Definisi Beton Prategang

BETON PRATEGANG

Definisi beton prategang menurut beberapa peraturan adalah sebagai berikut:

a. Menurut Pedoman Beton Indonesia PBI — 1971

Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangan-tegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga tegangan-tegangan akibat beton-beton dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.

b. Menurut Standar Nasional Indonesia SNI - 2002

Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian beban yang bekerja.

c. Menurut American Concrete institute (ACI)

Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.

Dapat ditambahkan bahwa beton prategang. dalam arti seluas-luasnya, dapat juga termasuk keadaan (kasus) dimana tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh regangan-regangan internal diimbangi sampai batas tertentu. seperti pada konstruksi yang melengkung (busur). Tetapi dalam tulisan ini pembahasannya dibatasi dengan beton prategang yang memakai tulangan baja yang ditarik dan dikenal sebagai tendon

PRINSIP DAN CARA KERJA BETON PRATEGANG

Untuk memberikan memberikan gaya konsentris pada beton prategang bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Pre-tensioned Prestressed Concrete (pratarik), ialah konstruksi dimana tendon ditegangkan dengan pertolongan alat pembantu sebelum beton mengeras dan gaya konsentris dipertahankan sampai beton cukup keras

b. Post-tensioned Prestressed Concrete (pasca tarik), adalah konstruksi dimana setelah betonnya cukup keras, barulah dberikan gaya konsentris dengan menarik kabel tendon.

  1. Pre-Tensioning ( Pra Tarik)
    Metode ini baja prategang diberi gaya prategang dulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pretension method. Adapun prinsip dari Pratarik ini secara singkat adalah sebagai berikut :
    beton prategangan

Tahap 1: Siapkan bekisting ( formwork ) yang telah lengkap dengan lubang untuk kabel tendon ( tendon duct ) yang dipasang melengkung sesuai bidang momen balok, setelah itu beton dicor ( gambar A ).

Tahap 2 : Setelah beton di cor dan sudah bisa memikul berat sendiri, tendon atau kabel prategang dimasukkan ke dalam Lubang Tendong (tendon duct), selanjutnya ditarik untuk mendapatkan gaya prategang. Metode pemberian gaya prategang adalah dengan cara mengikat salah satu angker, kemudian ujung angker lainnya ditarik ( ditarik dari satu sisi ). tetapi ada pula yang ditarik dikedua sisinya kemudiang diangker secara bersamaan. Setelah diangkur kemudiang dilakukan grouting pada lubang angker tadi ( Gambar B ).

Tahap 3 : Setelah diangkur, balok beton menjadi tertekan, jadi gaya konsentris telah ditransfer kebeton. Karena tendon dipasang melengkung, maka akibat gaya konsentris tendon memberikan beban merata kebalok yang arahnya keatas, akibatnya bentuk balok melungkung keatas ( gambar C ).

Sumber: Nawir Rasisdi,2001 Dasar - dasar Struktur Beton Prategang: Dasar - dasar Struktur Beton Prategang. Jakarta:Erlangga
PBI 1971, ACI, dan Konsensus Pedoman Beton 1998

izin menambahkan yaa

Beton prategang juga dapat didefinisikan sebagai beton dimana tegangan tariknya pada kondisi pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi sampai batas aman dengan pemberian gaya tekan permanen, dan baja prategang yang digunakan untuk keperluan ini ditarik sebelumbeton mengeras (pratarik) atau setelah beton mengeras (pascatarik).

Perbedaan utama antara beton bertulang dan beton prategang pada kenyataannya adalah beton bertulang mengkombinasikan beton dan tulangan baja dengan cara menyatukan dan membiarkan keduanya bekerja bersama-sama sesuai dengan keinginannya, sedangkan beton prategang mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dan baja mutu tinggi dengan cara-cara “aktif”. Hal ini dicapai dengan cara menarik baja tersebut dan menahannya ke beton, jadi membuat beton dalam keadaan tertekan. Kombinasi aktif ini menghasilkan perilaku yang lebih baik dari kedua bahan tersebut. Baja adalah bahan yang liat dan dibuat untuk bekerja dengan kekuatan tarik yang tinggi oleh prategang. Beton adalah bahan yang getas dan kemampuannya menahan tarikan diperbaiki dengan memberikan tekanan, sementara kemampuannya menahan tekanan tidak dikurangi. Jadi beton prategang merupakan kombinasi yang ideal dari dua buah bahan modern berkekuatan tinggi.

Referensi :
Dapas AM dan Wallah SE. 2018. Desain struktur balok beton prategang untuk bangunan industri. Jurnal Sipil. Statik. Vol 6 (11) : 959-972.

Maaf ingin bertanya, apakah disuatu material beton bertulang tersebut, susunan tulang maupun susunan rangka itu menjadi suatu tolak ukur dalam besar kecilnya tegangan?

Kak izin bertanya, Apa saja sih kak kekurangan dan kelebihan dari Beton Prategang ini? Terima kasih kakk

Untuk dapat mengoptimalkan penggunaan beton. perencana harus mengenal dengan
baik Kelemahan-kelemahan beton bertulang di samping kelebihan-kelebihannya.

Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:

  1. Beton mempunyai kuat tarik yang sangat rendah. sehingga memerlukan penggunaan tulangan tarik.

  2. Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton tetap di tempatnya sampai beton tersebut mengeras. Selain itu. penopang atau penyangga sementara mungkin diperlukan untuk menjaga agar bekisting te tap berada pada tempatnya. misalnya pada atap. dinding. dan struktur-struktur sejenis. sampai bagian- bagian beton ini cukup kuat untuk menahan beratnya sendiri. Bekisting sangat mahal. Di Amerika Serikat biaya bekisting berkisar antara sepertiga hingga dua pertiga dari total biaya suatu struktur beton bertulang. dengan nilai rata-rata sekitar 50%. Sudah jelas bahwa untuk mengurangi biaya dalam pembuatan suatu struktur beton bertulang. hal utama yang harus dilakukan adalah mengurangi biaya bekisting.

  3. Rendahnya kekuatan per satuan berat dari beton mengakibatkan beton bertulang menjadi berat ini akan sangat berpengaruh pada struktur-struktur bentang-panjang di mana berat beban mati beton yang besar akan sangat mempengaruhi momen lentur.

  4. Seperti pada no.3 rendahnya kekuatan persatuan volume mengakibatkan beton berukuran relatif besar.