The Hunger Games (2012) kerap dinilai sebagai penggerak film bergenre dystopia di kalangan remaja. Sejak kemunculan The Hunger Games, mulai bermunculan film-film dystopia yang populer pada tahun yang sama seperti Divergent, The Maze Runner, dan The Giver yang semuanya rilis di tahun 2014. Dystopia merupakan genre film di mana terdapat kehidupan bermasyarakat yang berkebalikan dengan moral manusia. Dystopia digambarkan sebagai suatu bentuk kehidupan bermasyarakat manusia yang terbentuk dari politik sosial sehingga menciptakan kehidupan yang tidak diinginkan atau mengerikan. Biasanya sebagai bentuk mencapai suasana dystopia ini, digambarkan melalui keterbalikan moral manusia, tirani dari kekuasaan pemerintah, dan lingkungan yang hancur.
Diceritakan sebuah negara fiktif bernama Panem yang menyelenggarakan acara tahunan, yaitu The Hunger Games di mana pesertanya berjuang sampai mati di sebuah arena buatan hingga menyisakan satu pemenang saja. Dystopia dalam film The Hunger Games langsung dapat dirasakan dari bagaimana penduduk distrik-distrik yang ada di Panem merasa ketakutan ketika The Hunger Games mulai diselenggarakan dan pemilihan peserta yang diambil melalui undian. Selain itu, saat Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) selaku tokoh utama mengunjungi The Capitol yaitu pusat kota untuk pertama kalinya, terlihat kesenjangan sosial yang ada dari distrik-distrik lainnya, di mana masyarakat The Capitol hidup dengan mewah dan berkecukupan. Dari sini penonton dapat menyimpulkan bahwa ada yang salah dengan tatanan masyarakat yang ada di Panem.
The Capitol Sebagai Pusat Pemerintahan Panem
Sumber: Fandom
Cerita semakin intens ketika para peserta The Hunger Games dimanja dengan fasilitas yang disediakan oleh The Capitol mulai dari makanan hingga hunian mewah hanya karena mereka merupakan ‘mainan’ berharga yang akan disajikan sebagai tontonan untuk warga The Capitol. Hal ini menunjukkan harga diri manusia yang dapat dinilai lebih tinggi jika mereka memberikan manfaat terhadap pemegang kekuasaan, seperti sebagai hiburan untuk warga The Capitol, sesuai dengan konsep dehumanizing atau pemutar balikan derajat dan harga diri manusia pada tema dystopia.
Setelah beberapa waktu hidup mewah dalam rangka mempersiapkan diri di pertandingan, peserta The Hunger Games kembali disadarkan bahwa kehidupan layak yang mereka dapatkan ditukar dengan nyawa mereka, yaitu bertanding di arena melawan keadaan lingkungan dan satu sama lain untuk menjadi pemenang solo sementara aksi mereka semuanya dipertontonkan untuk warga Panem.
Jadi, apa yang menarik dari genre dystopia jika isi dari film menonjolkan kehidupan bermasyarakat yang tidak diinginkan bahkan ditakuti masyarakat?
Menurut saya, distopia menjadi menarik karena dapat menggaet penonton dengan dunia imajinatif nya berbeda dengan genre lainnya. Penonton diajak ke dunia paralel yang tak jarang disturbing dan dihadapkan dengan bagaimana sang hero akan bertahan, serta kompleksitas alur dan karakterisasi dari tiap tokoh juga menjadi daya tarik sendiri.
Teknologi dan kecerdasan orang orang disana patut diacungi jempol. Jujur aku suka sekali cara para pekerja membuat games itu dan bisa mengatur sesukanya. Juga, aku sangat suka karena mereka sangat kompak untuk sebuah warga.
Menurut saya pribadi genre dystopia banyak menarik perhatian masyarakat, khususnya para kawula muda karena film dengan genre ini sangat memacu imajinasi. Kehidupan yang ada tidak pernah kita alami sendiri, oleh karena itu kita semakin tertarik bagaimana dunia yang ada dalam dystopia bekerja dan berbagai sistem lain di dalamnya. Jika genre dystopia benar-benar nyata di dalam masyarakat, tentulah masyarakat sangat tertindas. Akan timbul kesenjangan sosial yang akhirnya memicu peperangan besar antara masyarakat kelas bawah dan kelas atas.
Genre ini mengajak penonton untuk berpetualang secara imajinatif dengan fantasi yang luar biasa, jadi penonton disepanjang film akan merasa seperti tidak menduga duga bahwa alurnya akan lari kemana.
film dengan genre dystopia menurut saya umumnya memiliki alur cerita yang lebih complicated disertai action-action yang tidak membosankan. Genre dystopia juga disertai dengan kecanggihan teknologi yang membuat kita menjadi berimajinatif.
Untuk genre dystopia ini meskipun menggambarkan kehidupan manusia yang berkebalikkan dari moral yang ada di dunia nyata ini akan tetapi ada beberapa poin yang sebenarnya adalah refleksi dari bejatnya pemerintahan yang menjadikan rakyat2 kelas bawah sebagai kacung-kacungnya karna adanya kekuasaan politik uang, bagaimana masalah yang sebenarnya exist di dunia nyata tetapi sering terlewatkan dan dikemas dengan lebih dark atau gloomy
Film ini sangat menarik karena terbawa emosi saat menontonnya.
