Dictio Moviephile Community : Rasisme pada film Green Book (2019)


Tahun ’60-an adalah waktu-waktu dimana negera Amerika Serikat punya tingkat rasisme yang sangat tinggi. Salah satunya adalah orang-orang berkulit hitam yang masih dipandang sebelah mata meskipun secara konstitusi, hak-hak dan derajat orang berkulit hitam mulai diakui berada dalam sebuah komunitas masyarakat.

Film yang berdurasi 2 jam 10 menit ini menceritakan tentang seseorang bandit dari Bronx, Tony Lip( Viggo Mortensen) yang memerlukan pekerjaan baru setelah tempat kerjanya tengah direnovasi. Lip kemudian berjumpa dengan seseorang pianis jazz kelas dunia yang berkulit gelap, Dr. Don Shirley. Lip diwawancara untuk menjadi sopir sekaligus bodyguard untuk Shirley yang hendak melaksanakan touring konser musiknya dari Manhattan ke Deep South. Lip yang sangat mencintai keluarganya menjanjikan kepulangannya dikala hari Natal. Sepanjang petualangan mereka, Tony mengandalkan Negro Motorrist Green Book bagaikan novel panduan yang didalamnya berisi bermacam tempat yang nyaman serta ramah didatangi oleh orang berkulit gelap dikala mereka istirahat. Namun akankah perjalanan ini berjalan sesuai rencana??

So, menurut kalian, bagaimana gambaran rasisme yang terjadi pada film ini?

4 Likes

Menurutku rasisme dalam film ini digambarkan seperti di film2 yang membahas tema serupa, warga kulit hitam dipandang lebih rendah, dilihat sebagai seseorang yang kotor dan tidak pantas untuk bersama sama dengan kulit putih. Namun Green Book menyajikan plot yang berbeda, dimana kali ini sang majikan lah yang berkulit hitam. Walau begitu, si majikan tetap saja dipandang hanya sebatas seseorang yg memberi sopir tsb uang, tidak lebih. Bahkan ada yang mengira bahwa si kulit putihlah majikannya.

1 Like

Film yang menurutku layak dapet oscar walaupun banyak orang yang ngeraguin itu, isu rasisme di film ini sangat kental terjadi, dilihat dari cara orang kulit putih memperlakuan orang kulit hitam sangat berbeda, contohnya saja di bagian ketika don shirley tidak diperbolehkan makan bersama orang kulit putih, lalu saat adegan dipenjara dimana si kukit hitam diperlakukan sangat tidak manusiawi. Tema seperti film ini sebenarnya sudah banyak, tapi jalan cerita dan ending yang epik menbuat film ini layak menjadi salah satu rekomen film yang wajib tonton

1 Like

Film Green Book menyuguhkan realitas masyarakat Amerika tahun 1960-an yang masih belum seluruhnya bisa “open” terhadap masyarakat kulit hitam,namun menariknya disini adalah karaketerisasi dari pemainnya, Tony Lip yang merupakan seorang kulit putih keturunan Italia namun merupakan pria yang tidak berpendidikan dan senang berkata kasar sementara Don Shirley yang berkulit hitam adalah pria yang berbudi pekerti baik dan berpendidikan.Hal ini menunjukkan bahwasanya stereotype buruk mengenai seluruh masyarakat kulit hitam tidaklah benar.

1 Like

pemahaman bahwa identitas, ciri, dan sifat orang dari ras kulit hitam tidak harus selalu sama seperti yang dipikirkan oleh kebanyakan orang. Dalam film diperlihatkan kondisi yang terbalik antara Tony Lip dan Don Shirley, di mana karakter dan latar belakang Tony Lip diperlihatkan lebih “gelap” dibandingkan warna kulitnya. Sedangkan Don Shirley yang seorang ras kulit hitam malah terlihat lebih “cerah” karakter serta sifatnya.

1 Like

Green Book

Rasis yang terjadi di negara Amerika pada tahun 60-an itu benar-benar kejam, tapi kalau di bawa kejaman sekarang pun rasis masih ada, beberapa negara masih kena dampak dari rasis ini,

Film ini sangat bagus, untuk anak-anak generasi sekarang, agar tidak menilai seseorang dari sampul atau luarnya saja, hal yang paling saya sukai adalah ketika Dr. Don, tidak izinkan makan di restoran, disini dia akhirnya mulai melakukan hal yang benar-benar dia inginkan, dan Tony tentu saja membantu,

Dari film ini kita dapat mengambil kalau berteman dengan tulus itu akan membawa kebaikan untuk diri mu sendiri dan orang lain,

1 Like

Benar banget kak, di bagian ini rasa nya tidak benar sekali padahal dia datang untuk menghibur orang-orang disana, hal ini juga yang membuat akhirnya Dr. Don sadar kalau dia pantas diberlakukan dengan baik

1 Like

setuju kak, beberapa orang ada yang mengira Tony Lip bodoh karena dia bekerja sama orang kulit hitam sehingga dia dianggap remeh, tapi disni Toni mengajarkan kalau semua orang itu sama, toni juga mulai membuka hatinya untuk menerima Dr. Don sebagai temannya

1 Like

Gambaran rasisme yang terdapat pada film Green Book adalah adanya pria berkulit hitam yang merupakan sosok hebat namun tetap saja ia mendapatkan perlakuan yang dipandang sebelah mata dengan para kaum berkulit putih. Film ini sangat bagus untuk mengajarkan kita tentang kemanusiaan.

