COVID 19 Dunia Berduka


Apa kabar semuanya?
Semoga kita dalam lindungan tuhan yang ESA, aamiin.
Tahun 2019 adalah duka dimulai, dimana duka dunia yang melanda sebuah tempat yang pertamanya virus tersebut datang ke bumi yaitu kota wuhan di negara china yang kita sebut dengan COVID 19(Corona Virus Disease 2019). Semua itu menyebar hingga ke belahan dunia yang lainya,hingga akhirnya melanda negara kita tercinta yaitu Indonesia. Virus tersebut menyapa indonsia pada akhir februari dimana salasatu provinsi yaitu jambi tersirat kabar bahwa ada salah seorang yang terjangkiy virus mematikan ini, waktu kian berjalan wabah ini kian berkembang yang dimana ibuk kota dilanda dengan serbuan virus yang membuat duka bagi Indonesia dimulai. Pemerintah menganjurkan untuk masyarakat agar tidak beraktivitas luar ruang dan berkumpul. Aku meliahat dunia seakan berubah,dunia seakan menyita semua yang kita miliki entah ini ujian atau kutukan untuk kita, semua menderita balita, anak-anak, dan orang dewasa.

Virus ini seakan berkata “aku takkan memilih tetapi kalianlah yang terpilih’, Virus ini tak perduli harta, tahta ,dan semuanya yang dia tahu hanya derita.

Aku merasakan damapak dari musibah ini yang dimana masyarakat menengah atas berbahagia dan yang menengah kebawah hanya derita kelaparan yang dimana tak seorang pun yang perduli, anak kurang mampu taeriak “kami lapar bukan takut terkapar karna virus tapi takut terkapar karna sesuap nasi” disitu aku melihat seakan-akan manusia tiada hari esok dimana tiada yang pedui. Semua APD dan masker hanya bisa dinikmati oleh orang kaya dan orang tak punya hanya memakai sesobek kain yang tak pernah di ganti.

Aau meratap, aku bertanaya, aku berdoa kepada tuhan “salah akmi apa tuhan, aku mohon tuhan kembalikan damai dibumi mu ini, aku tidak bisa melihat suasana ini dimana duka bagi kaimi hamba bu yang tak berdaya, hanya meminta kepadamulah kami bisa, tuhan… tolong kami”.

Satu hal yang membuat ku terdegub meneteskan air mata yaitu di pagi minggu akhir bulan april, aku pergi di suatu mini market dekat kost tempatku tinggal kemudian aku membeli sebotol minuman bersoda dan aku minum ketika diatas motor, ketika itu datanglah seorang anak kecil dengan sebuah gitar kecil di tangannya ia berkata “bang minta uang dong?”

Aku menjawab “untuk apa dek” mukanya berubah sedih dan menjawab “Untuk makan bang, kami belum makan karena orang-orang sepi karna korona ,jadi kami tidak bisa cari uang bang” disitu hatiku terpanggil untuk memberikan seihlas yang ku punya.

Tak dapat aku bayangkan betapa menderita rakyat kecil terhadap virus ini diamana pedagang sepi pembeli sedangkan di rumah ada beberapa orang yang harus diberi makan, juru parker, dan semua masyarakat menengah kebawah yang lainnya. Ini duka dunia bukan hanya Indonesia, Kita adalah generasi saling toleran, saya harap agar dapat kita bersama merasakan apa yang masyarakat kecil rasakan dengan berbagi rasa bersama, berbagi seiklasnya dikala virus melanda. Semoga dunia lekas sembuh, semoga luka lekas membaik semoga penyakit diangat oleh yang kuasa sebagai mana semestinya kita melaluinya. Hidup ini bukan hanya sekedar harta tapi tentang hati dan rasa saing peduli, jangan jadi manusia yang tidak memanusiakan manusia Dan untuk yang berkuasa saatnya menolong sesama bersatu padu dalam menghadapi suatau wabah yang mengubah dunia.”Tuhan semoga ini lekas membaik, Aamiin”.

Instagram Thorisugar

Sumber gambar https://www.radarcirebon.com/2020/04/01/ini-kronologi-kasus-pertama-virus-corona-di-kuningan-hingga-terbaru-dan-penyebabnya/

#lombaceritamini #2.0 #dictiocommunity #egoismedisekitarkita #ceritadirumahaja #dirumahaja