Berikut daftar mitos terkait dengan kesehatan yang didapat dari situs health detik.com.
Ketika Bayi Tumbuh Gigi, Selalu Demam
Orang tua percaya bila anak tumbuh gigi akan ditandai dengan panas tubuh yang meningkat. Padahal, anak yang tumbuh gigi tak harus mengalami demam. Hal ini dikarenakan, anak usia 6 bulan sampai 3 tahun memiliki risiko peningkatan infeksi ringan seperti pilek atau flu yang dapat menyebabkan demam.
Minum Air Kelapa Membuat Kulit Bayi Lahir Bersih
Walaupun baik untuk ibu hamil, air kelapa ternyata tidak bisa membuat bayi lahir dengan kulit bersih. Namun, mengonsumsi air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk ibu hamil karena banyak mengandung kalium, elektrolit, dan vitamin lainnya.
Mengurangi Makan Buah Karena Banyak Mengandung Gula
Meskipun benar bahwa buah mengandung gula, namun gula tersebut merupakan gula buah alami dan tidak akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Fruktosa yang ditemukan dalam buah akan membantu mengolah tumpukan glikogen dalam hati. Hal ini lah yang merupakan salah satu faktor keputusan apakah tubuh akan melepaskan energi atau tidak.
Payudara Kecil Berisiko Rendah Kena Kanker
Tidak ada hubungan antara ukuran payudara dengan risiko kanker payudara. Namun, ukuran yang besar mungkin membuat pemeriksaan lebih sulit dilakukan. Tapi semua perempuan harus berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Keseringan Masturbasi Bisa Membuat Dengkul Kopong
Masturbasi sepertinya telah menjadi hal biasa dilakukan oleh pria. Namun, banyak yang mengatakan bila terlalu sering masturbasi bisa membuaat dengkul kopong.
“Tidak benar bila onani bisa membuat lutut kopong atau tubuh bertambah tinggi, itu hanya mitos. Lutut kopong lebih karena masalah gangguan di sendi sedangkan tinggi badan tergantung dari gizi, aktivitas selama masa pertumbuhan serta faktor genetik,” jelas Dr. Andri Wanananda MS, seksolog dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.
Cokelat Menyebabkan Obesitas
Anggapan bahwa makan cokelat bikin gemuk hanyalah mitos belaka. Terlebih, sebuah penelitia menemukan bukti bila cokelat tidak bikin gemuk justu bisa membuat cepat kurus. Yang harus diperhatikan adalah berapa banyak porsi cokelat yang dimakan.
Penelitian yang dilakukan di University of California ini menunjukkan bahwa seseorang yang rutin mengonsumsi cokelat cenderung lebih kurus. Meski tetap harus dibarengi dengan olahraga, namun perbedaannya cukup signifikan dibanding yang tidak makan cokelat.
Tidur Siang Memperburuk Kualitas Tidur Malam
Banyak yang mengganggap orang yang suka tidur siang akan memperburuk kualitas tidur malam. Namun, hal tersebut hanya mitos belaka sebab menurut penelitian tidur siang justru memperbaiki kualitas tidur di malam hari.
Efeknya memang bisa bervariasi pada setiap individu, namun sebuah penelitian tahun 2011 menegaskan bahwa kualitas tidur malam tidak selalu harus terganggu oleh kebiasaan tidur siang. Malahan, badan jadi lebih bugar karena total waktu istirahatnya lebih panjang.
Obat Kesuburan Wanita Dapat Memicu Kanker
Banyak yang mengatkan bila obat-obatan kesuburan dapat berisiko menimbulkan kanker. Namun, kanker ovarium relatif umum terjadi dan pada kenyataannya beberapa wanita bisa mengalami kanker ovarium kendati dirinya tidak mengonsumsi obat kesuburan.
Kanker adalah Vonis Mati
Penyakit kanker menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Tak heran, banyak yang mengatakan bila kanker merupakan ‘vonis mati’.
“Kita perlu menghilangkan mitos bahwa kanker adalah vonis mati. Ada cara-cara yang efektif untuk mencegah dan mendeteksi kanker di masa-masa awal. Pengobatan yang tepat bisa mengobati kanker,” Dr Shin Young-soo, Direktur WHO untuk Pasifik Barat.
Radiasi Handphone Sebabkan Tumor Otak
Handphone menjadi salah satu benda yang telah menjadi kebutuhan semua orang. Namun, banyak rumor yang mengatakan bila terlalu sering menggunakan handphone bisa menyebabkan tumor otak.
