[Diskusi TOGA] Tanaman TOGA sebagai Bahan Aditif Makanan

Tanaman Toga memiliki banyak khasiat yang dimilikinya baik untuk imunitas hingga ke sistem tubuh dari regulasi hingga pencernaan. Tanaman Toga dapat memberikan rasa yang khas ke makanan salah satunya Seblak yang bumbu utama nya adalah cabe merah dan kencur.
images(9)

Apakah Khasiat dari tanaman TOGA tersebut akan berubah dan berkurang ataukah tetap seperti khasiat semula ?

Ayo diskusikan !!!

Menurut saya tergantung ke cara pengolahannya.Perlu diketahui bahwa pengolahan tanaman sangat penting karena pengolahan yang baik akan menghasilkan makanan yang sehat. Jika teknologi pengolahannya tidak benar maka hasilnya akan toksik bagi manusia.

Teknologi pengolahan Tanaman Obat terdiri dari beberapa tahapan yakni sortasi, pencucian, penirisan atau pengeringan, penyimpanan dan pengolahan.

Sumber

Tergantung bagaimana cara mengolah nya. Contohnya pada saat dipanaskan. Ketika saat dipanaskan maka dapat mempengaruhi vitamin dan lemak dalam makanan.
Terutama vitamin larut air, sangat sensitif terhadap panas yang dihasilkan selama proses pemasakan. lemak dapat mentolerir suhu panas yang lebih tinggi dari pada zat gizi lainnya.
Salah satu contoh vitamin larut air adalah vitamin B dan C. Kedua vitamin ini banyak terdapat dalam sayuran dan buah buahan. Sehingga pemasakan sayuran yang mengandung kedua vitamin ini dapat membuat kandungan vitamin dalam sayuran berkurangm terutama jika dimasak dengan air.

Vitamin C sangat sensitif terhadap panas, air dan udara. salah satu sayurang yang mengandung vitamin c adalah brokoli.
Brokoli yang dimasak dengan cara direbus adalah yang paling banyak menghilangkan kandungan vitamin c, sedangkan brokoli yang dimasak dengan cara dikukus adalah yang paling dapat mempertahankan kandungan vitamin c dalam brokoli.

Vitamin B terutama B1 dan B12 adalah yang paling tidak stabil terhadap panas. vitamin B ini mungkin saja bisa sudah hilang, bahkan sebelum melaui proses pemasakan. Jika disimpan dalam tempat yang tidak tepat, vitamin B dalam bahan makanan bisa saja sudah hilang

Beberapa saran yg dpt diikuti agar kandungan zat gizi makanan tidak terlalu banyak hilang saat pemasakan:

  • Mulailah dari metode penyimpanan. Anda bisa menyimpan dalam wadah kedap udara
  • Sebelum memasak, cukup cuci sayuran dari pada mengupasnya
  • Masak sayuran dengan air sedikit. Sebaiknya juga Anda mengonsumsi air yang digunakan untuk merebus sayuran tersebut, jangan malah membuangnya. Atau, lebih baik untuk memasak sayuran dengan
    metode dikukus, menggunakan microwave, atau memanggangnya, daripada dimasak dengan cara direbus.
  • Potong makanan setelah dimasak daripada sebelum dimasak. Hal ini dapat mengurangi kandungan zat gizi yang hilang selama proses pemasakan.
  • Masak makanan dalam waktu yang cepat, jangan terlalu lama. Semakin lama sayuran dimasak, semakin banyak zat gizi yang akan terbuang.

Sumber : ( Benarkah Zat Gizi Makanan Hilang Saat Dimasak? - Hello Sehat )

Menurut saya, itu tergantung pada cara pengolahannya. Apabila tanaman TOGA diolah secara tepat maka khasiat yang terkandung didalamnya akan terjaga dengan baik. Sebenarnya banyak sekali teknik untuk mengolah tanaman TOGA dan perlu untuk diingat, itu tergantung dengan tujuan mengolah tanaman toga itu sendiri, ada yang digunakan sebagai bahan masakan dan obat-obatan / kesehatan.
Khasiat tanaman toga yang digunakan sebagai bahan masakan akan berbeda dengan khasiat tanaman toga yang digunakan sebagai obat. Karena jika digunakan sebagai obat, maka kandungan didalamnya harus dijaga dengan baik agar tidak hilang. Teknik yang bisa digunakan salah satunya dengan mengekstasi.