1 Like

Apa yang digambarkan pada film ini menurut saya sangat epik dan sesuai dengan kenyataan yanh terjadi, di mana orang kulit hitam selalu dianggap lebih rendah dan tidak pantas untuk berada di tengah-tengah masyarakat yang ada. Film ini sangat mengajarkan saya tentang kasih yang tulus dan tidak menilai orang dari tampak luarnya saja.

1 Like

Rasisme yg terjadi dalam film ini yang mengangkat tahun 60 an sangat terasa. Meskipun Tony bekerja kepada Dr. Don. Tetapi orang kulit putih amerika masih memandang Dr. Don sebelah mata. Mereka lebih menghargai Tony padahal masa lalu Tony lebih kelam dari pada Dr. Don.

1 Like

Scene dalam film ini mencerminkan sebuah perlawanan terhadap rasisme yang di alami Don Shirley yang bekerja sebagai pianis, bersama rekan kerjanya seorang kulit putih bernama Tony Valellonga.
Don Shirley selalu mendapatkan tindakan diskriminasi selama perjalanan tur nya, rasisme terjadi karena orang kulit putih merasa lebih unggul dibanding orang kulit hitam. Gambaran rasisme yang ditampilkan sangat tertera dalam sebuah tindakan verbal maupun nonverbal, perbuatan, serta penampilan fisik terhadap orang kulit hitam di Amerika.

1 Like

setuju kak, Dr. don berusaha mengatakan pada dunia kalau kulit hitam juga bisa maju, kalau mereka mau, dan tidak semuanya orang kulit hitam itu bodoh, Dr, Don juga berusaha untuk merubah pandangan orang kulit hitam kalau mereka bisa buat maju,

1 Like

Benar banget kak, Dr, don juga mengajarkan Toni untuk lebih sopan dalam berbicara dan bersikap, di bagian Dr. Don saat mengajarkan Tony nulis surat adalah bagian yang paling mengharukan, menurut saya

1 Like

Film ini menggambarkan bahwa rasis di Amerika ditahun itu sangat kuat, diskrisminasi yang diterima Dr Don Shirley sangat parah bahkan menyangkut hal hal kecil, salah satunya saat scene dimana Tony dan Dr Shirley pergi ke toko penjahit, Tony melihat setelan yang menurutnya cocok dengan Dr Shirley dan menunjukkan padanya, sang penjahit mengira jas itu akan dikenakan Tony dan dengan senang hati mengarahkan Tony ke ruang ganti. Namun saat tahu jas itu untuk Shirley, penjahit tersebut langsung tidak memperbolehkan Shirley mencobanya. Disini digambarkan bahwa Shirley yang bisa menghadapi mereka yang rasis terhadapnya merubah pandangan Tony terhadap kulit hitam.

1 Like

Tidak di negara Amerika saja kak, kalau menurut saya, rasis sampai sekarang masih ada, walau pun tidak terlalu kentara, tapi untuk beberapa negara maju biasa masih ada dengan sistem bullying.

1 Like

Menurut saya, film ini sangat-sangat keren karena mengangkap tema tentang rasisme yang terjadi di Amerika tahun 60-an dimana saat itu terjadi rasisme yang sangat parah terhadap kulit hitam. Di Amerika tahun 60-an yang mengganggap orang kulit hitam hina dan dipandang rendah yang tidak pantas atau tidak bisa diterima oleh warga negara Amerika. Dalam film ini menyajikan orang berkulit hitam sebagai orang yang memilki profesi yang bagus namu tetap diperlakuakn tidak baik.Walaupun begitu tetap ada yang membela dan menerima orang berkulit hitam. Dan juga orang berkulit hitam dalam film ini merupakan bos dari orang berkulit putih. Disini kita menerima banyak sekali makna dan pesan dalam film ini bahwa kita tidak boleh memandang rendah orang berkulit hitam, kita harus saling menghargai dan juga menghormati walaupun berbeda jenis kulit, ras maupun agama. Karena baik orang berkulit hiutam atau putih dapat hidup dengan damai di dunia ini.

1 Like

Film Green Book menyuguhkan realitas masyarakatAmerika tahun 1960-an yang masih belum seluruhnya bisa “open” terhadap masyarakat kulit hitam,namun menariknya disini adalah karaketerisasi dari pemainnya, Tony Lip yang merupakan seorang kulit putih keturunan Italia namun merupakan pria yang tidak berpendidikan dan senang berkata kasar sementara Don Shirley yang berkulit hitam adalah pria yang berbudi pekerti baik dan berpendidikan.

1 Like

Rasisme di film ini memang benar-benar gambaran nyata rasisme di Amerika tahun 1960-an yang sedang parah-parahnya, mulai dari restoran-restoran dan toko-toko yang punya ‘white-only policy’, polisi-polisi yang mencari-cari kesalahan orang kulit hitam, sindiran-sindiran rasis, kekerasan dan masih banyak lagi yang lainnya. Bahkan pada awalnya Tony juga seperti despise orang kulit hitam yang datang ke rumahnya untuk memperbaiki pipa, meskipun pada akhirnya Don dan Tony berteman baik (which is the most precious thing:’)). Pada intinya, orang-orang berkulit hitam dianggap lebih rendah derajatnya sehingga banyak dilarang melakukan ini-itu.

1 Like

Rasisme disini sangat kental. Miris karena kulit hitam selalu dipandang rendah dan diperlakukan layaknya bukan manusia. Tetapi di film ini bisa menunjukkan bahwa kulit hitam itu bisa menjadi sesuatu. Aku berharap film ini bisa di tonton banyak orang karena makna dari film ini bagus sekali dan berharap semoga tidak ada lagi rasisme.

1 Like