“Ini tidak benar, karena beberapa penelitian telah dilakukan. Di Denmark, sebanyak 400.000 orang yang telah 20 tahun menggunakan handphone dijadikan subjek dalam penelitian ini. Hasilnya, tidak terbukti adanya hubungan langsung antara handphone terhadap tumor otak,” jelas dr Arie Munandar, SpOnk.Rad dari RSCM, Jakarta.
Minum Air Kencing Bisa Sembuhkan Diabetes
Berbagai cara dilakukan bagi pengidap diabetes agar dapat sembuh. Salah satu cara yang sering terdengar oleh masyakarat umum adalah dengan meminum air seni sendiri.
Namun, hal tersebut hanyalah mitos belaka. Air seni adalah cairan yang dikeluarkan dari tubuh karena memang tidak berguna lagi untuk tubuh, sehingga tidak seharusnya diminum lagi. Selain itu, sejauh ini belum pernah ditemukan penelitian yang menyatakan bahwa air seni dapat menyembuhkan diabetes.
Naik Tangga Sebabkan Hipertensi
Penggunaan tangga disebut sebagai jenis olahraga murah yang bisa dilakukan oleh siapa pun. Namun, sebuah mitos mengatakan bila menggunakan tangga dapat meningkatkan risiko terserang hipertensi.
“Naik tangga memang akan membuat tekanan darah naik, begitu juga saat manusia beraktivitas. Namun hal itu tidak akan menyebabkan hipertensi,” Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD-KEMD, spesialis penyakit dalam dan konsultan endokrin & metabolik diabetes RS Premier Jatinegara, Jakarta.
Mengonsumsi Timun Dapat Menyebabkan Vagina ‘Becek’
Di masyarakat beredar mitos yang mengatakan bila mengonsmsui timun dapat menyebabkan vagina ‘becek’. Selain itu, ada yang bilang jika mengonsumsi nanas dapat menyebabkan keputihan.
Namun, dr Hari Nugroho, SpOG dari Divisi Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Soetomo Surabaya membantah mitos tersebut. Menurutnya, mengonsumsi buah nanas maupun ketimun tidak akan memberi pengaruh apapun pada kondisi vagina, apalagi sampai menyebabkan ‘becek’ dan keputihan.
Bra Menjadi Penyebab Kanker Payudara
Selama ini bra kerap dituding menjadi salah satu penyebab dari kanker payudara, terutama bila digunakan terlalu lama. Padahal penelitian membuktikan tidak ada kaitannya antara penggunaan bra dengan risiko kanker payudara.
“Memang tidak ada kaitannya kebiasaan memakai bra dengan risiko kanker payudara. Tak peduli berapa jam Anda memakainya dalam sehari atau apakah bra Anda dilengkapi underwire dan sejak kapan Anda mulai menggunakannya,” kata peneliti bernama Lu Chen dari Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle.
Makanan Pedas Sebabkan Sariawan
Banyak orang yang di Indonesia yang gemar makanan pedas. Namun, sebuah mitos mengatakan bila terlalu sering makanan pedas bisa menyebabkan sariawan di mulut.
Pada kenyataannya, sebuah penelitian yang dilakukan di Singapura menemukan bila mereka yang tidak makanan pedas justru memiliki tiga kali risiko mengalami sariawan, daripada mereka yang gemar masakan pedas. Diduga, capsaicin yang terkandung di cabai mengubah keasaman rongga mulut sehingga salah satu kuman penyebab sariawan yakni helicobacter pylori tidak bisa hidup.
Sering Copot Kacamata Bikin Minus Makin Parah
Mengalami mata minus atau rabun jauh umumnya diatasi dengan menggunakan kacamata. Namun, banyak yang mengatakan bila sering melepaskan kacamata akan membuat minus makin parah. Benarkah?
“Itu mitos ya. Biasanya itu hanya terjadi pada anak-anak yang masih masa pertumbuhan. Mereka biasanya minusnya naik, dikira orang-orang mungkin karena sering melepas kacamatanya,” dr Syumarti, SpM(K), MSc, CEH, Kabid Pelayanan Medis RS Mata Cicendo Bandung.
Telur Membuat Bisul
Telur merupakan salah satu makanan yang hampir memenuhi seluruh sumber protein untuk tubuh. Namun, banyak orang yang percaya bila telur dipercaya bisa menyebabkan bisul.
Apabila ada orang yang memang terkena bisul ada kemungkinan ia memiliki alergi. Namun dr Zaenal Abidin, MH, Ketua Purna PB IDI mengatakan, makanan yang bisa menyebabkan alergi itu ada banyak sehingga telur tak bisa dipegang penuh sebagai penyebab bisul.