Sumber: Aneka Teknik Mengolah Herbal, Mana yang Tepat? • Deherba.com

Menurut saya, khasiat dari tanaman toga tersebut akan berubah dan berkurang jika cara pengolahannya tidak sesuai. Mungkin jika pada masakan seblak, fungsi kencur digunakan untuk menambah aroma harum pada masakan.

Menurut saya tergantung dari pengolahan makanannya, jika pengolahannya salah justru akan mengurangi khasiat dari tanaman obat tersebut atau bahkan bisa bersifat racun
Untuk mempertahankan nutrisi dan cita rasanya bisa menggunakan teknik pengeringan, ekstraksi, dan kristalisasi (dijadikan bubuk), dan hindari memasukkan bagian yang kemungkinan mengandung racun pada tanaman tersebut

Menurut saya suhu panas yang dihasilkan oleh pemasakan berpengaruh pada kandungan zat gizi dalam makanan tersebut. Tidak semua zat gizi sensitif terhadap panas, tetapi beberapa zat gizi akan menurun jumlahnya karena pemanasan saat pemasakan. Pemanasan yang dihasilkan oleh proses masak dapat mempengaruhi vitamin dan lemak dalam makanan. Vitamin tertentu, terutama vitamin larut air, sangat sensitif terhadap panas yang dihasilkan selama proses pemasakan. Lemak dapat mentolerir suhu panas yang lebih tinggi daripada zat gizi lainnya, namun ketika lemak bertemu dengan titik asap dari pemanasan tersebut, maka struktur kimia lemak dapat berubah.

Apa saja zat gizi yang berkurang:

  • Vitamin c dan b
  • Vitamin larut air
  • Vitamin larut lemak
  • Asam lemak omega 3

Tergantung pada cara saat pemasakan. Teknik memasak seblak tidak terlalu memakan banyak waki sehingga kandungan zat didalam tanaman toga tersebut tidak banyak hilang

Menurut saya dari cara pengolahannya. Cara pengolahan yang tepat dan baik dapat mempertahankan kandungan zat baik yang ada di tanaman toga. Begitupun sebaliknya, cara pengolahan yang tidak tepat dapat mengurangi zat baik yang ada didalamnya dan bahkan bisa menjadi beracun. Seperti halnya kunyit, ketika membuat jamu ataupun untuk bumbu masakan sebaiknya kulit kunyit tidak dikelupas bersih karena sari yang terkandung akan hilang sehingga khasiatnya berkurang.

Menurut saya kandungan dari kencur pasti sedikit banyak akan berkurang jika dibandingkan dengan mengkonsumsi kencur secara langsung atau dalam bentuk minuman (jamu). Kandungan tersebut dapat berkurang dikarenakan masakan mendapatkan panas, beberapa kandungan yang terkandung didalam kencur sangat sensitif dengan panas, contohnya Vitamin. Untuk meminimalisir kerusakan kandungan kencur adalah mengolahnya dengan baik

Nutrisi alami bahan makanan akan tetap terjaga dengan baik salah satunya dengan teknik memasak. Salah satu teknik memasak yang baik untuk menjaga nutrisi makanan adalah dengan mengukus. Karena dengan mengukus selain mudah dan tak perlu memakan waktu lama, dapat mempertahankan seluruh kandungan gizi.

Sedangkan teknik memasak yang dapat mengurangi nilai gizi makanan yaitu dengan menggoreng dalam suhu tinggi dan deep fried atau menggunakan minyak banyak.

Pada makanan seblak yang sangat populer itu, khasiat dari cabai dan kencur mungkin tidak berubah, hanya saja teknik memasaknya bisa mengurangi kandungan gizinya.