Cryo-electron microscopy membawa tiga ilmuwan meraih Nobel Prize Kimia 2017

Tiga peneliti hebat, Jacques Dubochet, professor University of Lausanne, Switzerland, Joachim Frank, professor Columbia University, New York, USA, dan Richard Henderson, pemimpin program MRC Laboratory of Molecular Biology, Cambridge UK, meraih hadiah nobel kimia 2017 berkat kontrobusinya dalam mengembangkan cyro-electron microscopy.

Tiga peneliti hebat, Jacques Dubochet, professor University of Lausanne, Switzerland, Joachim Frank, professor Columbia University, New York, USA, dan Richard Henderson, pemimpin program MRC Laboratory of Molecular Biology, Cambridge UK, meraih hadiah nobel kimia 2017 berkat kontrobusinya dalam mengembangkan cyro-electron microscopy.

Tahun 1980, Dubochet mampu menangkap dan menggambarkan sampel biomolekul secara utuh melalui pembekuan yang sangat cepat menggunakan media air. Sehingga penemuan ini mampu membuat biomolekul tidak rusak ketika dipancari elektron. Tahun 1986, Frank mengembangkan pemrosesan citra molekul 2 dimensi sehingga mampu digambarkan secara tajan dalam 3 dimensi. Lalu, 1990, Richard Henderson mampu menggambarkan atom protein secara 3 dimensi dengan berkas elektron yang relatif rendah.

Rangkaian penemuan ini sekaligus memecahkan permasalahan sebelumnya bahwa elektron kuat akan merusak biomolekul. Dengan adanya penemuan ini, peneliti mampu merekam dan menggambarkan aktivitas-aktivitas molekul secara rinci, seperti proses kimia molekul DNA hingga menjadi RNA.

Hingga saat ini, penemuan metode ini telah berguna dalam merekam aktivitas protein terhadap virus zika yang mengakibatkan penyakit Alzheimer. Menurut Daniel Davis, professor imunologi University of Manchester, dengan adanya penemuan ini ilmuwan dapat merekam bagaimana antibodi bekerja menghentikan virus yang berbahaya.

Sumber:
sains.me