Mata Juling Tak Bisa Sembuh
Beberapa orang percaya bila mata juling tidak dapat disembuhkan. Menurut para pakar, mitos itu tidak benar. Ada dua hal penyebab umum mata menjadi juling, yakni kelainan pada otot dalam mata dan trauma akibat kecelakaan.
Apabila kelainan otot, penanganan bisa dilakukan dengan memberikan suntik botox untuk melemahkan salah satu otot yang lebih kuat. Sedangkan, bila mata juling karena trauma akibat kecelakaan penanganan bisa dilakukan dengan operasi.
Diabetes Ada yang Kering dan Basah
Banyak orang yang berpersepsi jika luka tak kunjung sembuh merupakan jenis diabetes basah. Padahal, tidak ada pembagian mengenai diabetes basah atau kering.
Adapun ‘diabetes basah’ yang sering memicu salah paham di kalangan awam adalah diabetes mellitus. Padahal, luka yang tidak menimbulkan borok tersebut merupakan komplikasi yang disebabkan kadar gula darah yang terus-menerus meningkat. Mitos yang menyesatkan ini telah lama berada di Indonesia.
Minum Soda Jika Ingin Haid Lancar
Banyak orang yang mengatakan bila ingin mempelancar haid dapat dengan mengonsumsi soda dan dapat meredakan nyeri tersebut. Namun, hal tersebut tidak benar dan hanya merusak kesehatan tubuh Anda.
“Banyak juga yang berpendapat bahwa minum soda itu menggugurkan kandungan, padahal itu hanya masalah sugesti saja. Tidak akan memberi pengaruh apa-apa,” ujar dr M. Nurhadi Rahman, SpOG dari RSUP Sardjito Sleman, Yogyakarta.
Sakit di Bagian Dada Adalah Gejala Utama Penyakit Jantung
Serangan jantung bisa datang kapan dan di mana saja. Sakit di bagian dada sering dirasakan pengidap jantung karena di bagian dada banyak terdapat saraf penerima sakit. Namun, hal tersebut bukan berarti dada sekitar Anda mengidap penyakit jantung.
“Gejala penyakit jantung bisa terdapat di rahang atau tangan Anda. Selain itu, mudah lelah, sulit tidur dan napas pendek merupakan pertanda bahwa peredaran darah Anda tidak lancar,” papar Richard Krasuskim M.D, direktur Adult Congenital Heart Disease Center di Cleveland Clinic.
Pasien Hepatitis Dilarang Bekerja dan Beraktivitas Berat
Penyandang hepatitis masih boleh beraktivitas dan bekerja. Banyak pasien hepatitis yang bisa mendulang sukses dalam karirnya. Salah satunya adalah Amitabh Bachchan yang mengalami hepatitis dan masih sempat bermain dalam film Shamitabh yang rilis Februari 2015 lalu.
Sebetulnya pasien hepatitis masih sangat diperbolehkan untuk olahraga dan bekerja. Hanya saja, lebih banyak pasien hepatitis yang didiskriminasi karena penyakit tersebut.
Semua Batuk Disebabkan Infeksi
Tidak benar bila semua batuk disebabkan oleh infeksi. Ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang menderita batuk.
Dr Mandar Kubal, Direktur Infectious Diseases & Pulmonary Care Pvt Ltd mengatakan batuk bisa disebabkan oleh sesuatu yang sederhana seperti virus yang umum terdapat di sekitar manusia, serta infeksi bakteri yang menyebabkan pneumonia. Gastro esophageal reflux disease (GERD) juga bisa menyebabkan batuk kronis, dan pada kasus yang jarang batuk pun bisa terjadi akibat gagal jantung.
Diabetes Adalah Penyakit Keturunan
Hampir 95 persen kasus diabetes tidak berasal dari penyakit keturunan, namun karena kelebihan konsumsi atau asupan karbohidrat yang menyebabkan kekurang atau kejenuhan pada insulin. Akibatnya, timbul kelebihan pada kadar gula darah yang menyebabkan diabetes.
Memang benar, bila orang tua yang mengalami diabetes risiko anak lebih tinggi. Namun, hal tersebut dikarenakan pola atau kebiaasan makan yang salah dan ditiru oleh anak selama bertahun-tahun.
Makin Tua, Jatah Seks Makin Berkurang
Sebaliknya, sejumlah studi justru mengungkapkan hasrat seks tidak mengalami penurunan ketika tua, meski beberapa penyakit dapat mengurangi kemampuan untuk bercinta.
Sebuah studi di tahun 2011 menemukan pasangan sepuh yang rutin melakukan hubungan intim mengaku lebih puas dengan pernikahan dan kehidupan mereka ketimbang pasangan muda yang jarang bercinta.
Makin Tua, Jam Tidur Bisa Dikurangi
Seiring bertambah usia, seseorang biasanya tidak bisa tidur nyenyak atau sama ketika masih muda. Padahal, orang tua juga membutuhkan durasi tidur yang sama panjang dengan generasi muda, yaitu 7-9 jam sehari.
Bahkan, seorang pakar tidur bernama Sean Drummond mengatakan bila orang tua yang kurang tidur karena sering terbangun di malam hari bisa semakin menurunkan kemampuan kognitifnya.
Ibu Menyusui Minum Es Bisa Bikin Bayi Pilek
Ibu menyusui yang minum es tidak akan menyebabkan bayi pilek. Sedingin apapun minuman sang ibu, air susu yang diminum bayi akan tetap hangat karena berasal dari dalam tubuh.
Seorang bayi akan menjadi pilek bila sang ibu juga mengalami pilek. Penularan pilek ini melalu udara dan bukan melalui ASI yang diminum bayi dari payudara ibunya.
Penyakit Jiwa Merupakan Penyakit Langka
Hal tersebut salah besar. Pada kenyataanya, satu dari empat orang di seluruh penjuru dunia akan mengalami gangguan mental dalam satu titik hidupnya. Namun, level yang dialami akan berbeda-beda setiap orang. Ada yang mengalami gangguan mental yang ringan saja sehingga dapat diatasi dengan minuman obat secara teratur, ada juga yang sudah parah sehingga perlu dilakukan terapi dan rehabilitasi.
Beri Anak Kopi Untuk menghindari Kejang Demam
Meminumkan kopi pada anak agar terhindari dari kejang demam sangat tidak disarankan. Apalagi bila kopi yang diberikan saat anak mengalami kejang demam, hal tersebut justru akan membuat anak tersedak dan terjadi penyumbatan saluran pernapasan.
Apabila anak mengalami kejang, pastikan tidak ada makanan atau mainan di dalam mulut anak. Selain itu, miringkan kepala anak dan kendorkan pakaiannya agar anak mudah untuk bernapas.
Dilarang Makan Kabohidrat Bagi Pasien Diabetes
Bagi pasien diabetes masih bisa untuk mengonsumsi karbohidrat. Hanya saja, membutuhkan perhitungan yang tepat agar tetap dapat dikonsumsi.
“Banyak orang yang berpikir jika mereka tidak akan bisa lagi untuk mengonsumsi makanan berkabohidrat. Namun, dengan jumlah yang terbatas mereka yang terkena diabetes bisa tetap makan-makanan berkarbohidrat,” kata Linda Murphy, RN, dari Rumah Sakit Rehabilitasi HealthSouth di New Jersey, Amerika Serikat.
Telan Biji Jambu Bikin Usus Buntu
Banyak yang percaya bila gemar menelan biji jambu dan cabai, akan terkena usus buntu karena biji-biji tersebut tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh. Sehngga, dikhawatirkan masuk ke usus buntu alias sekum yang mengakibatkan peradangan.
Faktanya, tak ada kaitan antar biji jambu atau biji cabai yang tertelan dengan terjadinya peradangan pada usus buntu. Walaupun bisa nyangkut, biji-biji tersebut akan keluar lagi bersama kotoran (feses).
Mandi Malam Bikin Rematik
Ngilu yang sering dikeluhkan setelah malam membuat kabar tentang ‘mandi malam bisa picu rematik’ begitu dipercaya. Padahal hal tersebut hanya mitos belaka.
Menurut Prof Dr dr Handono Kalim, SpPD-KR yang aktif di Perhimpunan Reumatologi Indonesia (PB IRA), rasa ngilu yang terjadi setelah mandi malam bukan karena gejala penyakit rematik. Namun, akibat saraf seseorang yang terkadang memang sensitif terhadap suhu dingin dan mengartikan sebagai rasa sakit.
Dilarang Mandi atau Terkena Angin Saat Sakit Campak
Masih banyak orang yang mempercayai mitos tersebut. Beberapa bahkan mengklaim bila penyakit ini akan lebih sulit disembuhkan karena virus akan meluas bila tersiram air atau hembusan angin.
“Seseorang yang terkena campak dengan bintik merah boleh mandi karena tak ada hubungannya dengan perluasan virus dan bagaimanapun kebersihan diri harus dijaga,” kata dr Meta Hanindita, SpA, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.