Di Jalan Tempat Pedagang Wangi-Wangian

Kisah Sufi

Seorang pengais sampah, yang sedang berjalan-jalan di tempat orang berjualan wangi-wangian, tiba-tiba terjatuh seakan-akan mati. Orang-orang berusaha menghidupkannya kembali dengan bau-bauan wangi, namun keadaannya malah semakin parah.

Akhirnya seorang bekas pengorek sampah datang; ia mengetahui keadaan itu. Ia mendekatkan sesuatu yang berbau busuk di hidung orang itu, yang segera saja segar kembali, teriaknya,

“Nah, ini dia wangi-wangian!”

Kamu harus mempersiapkan dirimu bagi keadaan peralihan, disana tidak ada apa pun yang sudah biasa kaukenal. Setelah mati, dirimu akan harus memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang di dunia ini masih bisa kaucoba rasakan.

Kalau kau tetap terikat pada beberapa hal yang kau kenal akrab, kau hanya akan sengsara, seperti halnya si pengorek sampah yang keadaannya menjadi gawat ditempat para penjual wangi-wangian.

Catatan
Kisah perumpamaan ini jelas sekali maknanya. Ghazali mempergunakannya dalam Alkemia Kebahagiaan pada abad kesebelas untuk menggarisbawahi ajaran Sufi, bahwa hanya beberapa saja diantara benda-benda yang kita kenal ini yang memiliki pertalian dengan “dimensi lain.”

Sumber : Idries Shah, Kisah-kisah Sufi, terjemahan: Sapardi Djoko Damono, Pustaka Firdaus, 1984