Dongeng Jaka Tarub dan 7 Bidadari

Jaka-tarub_(1)

Disuatu desa tinggal lah seorang janda bernama mbok Randa. Dia tinggal bersama putranya bernama Jaka Tarub. Jaka Tarub adalah pemuda sakti yang tampan dan pekerja keras. Dia sering membantu ibunya bekerja di ladang milik sendiri, terkadang juga berburu dihutan.

Suami mbok Randa telah lama meninggal, sehingga ladang yang dimilikinya kini hanya digarapnya dengan putranya saja. Jaka Tarub kini telah beranjak dewasa. Mbok Randa sering meminta Jaka Tarub untuk segera menikah mengingat usianya yang telah matang, namun Jaka Tarub tidak mengiyakan keinginan sang ibu, karena Jaka Tarub masih belum berkeinginan untuk menikah.

Karena usianya sudah tua, maka mbok Randa pun mulai sakit sakitan, sampai akhirnya meninggal. Jaka Tarub yang kehilangan sang ibu kini mulai sering melamun, sampai-sampai ladang yang seharusnya digarap menjadi terbengkalai. Jaka Tarub sering keluar masuk hutan untuk berburu di kawasan Gunung Keramat. Di gunung itu terdapat sebuah telaga yang berlokasi di desa Widodaren, Gerih, Ngawi. Tanpa sengaja, ia melihat dan kemudian mengamati tujuh bidadari yang sedang mandi di telaga tersebut. Karena terpikat, Jaka Tarub mengambi selendang berwarna oranye yang tengah disampirkan milik salah seorang bidadari. Setelah beberapa lama, tiba saatnya bidadari-bidadari tersebut untuk pulang ke khayangan. Namun betapa terkejutnya bidadari-bidadari tersebut, karena salah satu baju dan selendang bidadari tersebut hilang.

Semua membantu mencarinya, namun tak diketemukannya baju dan selendang itu. Karna hari sudah semakin petang, keenam bidadari pun memutuskan untuk kembali ke khayangan dan meninggalkan salah satu bidadari tersebut. “Maafkan kami Nawangwulan, kami harus meninggalkanmu sendiri disini karna hari sudah semakin gelap, jika tidak kita semua tidak akan bisa kembali ke khayangan”.

Keenam bidadari tersebut pun terbang pulang kembali ke khayangan meninggalkan Nawangwulan sendirian. Karena sudah putus asa, Nawangwulan mengucap janji sambil menangis tersedu “Siapa pun yang menemukan bajuku bila perempuan maka akan aku jadikan saudara, bila laki-laki maka akan aku jadikan suami”. Jaka Tarub lalu muncul dan berpura-pura menolong. Dewi Nawangwulan pun bersedia ikut pulang ke rumah Jaka Tarub dan singkat, Dewi Nawangwulan menyetujui lamaran Jaka Tarub dan akhirnya menikah.

Dari pernikahan ini lahirnya seorang putri yang dinamai Nawangsih. Sebelum menikah, Nawangwulan mengingatkan pada Jaka Tarub agar tidak sekali-kali menanyakan rahasia kebiasaan dirinya kelak setelah menjadi istri. Rahasia tersebut adalah bahwa Nawangwulan selalu menanak nasi menggunakan hanya sebutir beras dalam penanak nasi namun menghasilkan nasi yang banyak. Jaka Tarub yang penasaran tidak menanyakan tetapi langsung membuka tutup penanak nasi. Akibat timdakan ini, kesakitan Nawangwulan hilang. Sejak itu, ia menanak nasi seperti umunya wanita biasanya.

Akibat hal ini, persediaan gabah di lumbung menjadi cepat habis. Ketika persediaan gabah tinggal sedikit, Nawangwulan menemukan selendangnya yang ternyata disembunyikan suaminya di dalam lumbung agar tidak bisa kembali ke khayangan, Nawangwulan yang marah mengetahui kalau suaminya yang telah mencuri benda tersebut mengancam meninggalkan Jaka Tarub. Jaka Tarub memohon istrinya untuk tidak ke,bali ke khayangan. Namun, tekad Nawangwulan sudah bulat. Hanya saja, pada waktu-waktu tertentu ia rela datang ke Marcapada untuk menyusui bayi Nawangsih. Nawangwulan memerintah Jaka Tarub untuk membangun sebuah dangau. Setiap malam, Nawangsih harus diletakkan disana agar Nawangwulan dapat menyusuinya tanpa harus bertemy dengan Jaka Tarub. Jaka Tarub hanya bisa melihat dari jauh saat Nawangwulan turun dari khayangan untuk menyusui Nawangsih. Ketika Nawangsih tertidur, Nawangwulan kembali terbang ke khayangan. Rutinitas terus dilakukan sampai Nawangsih beranjak dewasa. Jaka Tarub dan Nawangsih merasa ketika mereka ditimpa kesulitan, bantuan akan tiba-tiba datang. Dipercaya bantuan tersebut datang dari Nawangwulan. Nawangsih disebut sebagai wanita istimewa karena ia merupakan anak campuran dari manusia dan bidadari.

Sumber: