Efek samping dan bahaya sildenafil?

image
Sildenafil adalah obat yang digunakan untuk menangani disfungsi ereksi atau kadang disebut impotensi. Selain untuk impotensi, sildenafil juga digunakan untuk mengurangi tekanan di pembuluh darah arteri paru-paru saat terjadi peningkatan (hipertensi pulmonal). Obat ini bekerja dengan menghambat enzim phosphodiesterase-5 (PDE5), sehingga membuat otot polos di pembuluh darah penis dan paru-paru menjadi kendur dan meningkatkan aliran darah. Apa saja bahaya dan efek sampingnya?

Efek Samping Sildenafil
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi sildenafil adalah:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Insomnia
  • Diare
  • Sakit maag
  • Ruam kulit
  • Mimisan

Segera konsultasikan ke dokter jika terdapat tanda-tanda efek samping diatas.

Hal lain yang perlu diperhatikan pada penggunaan sildenafil adalah dikontraindikasikan penggunaan bersama dengan nitrat karena secara bersinergi dapat menginduksi terjadinya hipotensi. Sildenafil adalah inhibitor PDE-5 namun dapat juga memiliki efek inhibisi pada PDE-1, PDE-6 dan PDE-11. Inhibisi pada PDE-6 dapat menyebabkan gangguan penglihatan seperti peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, pandangan yang biru kehijauan atau pandangan kabur.

Gangguan penglihatan juga dapat terjadi pada inhibisi PDE-5 karena PDE-5 banyak terdapat pada retina. Gangguan penglihatan hanya terjadi pada 3-11% pengguna sildenafil dan gangguan penglihatan yang dilaporkan bersfiat sementara.[9] Walaupun belum didapatkan bukti yang cukup untuk menegakkan hubungan penggunaan sildenafil dengan gangguan penglihatan yang serius, sangat direkomendasikan untuk menggunakan menggunakan adl secara berhati-hati. Pasien yang mengalami gangguan penglihatan pasca pemakaian sildenafil harus segera dihentikan.[2]

Gangguan pendengaran berupa penurunan kemampuan pendengaran bahkan hilangnya pendengaran dilaporkan banyak terjadi pasca penggunaan sildenafil. Beberapa studi menemukan bahwa terjadi peningkatan gangguan pendengaran pasca penggunaan sildenafil.

Sebuah studi yang menilai 47 kasus dengan tuli sensori neural yang mendapatkan inhibitor PDE-5 (termasuk 29 kasus dengan sildenafil) menemukan sebanyak 88% mengalami tuli sensorineural unilateral terjadi pasca pemakaian inhibitor PDE-5. Bahkan sebanyak 2/3 kasus terjadi dalam 24 jam pasca pemakaian terapi.[10] Walaupun belum ditemukan mekanisme pasti yang menghubungkan kejadian gangguan pendengaran pasca pemakaian inhibitor PDE-5, termasuk sildenafil, dokter yang merespkan sildenafil pada pasien harus melakukan evauasi pada pasien.

Sumber : sildenafil

Definisi Sildenafil

Sildenafil adalah obat yang digunakan untuk menangani disfungsi ereksi atau kadang disebut impotensi. Selain untuk impotensi, sildenafil juga digunakan untuk mengurangi tekanan di pembuluh darah arteri paru-paru saat terjadi peningkatan (hipertensi pulmonal). Obat ini bekerja dengan menghambat enzim phosphodiesterase-5 (PDE5), sehingga membuat otot polos di pembuluh darah penis dan paru-paru menjadi kendur dan meningkatkan aliran darah.

Dalam studi terhadap hewan coba yang diinduksi mengalami hipertensi pulmonal, pemberian sildenafil jangka panjang mencegah perburukan gejala dan memperbaiki kondisi hipertensi pulmonal dengan mekanisme vasodilatasi, inhibisi remodeling pembuluh darah pulmonal, dan mencegah hipertrofi ventrikel kanan. Penelitian in vitro menunjukkan bahwa pemberian sildenafil menghambat pertumbuhan prolifrasi sel otot polos paru melalui peningkatan produksi cGMP. Selain itu, kemampuan penghambatan proliferasi sel otot polos paru juga terjadi melalui bone morphogenic protein 4 (BMP4). Selain itu, bersama simvastatin, sildenafil sitrat meningkatkan sinyal reseptor II BMP pada tikus dengan hipertensi pulmonal yang diinduksi monokotalin. Monokotalin adalah salah satu sinyal yang ditemukan berkurang pada pasien dengan hipertensi arteri pulmonal.

Tentang Sildenafil
Golongan: Obat penghambat PDE5
Kategori: Obat resep
Manfaat: Mengatasi impotensi dan hipertensi pumonal
Dikonsumsi oleh: Dewasa.
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori B:
Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Sildenafil belum diketahui dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obat: Tablet salut selaput

Sumber : sildenafil

Kondisi Usia Dosis
Hipertensi pulmonal Dewasa 5 atau 20 mg, 3 kali per hari.
Impotensi Dewasa 50 mg, dikonsumsi 1 jam sebelum melakukan hubungan seksual. Dosis maksimal adalah 100 mg per hari.

Interaksi Obat
Ketika dalam penggunaan obat dengan dosis yang tidak tepat dan diiringi obat lain yang tidak tepat pula akan menyebabkan:

  • Menyebabkan tekanan darah rendah, jika dikombinasikan dengan obat nitrat, seperti isosorbide dinitrate.
  • Risiko hipertensi, jika dikonsumsi dengan obat untuk mengatasi pembesaran prostat golongan penghambat alfa, seperti tamsulosin.
  • Meningkatkan kadar sildenafil dalam darah, jika dikonsumsi bersama obat antivirus ritonavir dan lopinavir.
  • Menurunkan kadar sildenafil dalam darah, jika dikonsumsi dengan obat rifampicin dan phenytoin.

Sumber : sildenafil