Dating App, Yes or No?

Perkembangan teknologi benar-benar membantu kehidupan manusia, tak terkecuali urusan kencan. Kehadiran dating app semakin memudahkan 2 orang untuk saling mengenal lebih jauh. Dating app mampu menjaring lebih banyak orang dan menyesuaikannya dengan preferensi pengguna. Banyak orang menggunakan dating app karena tidak ada waktu untuk mencari pasangan dan berkencan di dunia nyata. Terlebih, di situasi pandemi seperti ini, untuk menghilangkan rasa sepi, berkenalan secara daring adalah salah satu cara yang patut dipertimbangkan. Namun, banyak juga yang menghindari penggunaan dating app karena khawatir dengan masalah penipuan, kurang merasakan sensasi berkenalannya, tidak ingin terjebak stigma buruk karena berkencan daring, dan lain-lain.
Bagaimana pandanganmu terhadap dating app ini? Apakah kamu tertarik untuk menggunakannya?

1 Like

kalau aku sendiri sih kurang tertarik , mengapa? karena disana menurutku lebih banyak potensi kerugiannya sih. Mungkin link ini bisa menjadi salah satu referensi untuk lebih mempertimbangkan apakah yakin akan menggunakan aplikasi Dating App.

Dating App, Yakin mau menggunakannya?

Semoga Bermanfaat!

Aku pribadi juga kurang tertarik menggunakan dating app. Memang benar bahwa dalam masa pandemi ini sulit bagi kita untuk berkencan langsung tatap muka. Namun, aku rasa solusinya gak harus ke dating app. Mencari pasangan di sosial media aku rasa lebih baik walaupun gak sepenuhnya aman juga. Kita bisa berkenalan dengan orang baru dari relasi yang kita kenal baik atau setidaknya pernah bertemu dengan kita secara personal, baik relasi dari teman maupun keluarga. Dengan demikian, profil latar belakang orang yang ingin dikencani ini lebih jelas, karena ada orang yang bisa ditanyai.
Untuk di dating app sendiri aku rasa memang lebih bebas dan lebih privasi di saat yang bersamaan. Jadi, kita bisa dekat dengan beberapa orang tanpa campur tangan pihak lain. Beberapa orang pun menggunakannya hanya sebagai hiburan belaka. Tapi dari kebebasan dan keprivasian dating app ini, sesuai yang dikatakan kak @saivaqotrunnada, di dating app banyak yang dapat dimanipulasi menjadi penipuan maupun pelecehan.

Saya pribadi tidak menyukai dating app. Karena saya kurang suka chatting dengan orang yang tidak diketahui asalnya dari mana apalagi biasanya orang yang menggunakan dating app ini untuk mencari pasangan. Namun terlepas dari itu, banyak orang yang senang menggunakan dating app, dan itu tidak masalah. Karena semua orang bebas menentukan pilihan nya. Tapi cukup hati-hati aja karena di dating app banyak manipulasi atau penipuan yang tidak sedikit berakhir pembunuhan atau kejahatan yang lainnya.

saya pribadi tidak tertarik dengan dengan dating app. Namun, masih banyak orang di luar sana yang masih mengandalkan app ini untuk mencari pasangan apalagi sekarang semakin banyak pilihan dating app yang dapat diunduh. Kasus-kasus penipuan yang kerap muncul memang membuat beberapa pihak, termasuk saya enggan mencicipi aplikasi tersebut. Orang dapat dengan mudahnya menjadi faker dan merugikan orang lain. Belum lagi, sifat asli seseorang tidak bisa hanya diukur melalui chat atau komunikasi di balik layar saja sehingga para pengguna perlu sangat berhati-hati agar tidak mudah percaya dengan kenalannya di media sosial.

Di sisi lain, teman-teman saya masih ada beberapa yang memiliki aplikasi ini untuk mencari teman ngobrol, tidak lebih. Namun, memang sangat dianjurkan untuk tetap hati-hati.

Aku pribadi pernah menggunakan dating app untuk mencari pasangan. Karena menurutku tidak ada yang salah untuk mencoba hal baru yang belum pernah kita coba di kehidupan kita sebelumnya, ya itung-itung sebagai pengalaman mencari jodoh hehe. Terlebih, banyak orang disekitarku yang berhasil menemukan pasangan hidupnya dari dating app. Memang akhir-akhir ini dating app menjadi tempat yang disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Tapi balik lagi kepada kewaspadaan diri kita, ketika kita mengetahui banyak risiko yang ada jika menggunakan dating app maka kita juga harus mengetahui cara untuk terhindar dari ancaman tersebut.

