Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
Pendapatan Desa terdiri atas kelompok :
- PAD (Pendapatan Asli Desa)
- Transfer
- Pendapatan Lain-Lain.
Kelompok PAD sendiri terdiri atas jenis :
- Hasil Usaha
- Hasil Aset
- Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong
- Lain-Lain Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha yang dimaksud ini adalah hasil dari badan usaha milik desa dan tanah kas desa. Hasil Aset yang dimaksud ini adalah hasil dari tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian umum, dan jaringan irigasi. Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong yang dimaksud disini adalah membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang. Lain-Lain Pendapatan Asli Desa dimaksud adalah hasil pungutan desa.
Kelompok Transfer sendiri terdiri atas jenis :
- Dana
- Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah
- Alokasi Dana Desa (ADD)
- Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
- Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota
Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota dimaksud dapat bersifat umum dan khusus. Bantuan Keuangan bersifat khusus sebagaimana dimaksud dikelola dalam APBDesa tetapi tidak diterapkan dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dan paling banyak 30% (tiga puluh perseratus).
Kelompok Pendapatan Lain-Lain sendiri terdiri atas jenis :
- Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat
- Lain-lain pendapatan Desa yang sah
Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat sebagaimana dimaksud adalah pemberian berupa uang dari pihak ke tiga. Lain-lain pendapatan Desa yang sah sebagaimana dimaksud antara lain pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di desa.
Sumber : Peraturan Menteri Dalam Negeri, Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa