Dengan cara apa kita bisa mencintai negeri?

“Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
sampai akhir menutup mata”

Masih ingat kan sama lagu Indonesia Pusaka yang sering banget kita nyanyikan ketika di bangku sekolah atau ketika upacara di sekolah. Menurut ku lagu ini membuat ku menyadari pentingnya kita sebagai generasi penerus bangsa mencintai tanah air kita. Sayangnya nilai moral seperti ini semakin hari semakin luntur karena kita tersibukkan pada urusan masing-masing apalagi sibuk memenuhi kebutuhan perut saja.

Mencintai negeri harus dimiliki oleh setap insan. Kira-kira pada kondisi hari ini dengan cara apa kita bisa mencintai negeri ?

2 Likes

Wah kalau membahas tentang negeri sendiri selalu ingatnya pas momen kemerdekaan walaupun seharusnya ingat negeri setiap waktu :laughing:. Masih awal Juli sih, tapi sudah bisa terlihat beberapa umbul-umbul bendera dengan ornamen bendera Indonesia menghiasi jalan-jalan kampung.

Sepakat dengan pernyataan kak @Ariana_Belle bahwa mencintai negeri itu harus dimiliki setiap orang. Nah jadi bagaimana perwujudan dari cinta negeri tersebut? menurut saya ada salah satu wujud cinta negeri yang paling sederhana tetapi bisa menjadi langkah membiasakan diri mencintai Indonesia. Jawabannya terletak pada iklan Maspion dimana Alim Markus dan Titik Puspa mengatakan:

Cintailah Produk-Produk Indonesia!

Dengan langkah sederhana membeli, menggunakan, hingga bangga dengan produk bangsa sendiri maka akan lebih mudah untuk menumbuhkan jiwa cinta negeri. Coba deh sekarang, dari atas ke bawah berapa presentase produk lokal yang dipakai. Aku sih masih baru 70%, kamu?

1 Like

Dengan banyak cara dan saya yakin semua orang mampu melakukannya dengan caranya masing-masing. Mencintai negeri kerap kali digambarkan atau digembar-gemborkan dengan prestasi. Orang-orang yang mampu mengharumkan nama bangsa lewat jalur presatasi baik akademis, olahraga, maupun sosial lebih dianggap mencintai negerinya dibanding kita yang tak memiliki prestasi.

padahal sejatinya mencintai negeri bisa dilakukan dengan melakukan banyak hal berguna bagi negeri itu sendiri. Contoh menjaga alamnya agar tetap lestari, tidak membuang sampah sembarangan, dan berkarya dengan tidak merugikan orang lain.

Mencintai negeri juga berarti mencintai segala keberagaman yang ada dan tumbuh didalamnya. Termasuk keberagaman suku, budaya, agama, ras dan warna kulit. Dengan tidak melakukan hal-hal yang bersifat rasial dalam kehidupan sehari-hari, itu sudah cukup mencerminkan perilaku mencintai negeri.

Bagiku, yang paling penting, pahami dan jangan sampai melanggar sila-sila Pancasila. Lebih baik lagi jika bisa menerapkan kelimanya, minimal dalam lingkup kehidupan sehari-hari.

Cinta terhadap negeri menurutku tidak mesti berwujud hal-hal besar. Banyak cara bisa kita lakukan sebagai bentuk cinta terhadap negeri, bahkan mungkin beberapa sudah kita lakukan tanpa sadar. Misalnya, sedih ketika timnas negara ini kalah dengan timnas negara lain, itu sudah menunjukkan kita cinta terhadap negeri. Jadi, sederhananya, tidak perlu harus menjadi atlet dan membawa harum nama bangsa, memberi dukungan terhadap mereka saja sudah menunjukkan bahwa kita cinta bangsa. Tidak perlu berhenti menyukai film atau lagu luar negeri, asal jangan lupa untuk tetap menonton film dan lagu karya anak dalam negeri. Contoh hal mudah lainnya, dukunglah produk-produk (brand) lokal dengan lebih mengutamakannya (beli, pakai, promosi) dibanding produk luar. Lakukan saja hal-hal yang memang sanggup kita lakukan, tidak perlu terlalu memaksakan sesuatu yang besar.

Saya teringat dengan perkataan seperti ini “kalau orang tua marah atau keras kepada anaknya, itu adalah bentuk kepeduliannya kepada anakanya”. Yap apabila dihubungkan dengan konteks topik ini, menurut saya marahnya rakyat kepada pemerintah adalah bentuk dari kepedulian. Marah seperti apa dulu nih? Yang pasti bukan marah-marah nggak jelas dan berujung menjatuhkan ya. Tetapi ketika ada kebijakan pemerintah yang tidak benar atau berdampak buruk bagi rakyat, maka rakyat berhak untuk marah dan memberikan nasihat karena rakyar peduli dengan negeri.

Bayangkan saja, kita sebagai rakyat sudah tidak peduli dengan kondisi hari ini. Ketika korupsi semakin merajalela, atau kebijakan yang semakin hari menyusahkan rakyat kecil, maka siapa yang bia memperbaiki keadaan ini kalau bukan rakyatnya sendiri, Jadi jangan pernah salahkan rakyat ketika mereka berusaha mengkritik kebijakan apapun yang membawa dampak buruk bagi generasi bangsa. Banyak sekali mahasiswa ataupun aktivis yang dibungkam karena dianggap menghina atau menjelekkan pemerintah. Padahal yang dilakukan hanya memberikan nasihat dan ini adalah bentuk dari kasih sayang seorang rakyat kepada negerinya.