Kalau aku pribadi untuk mencegah itu terjadi, aku memilih dating app yang terpercaya untuk ku gunakan. Memilih dating app berbayar merupakan caraku untuk meminimalisir terjebak dari oknum yang berniat jahat. Karena sepengamatanku, oknum tersebut kan ingin mendapatkan banyak keuntungan maka ia cenderung enggan untuk mengeluarkan modal agar berhasil sampai ke tujuannya. Dan berdasarkan pengalaman pun belum pernah ditemukan hal yang membuatku rugi, selain di ghosting hahaha.

Kalau saya pribadi sih kurang setuju dengan penggunaan aplikasi dating karena kredibilitas identitas penggunanya masih abu-abu dan perlu dipertanyakan juga. Jika dibandingkan dengan bertemu langsung, individu bisa mengenal kepribadian dan attitude nya melalui beberapa peristiwa kecil. Sedangkan jika melalui aplikasi, pengguna dapat memanipulasi personality dan attitude mereka agar terlihat menarik. Selain itu, hasil penelitian juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan ketertarikan dan keintiman antara bertemu di dunia nyata dengan bertemu di aplikasi dating.

Namun, menurut saya pengaruh positif atau negatif dari penggunaan aplikasi dating kembali lagi kepada tujuan masing2 pengguna tentang apa yang ingin mereka peroleh dari penggunaan aplikasi dating tersebut. Jika pengguna bisa meminimalisir kerugian dari aplikasi dating, tidak masalah jika dia menyukai aplikasi dating.

Source: Attached to dating apps: Attachment orientations and preferences for dating apps

1 Like

Aku pribadi adalah salah satu orang yang beberapa kali mencoba menggunakan dating apps, bertujuan utama untuk mencari relasi baru. Menurut opini ku yang pernah mencoba, yes or no penggunaan aplikasi tersebut kembali ke pribadi masing-masing kepala. Tidak dipungkiri pasti banyak orang baik dan tulus yang kerap menggunakan app ini, dan tentu saja ada juga orang yang bertujuan tidak baik sampai menipu sekalipun.

Di era pandemi ini, makin banyak orang yang menggunakan aplikasi online dating. Dilansir dari Psychology Today, setiap orang memiliki tujuan yang berbeda ketika memakai aplikasi kencan online . Tidak sedikit orang yang hanya ingin merasa terhubung dengan orang lain, sementara sisanya melihat sebagai kesempatan untuk mencari jodoh. Akan tetapi, tentu akan ada isu yang muncul ketika menggunakan aplikasi ini selama pandemi berlangsung. Bagaimana caranya mempertahankan koneksi tersebut meskipun tidak ada pertemuan fisik atau face to face selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Tertipu oleh informasi palsu adalah hal yang paling menjengkelkan bagi orang-orang yang menggunakan layanan kencan online. Hal ini diungkap oleh 42 persen responden. Mereka berhenti menggunakan layanan kencan online gara-gara foto palsu (19 persen). Lainnya, berhenti karena lawan bicara berbohong soal hubungan (12 persen). Sementara 11 persen lainnya berhenti karena status hubungan yang tidak jelas. Selain banyaknya informasi palsu, alasan orang untuk berhenti menggunakan layanan online juga akibat adanya ancaman keamanan online. Misal, lawan bicara mencoba memeras dengan memanfaatkan informasi pribadi. Ada juga yang dikirim link berisi malware yang menginfeksi perangkat mereka. Mereka yang suka memalsukan identitas ternyata lebih sering mendapat ancaman keamanan ini. Sebanyak 16 persen mereka yang berbagi informasi palsu menyatakan bahwa perangkat mereka pernah terinfeksi dengan malware, spyware, atau ransomware melalui platform kencan online.

Tidak ada salahnya untuk mencoba sesuatu yang baru selama niat kita baik, seperti dating online ini. Tapi harus kita ingat, tidak semua yang online itu juga memilik niat baik, ada banyak yang mempunyai tujuan jahat khususnya di aplikasi dating online ini. maka dari itu kita harus tahu apa yang baik dan buruk untuk diri kita sendiri.

Wah iya kak, saya rasa oknum-oknum seperti inilah yang mencoreng nama baik dating app dan membuat orang lain ragu untuk menggunakannya. Padahal kalau digunakan dengan bijak, sebenarnya dating app itu bisa menjangkau lebih banyak orang baru dari berbagai tempat.

