Cerita Pendek T-Force

“guys, tugas kita kali ini mencuri tabung berisi cairan biru menyala, T-Force. Cairan ini adalah hasil penelitian Mark yang telah tewas terbunuh sebulan lalu”

“maksudmu T-Force ini senjata biologis?” tanya Anya.

“Bisa dibilang seperti itu. Aku akan menjadi salah satu peneliti di EXTENTY, Ben akan menjadi pengirim paket, kau Anya masuk lebih dahulu ke ruang 3.Nanti aku yang mengurus ruangan itu kosong dari para peneliti… letakkan tabung dibawah meja recepsionis, biar Ben angkut. Dilapangan pakai formasi 3.”

“Siap ketua”

Aku masuk perusahaan EXTENTY dengan jas lab ala peneliti. Ini begitu mudah hanya adal 1 orang di ruang ini. “ruang 3 kosong Anya, ganti”.

Anya masuk dengan ID card merah tanda anak magang dengan santainya, aku sangat percaya dengannya. “ tabung biru menyala telah ditemukan, mohon konfirmasi ketua!” Lapor Anya. “good job Anya”. Anya langsung keluar dari ruangan dan bercengkrama sedikit dengan recepsionis sembari menaruh tabung ke bawah meja. Tak lama ia tersenyum berpaspasan pengirim paket datang.

Kasus yang besar dengan mudah kami jalankan. Ben membawa tabung itu.

Sudah setengah jam aku menunggu Ben, aneh tak seperti biasanya ia lelet. Tiba tiba suara terdengar dari HT ku “lapor ketua, Ben terkonfirmasi berkhianat, ada indikasi bahwa Ben bekerja sama dengan INTRISTIK. Ben dalam pengejaran kearah INTRISTIK, ganti”. “aku akan menangkap bajingan ini”. Aku tahu akan sangat sulit menangkapnya walau membawa banyak pasukan.

Polisi kehilangan jejaknya di pertiggan ini, semua polisi menyebar menyusuri kedua lajur. Aku memilih terus berlari kedepan ke gang sempit, aku tahu siapa yang kukejar. Gang-gang sempit adalah keahlianya dalam menangkap penjahat, mungkin Ben juga memilih gang sempit sebagai penjahat.

Benar saja. “Ben!” teriakku sambil lari. Ben menoleh sedikit kepadaku dan memberi wajah seolah berkata “sial” lalu berlari rusuh membantingan segala yang ada didepanya untuk menghalangi lajuku. Aku tahu jika terus mengejarnya seperti ini yang ada Ben akan lolos, dia juaranya dalam berlari, tapi bagaimanapun aku adalah atasanya yang sering memberinya arahan.

“cukup Ben!” kataku mengentikan lari Ben. Aku tahu ia akan memutar searah jarum jam dan mencari tempat yang minim cahaya, seperti gudang ini. “Sam, plis buat kali ini aja” minta Ben memelas semabari menyembunyikan cairan T-Force kedalam jaket kulitnya. “kalo kau lolos, ini berdampak kepada dunia Ben, itu bisa menjadi senjata biologis!” kataku meminta tabung biru menyala itu. “bulshit kau Sam! Kalo cuma mau naik jabatan, bunuh saja aku setelah kasus ini hahaha” jawab Ben.

“kurang ajar kau Ben!!!” teriakku sembari menghajar mukanya. Dia berbalik menyerangku. Ada sekitar 5 menit aku baku hantam dengna Ben. Saat aku merasa akan kalah, aku bertanya padanya. “untuk apa kau berkhianat Ben?kau bukan orang jahat Ben!”

“aku pasti memilih berbuat baik jika ada dipilihannya SAM,”
“aku akan menaikan jabatanmu juga jika kau kembalikan tabung itu Ben”

“bajingan sepertimu hanya memikirkan kebaikan untuk dirimu sendiri, SAM”

“siapa anggota yang tak ingin naik jabatan hah? Semakin tinggi jabatanmu, semakin jarang kau membunuh orang, jangan berfikir pendek dasar egois”

“egois katamu? Egois? Ibuku dalam bahaya Sam, ia menjadi sandera INTRISTIK! Mereka menyuruhku membawa ini demi ibuku”

“buang perasaan memelasmu itu Ben, kau yang bilang perasaan adalah hal yang membuat seseorang menjadi lemah”

“benar dan ini adalah kelemahanku,Sam!”.

Sial Ben menghajarku sampai pingsan.

Keesokan harinya,Ben yang lolos dari kejaran polisi memasuki perusahaan genetik INRISTIK. Ben masuk diruangan dimana ibunya disandera.

“siapapun kau, lepaskan ibuku bajingan!” kata Ben kepada pria bertopeng yangmenyandera ibunya. “good job Ben. Berikan T-Forcenya” ucap pria itu dengan mengambil T-Force dan melepaskan ibunya

“mamah, maaf” Ben memeluk erat ibunya.

“seharusnya kau tak lakukan ini Ben” ucap Ibu Ben dengan menangis.

“Ben kenalkan namaku… Samuel Maldini, biasa kau panggil SAM” ucap pria bertopeng dengan perlahan memubuka topengnya

“Sam?”

“Terimakasih Ben, berkat keegoisanmu mementingkan nyawa satu orang, dunia akan mencatatmu sebagai penghancur bumi Ben, aku bukan orang INTRISTIK, aku bekerja sendiri, aku jyag seorang ahli genetik Ben, kau juga tahu itukan hahaha” ucap Sam sembari meninggalkan Ben dan sang ibu dan tabung kosong

“Ben telah ditemukan namun tidak dengan cairanya, Perusahaan INTRISTIK lantai 3 ruang 33, Sam melapor”.

Setelah kejadian kemarin aku dinaikan jabantanya, Ben dipenjara dan projek besar menanti dunia.

Aku akan ada diatas semua umat manusia pada akhirnya. Bukanya egois, namun menurutku manusia perlu berevolusi ke bentuk yang lebih sempurna dan membuang para manusia lemah.