Cerita Rakyat Si pahit ldah

Si Pahit Lidah

image Si Pahit Lidah
Suatu ketika di sumidang, Sumatra Selatan, hidup seorag perempuan bernama Sitti. Ia memiliki seorang adik laki-laki bernama Aria Tebing, dan ia baru saja menikah dengan seorang bangsawan bernama Serunting. Setelah Sitti pindah ke istana, ia mencemaskan adiknya yang hanya seorang diri tinggal dirumah karena mereka merupakan anak yatim piatu. Maka dari itu, Siiti dan Serunting pun memustuskan untuk menawarkan Aria Tebing supaya tinggal bersama mereka di istana. Setelah Aria Tebing mendengar tawaran itu, ia menolaknya dan berkata ia ingin tinggal sediri dirumah itu agar dapat menjaga tanah peninggalan orang tuanya. Tiba-tiba Aria teringat, orang tuanya pernah berkata bahwa tanah peninggalann itu dibagi dua antara Ariia dengan Sitti. Maka dari itu, Serunting pun memberi saran untu menaruh sebuah pohon diperbatasan tersebut. Setelah pohon tersebut ditaruh, cabang batang kayu yang mengarah ke tanah milik Aria tumbuh sebuah jamur emas sedangkan yang dibagian Sitti tumbuh jamur biasa. Serunting pun iri dan berkata bahwa Aria sudah memutar pohon tersebut dan Serunting pun menantang Aria untuk bertarung. Aria pun ketakutan dan berkata beri waktu dua hari untuk mempersiapkannya. Aria pun menanyakan kelemahan dari Serunting, Sitti pun memberi tahu Aria dengan hati yang berat. Hari pun tiba, saat pertarungan dimulai Aria memang kalah tetapi setelah ia mencabut sebuah ilalang special dan melamparnya kea rah Serunting. Serunting pun terluka dan bingung dari mana Aria tahu kelemahannya. Setelah serunting tahu bahwa istrinya yang memberi tahu ia pun kecewa dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Dalam perjalanan ia mendengar suara yang berkata jika ia ingin memiliki sebuha kekiatan ia harus bertapa selama 2 tahun. Serunting pun melaksanakannya. Setelah dua tahun lamanya, ia Serunting benar-benar mendapat kekuatan dimana jika ia mengatakan sesuatu maka itu akan menjadi kebenaran. Dalam perjalanan pulang, ia sering membantu orang yang kesusahan atau dalam masalah. Maka dari itu, banyak orang yang menjulukinya sebagai si pahit lidah. Setelah bertemu dengan Siti beserta Aria, Serunting pun meminta maaf dan menyesal. Pesan yang dapat kita ambil dari cerita rakyat ini adalah jika kita memiliiki kelebihan tertentu jangan dijadikan sebagai alat untuk menyombongkan diri.