Perkembangan digital yang semakin pesat belakangan ini mengubah cara orang mencari jodoh, yang pada mulanya ditemukan secara langsung namun kali ini melalui berbagai aplikasi dan biro jodoh online. Terutama di masa pandemi ini yang membuat kegiatan sosialisasi menjadi terhambat sehingga mengharuskan kita untuk melakukannya secara online. Terlebih sebagian besar orang merasakan kejenuhan dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu banyak orang yang cukup tertarik untuk menggunakan aplikasi cari jodoh tersebut. Kehadiran aplikasi cari jodoh atau dating apps tersebut menimbulkan banyak pro kontra khususnya pada kalangan muda. Begitupun aku yang menganggap bahwa aplikasi tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi yang menggunakan.

Dampak baiknya, aplikasi tersebut dapat menjadi sebuah wadah dalam memperluas relasi dengan banyak orang yang mana hal tersebut tentunya baik karena kita dapat memiliki kesempatan untuk bertukar pikiran atau berbagi pengalaman hidup satu sama lain sehingga membuat kita dapat memiliki berbagai sudut pandang terhadap suatu hal. Sementara dampak negatifnya, aplikasi tersebut juga dapat meningkatkan terjadinya pergaulan bebas di kalangan anak muda. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan menurut Ferdiana, et al., (2020), yang mengatakan bahwa terjadinya peningkatan pergaulan bebas di kalangan anak muda Indonesia dengan penggunaan media sosial kencan daring Tinder dikarenakan beberapa faktor seperti pengguna yang mempunyai pemahaman dan pola pikir terbuka terhadap hal tersebut, rasa keingintahuan yang tinggi terhadap hal yang belum pernah dirasakan, dan faktor lingkungan yang mendukung individu tersebut. Bukan hanya itu, dating apps juga banyak digunakan oleh orang-orang yang telah memiliki pasangan sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa aplikasi tersebut dapat merusak hubungan seseorang yang telah menjalin hubungan dengan orang lain. Hal tersebut juga didasarkan atas apa yang dialami oleh teman-temanku sendiri.

Berdasarkan paparan di atas, maka aku pribadi sangat tidak tertarik untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Sumber

Ferdiana, Cervia. Susanto, Eko Harry. Aulia, Sisca. 2020. Penggunaan Media Sosial Tinder dan Fenomena Pergaulan Bebas di Indonesia. 4(1): 112-118

Aku sediri bukan pengguna dating app dan tidak tertarik, karena menurut ku sangat tidak masuk akal dan memiliki banyak efek yang merugikan. Berdasarkan temuan Kaspersky, persentase untuk menemukan pasangan di aplikasi ini adalah satu berbanding sepuluh. Sebab, hanya 11 persen dari pengguna aplikasi kencan online ini yang benar-benar ingin menemukan pasangan yang akan dinikahi. Hampir setengah (48 persen) pengguna hanya menggunakan aplikasi ini untuk bersenang-senang dan 13 persen diantaranya hanya untuk mencari kepuasan seksual. Dan juga hal yang merugikan mungkin akan terjadi antara lain; informasi dan foto yang dipampang lawan bicara ternyata palsu, berisi tautan berbahaya, penipu yang berusaha mendapatkan informasi dari mereka, atau orang yang berbohong. Hal ini tak mengherankan jika terjadi di app dating karena dari survey yang dilakukan Kaspersky lebih dari separuh (57 persen) orang mengaku berbohong saat melakukan kencan online. Mereka sengaja memalsukan informasi agar terlihat lebih baik daripada yang mereka lakukan dalam kehidupan nyata. Kebohongan juga dilakukan untuk mencoba menangkap basah pasangan mereka yang berselingkuh.

