Tidak ada informasi yang cukup mengenai efek samping dari menggunakan Squalene. Dapat menyebabkan pneumonia pada orang yang tanpa sengaja menghirupnya. Tambahan, beberapa studi menyarankan bahwa Squalene mungkin saja memiliki kemampuan untuk mengurangi level kolesterol dan triglycerides. Sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja obat penurun kolesterol.

Tidak semua orang merasakan efek samping ini. Beberapa efek samping tidak tercantum pada daftar diatas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tersendiri mengenai efek samping silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang direkomendasikan, suplemen squalene umumnya tidak menyebabkan efek samping. Pastikan untuk membaca bahan yang terkandung pada tiap obat. Jika terjadi reaksi alergi seperti ruam atau pembengkakan, segera hentikan pemakaian.

Spironolactone

Spironolactone adalah obat dengan fungsi untuk mengobati tekanan darah tinggi. Menurunkan tekanan darah tinggi dapat mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah pada ginjal. Ini juga bisa digunakan untuk mengobati pembengkakan (edema) yang disebabkan oleh kondisi tertentu (contoh, gagal jantung kongestif) dengan mengeluarkan kelebihan cairan dan meningkatkan gejala seperti masalah pernapasan.

Obat ini juga digunakan untuk mengobati kadar kalium rendah dan kondisi abnormal tubuh, dimana tubuh akan mengeluarkan banyak zat kimia alami (aldosterone).

Spironolactone dikenal sebagai “water pill” (potassium-sparing diuretic).

KEGUNAAN LAIN: Bagian ini memuat penggunaan obat ini yang tidak tercantum dalam label yang sudah disetujui, namun mungkin saja diresepkan oleh ahli kesehatan Anda. Gunakan obat ini untuk kondisi yang tercantum di bawah hanya jika sudah diresepkan oleh dokter dan ahli kesehatan Anda.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Squalene

Jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang direkomendasikan, suplemen squalene umumnya tidak menyebabkan efek samping. Pastikan untuk membaca bahan yang terkandung pada tiap obat. Jika terjadi reaksi alergi seperti ruam atau pembengkakan, segera hentikan pemakaian.

  • Mati rasa atau perasaan geli
  • Nyeri otot atau lemah
  • Lambat, cepat, atau detak jantung tidak beraturan
  • Merasa lelah, gelisah, atau pusing
  • Jarang buang air kecil atau tidak sama sekali
  • Napas cepat
  • Tremor, kebingungan
  • Mual, perut bagian atas terasa sakit, gatal, kehilangan nafsu makan, air seni berwarna gelap, tinja berwarna seperti tanah liat, sakit kuning (menguning pada kulit atau mata); atau
  • Reaksi alergi pada kulit – demam, sakit tenggorokan, bengkak pada wajah dan lidah, mata terasa panas, kulit terasa sakit, diikuti dengan ruam berwarna kemerahan atau keunguan yang menyebar (khususnya pada wajah dan tubuh bagian atas) dan menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas

Dosis Squalene

Rekomendasi umum dosis Squalene adalah 2 (450 mg) kapsul setiap hari. Siapapun yang menderita ssakit atau infeksi sementara dapat meningkatkan dosisnya hingga 6 atau 8 kapsul setiap hari. Squalene juga aman dan sangat bermanfaat untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Untuk pasien kanker, 2-4 g Squalene adalah jumlah yang direkomendasikan. Sangat disarankan untuk mengonsumsi Squalene di bawah supervisi praktisi kesehatan berkualifikasi.

Mengonsumsi Squalene dengan Benar
Gunakan suplemen squalene sesuai keterangan pada kemasan. Jika Anda ragu, tanyakan kepada dokter.

Dampak negatif dari penggunaan suplemen squalene oleh ibu hamil atau menyusui belum banyak terbukti. Meski demikian, Anda sebaiknya hanya menggunakannya jika ada anjuran dari dokter.

Jika menggunakan suplemen squalene dalam bentuk kapsul, Anda dianjurkan untuk mengonsumsinya dengan makanan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko efek samping.

Sementara itu, squalene dalam bentuk obat oles sebaiknya digunakan setelah memastikan kulit Anda benar-benar bersih, misalnya setelah mandi. Jangan lupa untuk menyeka kulit hingga kering sebelum mengoleskan krim atau losion tersebut. Jika timbul iritasi pada kulit, segera hentikan pemakaian.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi suplemen squalene atau mengoleskan emolien squalene, disarankan untuk segera melakukannya begitu teringat. Jangan menggandakan dosis squalene pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.