Demam Kuning Dan Pencegahannya

Penderita demam kuning di Kongo. REUTERS/Albert Gonzalez

tirto.id - Semua bisa menyatu di era globalisasi, tak hanya teknologi dan informasi. Berbagai penyakit yang awalnya dianggap endemis di negara-negara tertentu, bisa dengan mudah menyebar ke penjuru dunia, seperti kasus virus zika tahun lalu.

Jauh ribuan kilometer di Brazil sana, mereka sedang berperang melawan wabah demam kuning. Pada Sabtu (4/2/2017) Xinhua melaporkan wabah tersebut menyebabkan pihak berwenang Brazil mencatat sebanyak 921 orang diduga terinfeksi demam kuning. Sebanyak 804 orang di antaranya terjadi di daerah Minas Gerais.

Laporan tersebut juga menyebutkan ada 150 orang diduga meninggal karena wabah demam kuning. Dari 150 korban, sebanyak 60 korban di antaranya telah terkonfirmasi meninggal karena penyakit ini. Sedangkan 87 lainnya masih diselidiki dan tiga korban dinyatakan tidak terkait demam kuning.

Negara bagian Minas Gerais adalah yang paling banyak terkonfirmasi wabah ini. Jumlahnya mencapai 53 korban. Esperito Santo juga melaporkan ada empat korban karena demam kuning. Tiga lainnya dilaporkan di negara bagian Sao Paulo.

Jimmy Whitworth, profesor kesehatan masyarakat internasional di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengaku wabah demam kuning di Brazil “tidak biasa”.

“Semakin banyak kasus yang terjadi, semakin besar peluang wabah itu akan melonjak dan berkembang di wilayah perkotaan,” ujar Whitworth, seperti dikutip BBC.

Menanggapi wabah demam kuning, pemerintah negara bagian Minas Gerais mendeklarasikan status darurat selama 180 hari. Sedangkan Kementerian Kesehatan Brazil sudah memesan 11,5 juta ampul vaksin demam kuning untuk melawan wabah tersebut.

Sebanyak 5,5 juta ampul sudah didistribusikan ke lima negara bagian yang terkonfirmasi adanya kasus demam kuning atau berisiko terpapar wabah. Sedangkan enam juta ampul diperkirakan akan segera tiba di Brazil. Kasus di Brazil sudah menjadi perhatian global.

Situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada Januari 2017 mencatat ada dua laporan terkait wabah penyakit ini dalam Emergencies Preparedness, Response WHO yakni pada 13 Januari dan 27 Januari 2017. Laporan Emergencies Preparedness, Response terkait demam kuning di Brazil terakhir kalinya dilaporkan pada 5 Februari 2008. Kemunculan kembali wabah ini telah mengindikasikan darurat demam kuning di salah satu di Amerika Selatan itu.

aladokter.com

Dari berita tersebut, pastinya kita mengetahui bahwa Demam Kuning adalah ancaman terhadap kelangsungan hidup manusia, maka dari itu kita perlu mengetahui lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan demam kuning dan bagaimana mencegahnya.

Demam kuning adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang ditemukan pada bagian Amerika Selatan dan Afrika. Apabila tertular pada manusia, virus demam kuning dapat merusak hati dan organ internal lainnya dapat menjadi fatal.

Infeksi ini paling banyak ditemukan di daerah Afrika dan Amerika Selatan, mempengaruhi pengunjung dan penduduk area tersebut.

Organisasi kesehatan dunia mengestimasi 200.000 kasus demam kuning di seluruh dunia setiap tahunnya. Yellow fever meningkat akibat menurunnya imunitas terhadap infeksi pada populasi lokal, deforestasi, perubahan iklim dan urbanisasi tinggi.

Yellow fever dapat ditangani dengan mengurangi fator-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Nama demam kuning berasal dari 2 gejala utamanya: demam dan kulit yang menjadi kekuningan. Penguningan terjadi akibat kerusakan hati, hepatitis. Pada beberapa orang, demam kuning tidak memiliki tanda-tanda awal, namun bagi beberapa orang lain, gejala awal muncul 3 hingga 6 hari setelah paparan virus dari gigitan nyamuk.

Apabila infeksi telah memasuki fase akut, Anda dapat mengalami tanda-tanda dan gejala seperti:

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Nyeri otot, terutama pada punggung dan lutut
  4. Sensitif terhadap cahaya
  5. Mual, muntah atau keduanya
  6. Kehilangan napsu makan
  7. Pusing
  8. Mata, wajah, atau lidah merah.

Tanda-tanda dan gejala tersebut biasanya membaik dan hilang dalam beberapa hari.

Walau tanda-tanda dan gejala dapat hilang 1 atau 2 hari setelah fase akut, beberapa orang dengan yellow fever akut memasuki fase toksik. Pada fase ini, tanda-tanda dan gejala akut kembali, bahkan memburuk dan membahayakan nyawa, seperti:

  1. Penguningan pada kulit dan bagian putih pada mata
  2. Nyeri pada perut dan muntah, kadang-kadang terdapat darah
  3. Berkurangnya urinasi
  4. Perdarahan dari hidung, mulut dan mata
  5. Detak jantung yang pelan (bradycardia)
  6. Gagal hati dan ginjal
  7. Disfungsi otak, meliputi delirium, kejang dan koma.

Yellow fever biasanya ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Manusia tidak dapat menyebarkan demam kuning melalui kontak biasa, walau dapat ditularkan melalui darah dengan jarum yang terkontaminasi.

Beberapa spesies nyamuk membawa virus demam kuning, beberapa berkembang di daerah urban, beberapa di daerah hutan. Nyamuk yang berkembang di hutan juga menularkan demam kuning ke monyet yang merupakan host dari penyakit.

Anda mungkin berisiko jika Anda bepergian ke area di mana nyamuk membawa virus demam kuning. Daerah-daerah tersebut meliputi daerah sub-Sahara Afrika dan Amerika Selatan.

Walau tidak ada laporan terbaru mengenai manusia yang terinfeksi di area tersebut, tidak berarti Anda bebas dari risiko. Mungkin saja populasi lokal telah diberi vaksin dan terlindung dari penyakit, atau kasus demam kuning belum terdeteksi dan dilaporkan secara resmi.

Siapapun dapat terinfeksi virus demam kuning, namun orang dewasa memiliki risiko yang lebih besar terkena penyakit dengan parah.

Tidak ada pengobatan antivirus yang terbukti bisa mengobati yellow fever. Perawatan biasanya mencakup penanganan suportif di rumah sakit, seperti:

  1. Menyediakan cairan dan oksigen
  2. Menjaga tekanan darah yang normal
  3. Mengganti kehilangan darah
  4. Menyediakan dialisis untuk gagal ginjal
  5. Mengatasi infeksi lainnya yang muncul
  6. Beberapa orang menerima transfusi plasma untuk menggantikan protein darah yang memicu pembekuan darah.

Jika Anda memiliki yellow fever, dokter akan merekomendasi Anda untuk tetap berada di dalam rumah, jauh dari nyamuk, untuk menghindari penyebaran penyakit. Apabila Anda pernah mengalami demam kuning, Anda akan imun terhadap penyakit ini seumur hidup Anda.

Sumber
Sumber

1 Like