Referensi

CNN Indonesia bahaya di balik aplikasi kencan online

Sejujurnya aku tertarik untuk mencoba dating app karena menurut aku di zaman sekarang menggunakan dating app adalah hal yang sangat normal dan wajar. Salah satu penelitian mengenai dating app di Amerika menunjukkan hasil bahwa pada tingkat yang luas, pengguna dating app lebih cenderung menggambarkan keseluruhan pengalaman mereka secara positif daripada negatif. Sebagian besar pengguna dating app ini menyatakan bahwa mereka bisa menemukan orang lain yang menurut mereka menarik secara fisik, memiliki minat yang sama, atau yang tampak seperti seseorang yang ingin mereka temui secara langsung. Bagi sebagian besar pengguna dating app , platform ini berperan penting dalam menjalin hubungan mereka. Sebanyak 12% mengatakan bahwa mereka telah menikah atau menjalin hubungan berkomitmen dengan seseorang yang pertama kali mereka temui melalui dating app . Penelitian juga menunjukkan hasil bahwa sekitar seperempat orang Amerika (23%) mengatakan bahwa mereka pernah berkencan dengan seseorang yang pertama kali mereka temui melalui dating app . Namun, tentunya ada juga pengguna yang mendapatkan dampak negatif dari sisi lemah dating app. Sekitar tujuh dari sepuluh kencan online percaya bahwa sangat umum bagi mereka yang menggunakan dating app ini untuk berbohong agar terlihat lebih diinginkan. Dengan selisih yang banyak, orang Amerika yang telah menggunakan dating app di tahun 2019-2020 juga menyatakan bahwa pengalaman itu membuat mereka merasa lebih frustrasi (45%) daripada berharap (28%). Selain itu, dating app juga dapat menjadi tempat perilaku tidak pantas atau pelecehan, terutama bagi wanita di bawah usia 35 tahun. Sebanyak 60% pengguna wanita berusia 18 hingga 34 tahun mengatakan seseorang di dating app terus menghubungi mereka setelah mereka mengatakan mereka tidak tertarik, dan sebanyak 57% juga melaporkan bahwa mereka dikirimi pesan atau gambar seksual eksplisit yang tidak mereka minta. Jadi menurut aku gak ada salahnya untuk coba main dating app, tapi pastinya kita juga harus concern sama sisi negatif dari dating app itu sendiri.

Referensi

PEW Research Center. (2020). The virtues and downsides of online dating. Online Dating: The Virtues and Downsides | Pew Research Center (diakses pada 3 Agustus 2021 pukul 18.15)

Menurut saya, tidak ada salahnya untuk menggunakan dating app seperti yang disebutkan diatas aplikasi tersebut merupakan sebuah perkembangan teknologi, dengan banyaknya kesibukan yang ada dating app bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasinya, karena orang yang menggunakannya sudah memiliki komitmen ataupun ketertarikan akan berkencan. Walaupun masih terdapat beberapa yang menyalahgunakan hal tersebut untuk tindak kejahatan, disitulah kita harus benar-benar cermat dan memilih aplikasi dating app terpercaya.
Saya menyaksikan sendiri sebuah kisah romansa yang ditemukan lewat aplikasi tersebut, dia adalah kakak kandung saya sendiri, Ia bertemu dengan pria yang baik, sopan dan bertanggung jawab. Dan saya pribadi tidak akan menutup kemungkinan untuk menggunakan aplikasi tersebut, saya akan menggunakannya jika dibutuhkan suatu saat nanti.

Menurut saya menggunakan dating app tidak semuanya buruk. Jika memang tujuan kita baik, kemungkinan kita mendapatkan pasangan yang sesuai yang kita inginkan. Baik atau buruknya tergantung tujuan kita dalam menggunakan dating app tersebut. Saya sendiri memiliki hubungan yang berasal dari dating app. Mungkin beberapa orang bilang dating app lebih banyak buruknya karena banyak “predator” atau orang-orang yang mencari hubungan “casual” saja. Tapi hal itu tidak saya rasakan. Jadi semua kembali pada tujuan masing-masing dalam menggunakan dating app.

mengenai kredibilitas identitas pengguna menurut saya tidak perlu diragukan karena jika memang ragu, maka tidak perlu dilanjutkan. Sebetulnya dating app ini hanya sebuah platform untuk mengenal orang baru, tapi untuk mengenalinya jauh lebih dalam untuk menjadi pasangan memang perlu interaksi yang intensif atau bertemu secara langsung agar keraguan dapat terjawab. Namun tetap perlu hati-hati dalam menggunakan dating app karena mayoritas orang yang kita temui adalah orang asing.

Saya berpendapat bahwa dating app merupakan salah satu solusi bagi yang mencoba menemukan jodoh dengan instan hanya dengan menggeser banyak profil dan mencocokan pada profil kita. Namun, pada pandangan saya dating app ini lebih condong ke negatif. Seperti yang sebuah kajian yang dipublikasikan pada Journal of Social and Personal Relationships, yakni dampak yang timbul dari aplikasi dating app semacam ini dapat berakhir dengan rasa kesepian yang lebih parah dari sebelum menggunakan dating app. Selain itu, tidak menutup kemungkinan adanya kepalsuan yang diberikan pengguna kepada yang lainnya. Bahkan, yang lebih parahnya lagi banyak dibeberapa kasus malah menimbulkan kesan yang berakhir tragis. Mengingat dating app kurang lebih seperti media sosial dimana orang hanya akan menampilkan yang baiknya saja, alhasil kita sebagai pengguna dating app harus memilih antara menanggung resiko yang akan terjadi atau tidak menggunakannya sama sekali. Sehingga, saya berpandangan bahwa bertemu secara langsung mengenai siapa yang yang menjadi pasangan kita merupak hal yang lebih baik dari sekadar mencari pesangan melalui dating app yang lebih berisiko. Maka dari alasan-alasan sebelumnya, saya tidak tertarik menggunakan aplikasi ini sebagai cara untuk mencari pasangan.

