Dua Spesies Ulat Terakus di Dunia "Dikawinkan", Apa Jadinya?

Ilmuwan dari lembaga penelitian Australia CSIRO memastikan ulat tanaman kapas dan ulat tanaman jagung telah melakukan perkawinan silang.

Bagi pertanian, ini adalah kabar buruk. Sebab, kedua ulat tersebut dikenal sebagai ulat yang terus-menerus merasa lapar.

Hasil perkawinan ini disebut melahirkan hama militan rakus yang sangat tahan pestisida dan bisa merugikan industri makanan hingga miliaran dollar AS pertahun.

Kedua ulat dengan nama latin Helicoverpa armigera (ulat tanaman kapas) dan Helicoverpa zea (ulat tanaman jagung) telah memakan lebih dari 200 jenis tanaman, termasuk kapas, tomat, jagung, kacang kedelai, dan buncis.

Kerugian akibat serangan ulat tersebut diperkirakan mencapai 6 miliar dollar AS per tahun, baik karena hilangnya panen maupun biaya pengendaliannya. Peneliti CSIRO turut ambil bagian dalam tim peneliti internasional yang tahun lalu menyelesaikan pemetaan genom dari dua ulat ini selama delapan tahun. Pada saat itu, koloni ulat bollworm atau ulat kapas sangat tahan terhadap pestisida menyebar dengan cepat di Brasil. Para peneliti menduga ulat ini merupakan perkawinan silang dengan ulat earworm atau ulat jagung setempat.

Peneliti CSIRO menggunakan hasil pemetaan genom untuk mengkonfirmasi keberadaan ulat hibrida tersebut di Brasil. Dr Walsh mengatakan ulat kapas muncul di Brasil sekitar tahun 2012 dan telah menyebar ke sebagian besar Amerika Selatan dan ke Karibia, termasuk wilayah AS di Puerto Rico. Dia menambahkan, hal ini sudah tiga kali terdeteksi di Florida.

Penulis utama laporan penelitian Dr Craig Anderson dari Universitas Edinburgh mengatakan penelitian CSIRO ini berimplikasi luas bagi komunitas pertanian di seluruh Amerika. Selain dampak yang sudah dirasakan di Amerika Selatan, kata Dr Anderson, diperkirakan 65 persen hasil pertanian AS kini berisiko terkena dampaknya jika ulat tersebut kian menyebar. Bollworm adalah jenis ulat yang sangat agresif dan bahkan memakan sesamanya sendiri.

Sumber: