Cerita Mini: Gadis Kaya Dan Anak Miskin

KakekDanGadis

Gadis Kaya Dan Anak Miskin

Ada seorang gadis lajang baru pindah rumah, dia menemukan penghuni tetangganya adalah keluarga yang miskin, seorang janda dan dua anak. Suatu malam di daerah itu tiba-tiba mati lampu, lalu gadis lajang itu dengan bantuan cahaya dari HP-nya mau mengambil lilin di dapur untuk dinyalakan. Tak lama kemudian terdengar ada yang mengetuk pintu rumahnya, ternyata yang mengetuk pintu adalah anak miskin sebelah rumah.

Anak itu dengan panik bertanya pada si gadis,

“Tante, apakah kamu punya lilin?” Gadis itu berpikir.

“Ternyata mereka sangat miskin sampai lilin saja mereka tak punya? Jangan pinjamkan pada mereka, daripada jadi satu kebiasaan”, maka si gadis berteriak.

“TIDAK ADA….!!”

Pada saat dia mau menutup pintu, anak yang miskin itu membentangkan senyum lebar, dan mengatakan:

“Saya sudah duga tante pasti tidak punya lilin.” Selesai berbicara, anak itu mengeluarkan dua batang lilin.

“Mama & saya khawatir padamu, karna kamu tinggal sendirian, apalagi sampai tak mempunyai lilin, maka saya membawakan dua batang lilin untukmu.” Gadis kecil miskin menambahkan.

Disaat itu juga gadis itu merasa bersalah, dengan hati yang tergugah dan linangan airmata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat.

Pikiran hati diputar, dunia ini akan menjadi berbeda. Dalam kehidupan, setiap hal pasti mempunyai kemampuan untuk berputar haluan dan berubah, tergantung bagaimana cara kita berpikir. Memang sulit bagi orang miskin untuk memberi/memiliki uang karena mereka sendiri kekurangan, tapi kalau mereka ada niat, pasti mereka bisa berbagi.

Berbuat baiklah selagi kita diberi berkah kesehatan dan kekayaan. Jangan berburuk sangka terhadap niat baik seseorang, dengarkan dulu dan beri kesempatan bercerita. Kadang anak kecil. Lemah tak berdaya dan miskin kadang mempunyai ide yang cemerlang dan tak terpikirkan kita.

Apa pelajaran yang Anda dapat disimpulkan dari kisah tersebut?

Referensi

https://www.urbanoir.net/kisah-inspiratif-kaya-vs-miskin/

Islam mengajarkan kepada kita untuk tidak berburuk sangka. Namun, bukan berarti Islam melarang kita untuk bersikap waspada atau berhati-hati dalam menyikapi situasi. Jika kita berada di dalam lingkungan orang-orang shaleh, kenapa kita harus berburuk sangka terhadap mereka. Jika ada yang mengetuk pintu rumah kita dan kita yakin bahwa yang mengetuk itu adalah saudara kita yang baik akhlaknya, kenapa tidak kita ajak mereka untuk masuk dan berbincang di dalam rumah kita?