Kalau menurut saya pribadi, saya tidak terlalu suka menggunakan aplikasi kencan (dating app) karena beberapa faktor. yang pertama adalah image dari dating apps itu sendiri yang rentan terhadap penipuan demi keuntungan pribadi semata yang pada akhirnya bisa merugikan kita walaupun banyak testimoni - testimoni yang mengatakan jika mereka menemukan jodoh atau pasangan melalui aplikasi kencan online. yang kedua adalah masalah identitas dan privacy yang bisa saja sewaktu - waktu digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan dating apps. secara, kita menempatkan bio kita di dating apps dan terkadang tingkat keamanannya tida begitu terjamin dan rawan terjadi pencurian dan manipulasi data, dan ketiga kita tidak tahu betul bagaimana karateristik dari orang - orang yang ada di dating apps itu dari hanya membaca bionya saja sehingga ada kemungkinan kita dapat terjebak dalam hubungan yang tidak jelas, informasi palsu, dan lain sebagainya.

Tetapi kembali lagi ke esensi awal, dating apps diperuntukan untuk kita yang ingin berkenalan atau mencari teman kencan dan sebetulnya bagus untuk menambah jaringan pertemananan kita jika seandainya dating app itu sendiri aman, terverifikasi, dan lain sebagainya. menurut saya tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakannya tetapi kita harus senantiasa berhati - hati dengan memilih apps dating yang trusted dan jangan sembarangan memberikan informasi pribadi ketika berselancar di dating app.

Saya pribadi cenderung memilih no, karena menurut saya ketika kita berkeinginan untuk menjalin hubungan pribadi dengan orang lain maka akan lebih baik jika kita menjalin hubungan secara langsung tanpa perantara sebuah aplikasi. Dengan menemui partner kita secara langsung, kita dapat menganalisis dan membaca sifat, karakter, dan kepribadian dari partner kita tersebut dengan mudah. Berbeda halnya ketika kita hanya mengandalkan suatu aplikasi kencan, yang mana mayoritas penggunanya kerap kali memanipulasi informasi-informasi terkait dirinya. Yang mana dalam sebuah proses pendekatan, keterbukaan antar satu dengan yang lain sangatlah penting guna menunjang kelanjutan hubungan yang ingin dijalani.

Direktur Klinis Kesehatan Mental di Bupa UK, Pablo Vandenabeele, mengatakan bahwa sejumlah dampak apabila aplikasi kencan tidak digunakan dengan cara yang sehat. Beberapa efeknya adalah merendahkan harga diri, memperburuk citra tubuh, dan menambah tingkat stres.

saya bukan pengguna dating apps, namun saya rasa manfaat dating apps memang ada. apalagi di jaman sekarang yang orang-orang banyak yang sibuk dan tidak ada waktu untuk mencari pasangan. dengan ada nya apps ini, seperti halnya manfaat teknologi, dapat membantu menyelesaikan permasalahan dan pekerjaan manusia sehari-hari. dating apps membantu dalam menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

Kalau untuk saya pribadi, mungkin no. Karena seperti yang sudah anda nyatakan di awal yaitu karena khawatir dengan masalah penipuan, tidak ingin terjebak stigma buruk mendapat pasangan melalui dating app, dan takut akan tindakan kriminal yang akhir-akhir ini sering terjadi melalui dating app.
Namun, menggunakan dating app mungkin bisa menjadi pilihan terakhir ketika sudah merasa kesulitan mencari pasangan di real life atau lingkungan sekitar. Jadi, saya lebih memilih berusaha mencari pasangan di real life dahulu.

Benar sekali kak @gadis_karwita, sebenarnya dating app ini sangat membantu orang-orang yang sulit/sibuk mencari pasangan di dunia nyata supaya tidak perlu repot-repot keluar biaya, waktu dan tenaga. Hanya saja, kebanyakan stigma yang melekat di masyarakat tentang dating app adalah stigma buruk yang membuat orang enggan menggunakannya.