[ Efek Dari Kasih Sayang Orangtua Yang Salah Pada Self Improvement Anak ]
Oleh : Najma Tsakiba
Self Improvement = Pengembangan diri
Seperti yang sudah saya tulis, peran orang tua dalam pengembangan diri atau self improvement sangat penting.
Dan, seperti yang sudah saya tulis “Mereka (Orangtua) sayang sama anak mereka, tapi cara sayang mereka salah”.
Sekarang, apa saja sih “EFEK DARI KASIH SAYANG ORANGTUA YANG SALAH” pada
Self Improvement anak ?
Berikut :
- Anak jadi gampang menyerah
Karena orangtua sering memanjakan anak untuk “tidak apa-apa jika tidak belajar” secara terus menerus, anak jadi gampang menyerah. Setiap diberi soal yang memiliki level yang cukup sulit (padahal ini soalnya sesuai dengan tingkatan dia), anak langsung menyerah.
Lalu, orangtua mereka? Hanya mendengarkan keluhan anak tanpa mencari solusi. Bahkan, orangtua tidak pernah menanyakan ada PR atau tidak, karena orangtua mereka tidak peduli.
- Anak gampang minder/tidak percaya diri
Nah, karena selalu dimanjakan oleh orangtua mereka untuk “tidak apa-apa jika tidak belajar” secara terus menerus, ketika anak diperintahkan oleh guru misalnya untuk mengikuti kegiatan. Contoh, kegiatan membaca Al-Qur’an yang diadakan pada hari Jum’at. Nah, ketika mendengarnya, anak langsung malas dan tidak mau hadir pada hari Jum’at.
Anak minder/tidak percaya diri, karena dia masih membaca Iqro 2.
Lalu, orangtua mereka? Memberi mereka kebebasan, memanjakan anak untuk “tidak apa-apa jika tidak belajar” secara terus menerus.
Padahal, jika anak-anak “terus menerus” dimanjakan untuk “tidak apa-apa jika tidak belajar”, anak akan menjadi pribadi yang lemah. Padahal, seiring waktu anak-anak akan tumbuh, sedangkan jika orangtua hanya “selalu memanjakan” anak untuk “tidak apa-apa jika tidak belajar” secara terus menerus, efeknya sangat besar. Seperti, dia akan ketinggalan dengan temannya, dan sebagainya.
Begitu penting ya, kepedulian orangtua terhadap “Self Improvement” atau Pengembangan Diri pada anak.
Menurut kalian, apa lagi yang termasuk “Efek dari kasih sayang orangtua yang salah” pada Self Improvement Anak ?