Kalau di perhatikan film ini hampir sama dengan kondisi sekarang ini, Para peserta yang berjuang dapat digambarkan sebagai para mahasiswa yang baru lulus kuliah,
mereka semua mencari kerja ditengah pandemi ini, Semua bersaing dengan kemampuan dan skil yang dimiliki mereka masing, bagaiman cara bertahan hidup,
memikirkan strategi untuk bisa berhasil kedepannya.
sisi positif yang dapat kita ambil adalah
-Asah skill mu agar dapat bersaing di zaman milineal ini
-Fokus tujuan untuk kedepannya
-Setiap kamu akan mencapai garis finish kamu akan tersandung batu kerikil atau masuk jurang yang dalam yang sulit untuk membuat mu bertahan
-Kamu harus punya pendirian yang tetap, tidak mudah goyah.
-jangan mudah terpengaruh orang lain, untuk mencapai tujuan dan impian kita.
Dystopia adalah salah satu genre movie yang berkembang saat ini. Menurut saya alasan mengapa dystopia lebih digemari oleh penikmat film saat ini dikarena dalam genre ini menggambarkan kejadian hidup saat ini. Seperti yg kita tahu dystopia adalah gere yg berlawanan dengan Utopia, jika dalam genre Utopia semua digambarkan dengan kebaikan-kebaikan dunia saja hal ini berbanding terbalik dengan Dystopia yg menggambarkan bahwa dunia memiliki sisi yang kelam, tidak hanya kebaikan dan kebahagian saja.
Selain itu, menurut saya penonton lebih realis dengan hidup saat ini. Dimana hal ini disajikan dalam film dg genre dystopia yg lebih memeperlihatkan dunia yg kejam dan buruk. Mereka lebih berpikir logis bahwa dunia ini bukan hanya tentang kebahagian saja. Film dg genre dystopia juga lebih memberikan kesan tersendiri dengan pesan yg kuat yg akan di ingat oleh penonton.
menurut saya, genre dystopia ini sangat cocok dengan orang yang menyukai film fiktif. disini seolah-olah membawa para penonton diajak ke dunia mereka dengan imaginasi mereka sendiri. akan tetapi jika genre dystopia ini benar benar nyata maka terjadinya kehidupan sosial yang tidak damai dan pastinya akan terjadi perang secara terus menerus
Benar sekali kak, di film ini juga menjelaskan yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin, disini kaum kaya sangat semena-mena dengan kaum miskin, tetapi kaum miskin disini diperlakukan sebagai budak, pemuas hasrat mereka untuk hiburan semata,
Izin nambah pendapat kak, Kita juga harus sadar saat kita mencapai tujuan kita, banyak hal yang kita korbankan, sehingga kita menjadi lebih kuat dan sabar.
menurut saya apa yang menarik dari genre dystopia ini adalah bagaimana sang tokoh utama bertahan hidup, genre yang sangat banyak disuguhkan action tokoh utama membuat film semakin lama semakin menantang untuk ditonton, membuat para penonton penasaran bagaimana sang tokoh utama akhirnya berhasil untuk tetap hidup, atau bagaimana sang tokoh utama melawan dan melindungi diri sendiri dari serangan-serangan itu. yang ga kalah kerennya genre ini cocok buat para pencinta film yang suka genre fantasi, film yang tegang dan ya walaupun ga semua orang tahan karena ada beberapa adegan darah tapi genre initetap banyak peminatnya.
mungkin kalau beneran terjadi akan seperti jaman dimana satuan terkecil negara itu dikuasai oleh elite global dibanding peperangan justru akan jadi riot dan pemberontakkan dimana-mana ngga si?
Benar sekali kak, Distopia lebih menggambarkan bagaimana bumi dengan realita nya menggambarkan dunia dengan segala kebusukan sistem yang ada di dunia. Distopia seakan mengajak para penonton melihat kesulitan tiap pemainnya untuk terus hidup dan bertahan di dalam kesulitannya dan terus memutar otak nya di berbagai hal.
bener banget pesan moral di film ini juga jangan egois dan tetap ingat seseorang yang membantu kita, terlihat di adegan waktu pengumuman pembatalan pemenang 2 orang, katniss memilih buat mati bersama daripada menang sendiri
dan mungkin akan jadi slight spoiler ke mockingjay yang akhirnya terjadi riot dan pemberontakkan dari perwakilan kelas menengah kebawah itu, hmm ini bs jd penggambaran ideal ketika terjadi pemberontakkan mahasiswa selama pelengseran suharto karna elite yg semana-mena akhirnya timbul rasa muak akan penindasan tersebut, rakyat meminta kebebasannya
Salah satu genre yang paling banyak disukai yaitu fiksi, tentu saya sendiri. Apalagi genre dystopia ini. Yang pertama secara keselutuhan, film dengan genre fiktif ini sangat menghibur, karena kita diajak untuk berimajinasi saat menontonnya. Yang kedua, dystopia dapat membuat kita membayangkan sesuatu seperti “bagaimana jika ini terjadi di dunia nyata?”, “Apakah mungkin ini akan terjadi di dunia nyata di masa depan?”. Jadi, kita diajak untuk berpikir selama menonton. Kemudian, mengapa dystopia ini banyak diminati, karena dystopia menggambarkan kehidupan kita saat ini. Bagaimana dehumanisasi itu sudah benar-benar terjadi. Walaupun, tidak se-dark yang ada di film, tapi mungkin saja ada yang seperti itu. Contohnya kaum elite dengan kaum terbawah. Bagaimana kaum terbawah berusaha sekuat tenaga untuk kehidupan mereka. It’s just my opinion. Thank you!
ps: akhirnya bisa juga nonton ini:’)
