Sebelumnya saya sudah buat topik diskusi tentang ambisi, yang dimana salah satu acuan (yang menurut saya terbaik) mendorong orang/individu secara kuat untuk maju. Tetapi sekarang, saya bertanya dalam konteks berusaha, “kenapa kita takut jatuh?”
Kita pasti tau rasa takut adalah hal yang wajar-wajar saja bagi tiap orang manusia. Karena, tiap manusia sekuat apapun pasti memiliki rasa takut. Dalam pengalaman saya, jujur saya juga sering takut ketika akan menghadapi sesuatu entah itu takut gagal, atau takut malu, atau takut menerima cemooh. Cemooh-cemooh pastinya menyakiti, ya wajar saya takut, walau kadang mungkin gak secara langsung. Tapi pertanyaanya kenapa saya takut? Jawaban yang saya temukan akan hal ini adalah saya tidak mau menerima. Mungkin kalau kita gagal dan gak terima pasti rasanya lebih asin atau asem atau pahit!!! Tapi, cobalah terima dan rasakan pelajaran dari situ, dan rasanya bakal terkesan manis.
Setelah itu, kenapa kita takut jatuh? satu satunya jawaban yang saya tahu adalah rasa sakit. Tentu gagal entah kita mau atau gak mau; siap atau gak siap. Pasti! Pasti!! Bakal datang! Entah dari belakang, entah dari depan, tentunya pake kejutan. Dan kenapa kita jatuh? yang saya tahu, kita belum siap. Belum siap maksimal, yang dimana kita belum melakukan 100%. Tapi itu bukan hal buruk, jatuh bukan hal buruk! Justru kita dapat pelajaran buat mengembangkan diri kita jadi lebih baik. Selain itu, bukan hanya persiapan kita yang kadang belum siap, akan tetapi kita belum siap dalam menerima, menerima kalau misalnya kita bakal gagal. Jadi yang membuat kita tertimpa tangga ketika jatuh adalah diri kita yang tidak mau menerima. Dan sebaliknya kalau kita menerima kita tidak bakal tertimpa tangga, malah malah dapat kesempatan melangkah atau bahkan melompat lebih tinggi.
Pada akhirnya, semua tergantung pada kita. Kita hanya belum menerima. Jadi itu bebrapa sekedar pendapat saya yang saya tulis juga berdasarkan pendapat dan pengalaman pribadi saya. Dan bagaimana menurutmu? Kenapa kita takut jatuh? Silahkan tuliskan ya!
Mari berusaha! Mari menerima!