Cerita Mini 2.0 : Merasa Lebih?


Sumber gambar : https://makingmovesincollege.com/wp-content/uploads/2013/12/followers.jpg

Pengetahuan memang dapat dicari di mana pun, entah itu secara langsung dari mulut seseorang maupun melalui media sosial, surat kabar, berita online, radio atau tayangan televisi. Pada masa pandemi COVID-19 ini, imbauan #DiRumahAja sudah beredar di mana-mana. Faktanya imbauan ini tak begitu efektif. Memang, masih banyak masyarakat yang belum terjangkau akses internet atau bahkan informasi dari berita di Televisi. Tapi lebih parahnya, masyarakat yang sudah dapat informasi baik itu dari media ataupun obrolan tetangga masih saja merekedeweng atau keras kepala dengan santainya jalan-jalan seraya berkata “ah kita mah kebal”. Kalau ke luar rumah karena memang sangat penting dan genting itu tak apa. Tapi kalau hanya karena alasan bosan di rumah, coba pikirkan keluarga dan orang-orang sekitar, apakah sayang kepada mereka?.

Ya, ini tentang keresahanku dan boleh jadi keresahanmu juga. Beberapa kali aku berdiskusi, terutama dengan keluarga. Orang-orang yang kita sayangi tentu perlu edukasi akan hal ini. Berdoa dan ikhtiar, dua hal yang tak boleh berdiri sendiri. Jika hanya berdoa tanpa adanya upaya pencegahan, coba telisik sejarah. Pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab pun ummat diarahkan untuk tidak memasuki daerah yang terkena wabah tha’un dan masyarakat yang berada di dalam daerah wabah tidak ke luar dari daerah itu. Betapapun cintanya para sahabat kepada saudara se-imannya, sahabat yang berada dalam daerah yang terkena wabah tak ingin ke luar dari daerah itu saking cintanya kepada sahabat yang berada di daerah lain. Dalam urusan berdoa? Tak perlu ditanyakan lagi ketakwaan para sahabat yang senantiasa berdoa dan diiringi ikhtiar.

Cerita itu tak sedikit masyarakat yang sudah mengetahui. Tapi sayangnya, banyak masyarakat yang merasa lebih pintar tak ingin dinasihati oleh yang lebih muda atau junior. Bukan hanya merasa lebih pintar, parahnya merasa lebih bertakwa. Sedih memang melihat fenomena ini. Akupun tak lelahnya terus mengingatkan kepada keluarga pentingnya ikhtiar dan tentunya berdoa. Protokol kesehatan serta pencegahan harus diterapkan. Memang, dalam keadaan seperti ini, yang susah diberi tahu itu kaum sepuh, kita harus ekstra sabar menghadapinya. Yang terpenting untuk mengingatkan “jika sayang keluarga, ikuti arahan yang lebih ahli (dalam hal ini tim medis), imbauan pemerintah dan arahan para pemuka agama.”

Negeri ini sedang tidak baik-baik saja tapi sekitar rumah seperti tak terjadi apa-apa. Anak kecil dengan riangnya berlarian ke sana ke mari dan tertawa. Suara bola masih terdengar “duk duk” diiringi teriakan ketawa bocah-bocah itu. Ibu-ibu masih mampir ke tetangga untuk saling bertukar kata. Obrolan yang tak mungkin selesai dalam hitungan menit. Bapak-bapak pun masih melakukan aktivitasnya dengan tanpa terlihat khawatir di raut mukanya. Mungkin mereka tak ingin menampakkan kekhawatiran dan ingin keluarganya tetap tenang. Seakan tak terjadi apa-apa di sini. Memang tak diketahui ada kasus di daerah ini. Tapi rupanya dalam kabupaten yang masih sama sudah ada yang terkena. Belum lagi para peneliti dari berbagai universitas sudah menytakan fenomena ini seperti gunung es di tengah lautan. Yang tak diketahui justru lebih banyak jumlahnya. Tak bisa terpaku kepada data yang pemerintah suguhkan di berbagai media. Epidemiologi, begitu masyarakat mengenalnya. Seperti yang Dr. Nuning Nurani bersama Tim Simcovid sampaikan melalui website Intituk Teknologi Bandung, “dari pemofelan, kita juga bisa melihat bahwa provinsi-provinsi yang presentasenya tinggi ada di luar pulau Jawa, seperti Bengkulu, Papua Barat, Sumatera Selatan, dan beberapa provinsi lain.” Ucap Nuning.

Memang tidak boleh panik tapi bukan berarti mengesampingkan fakta-fakta yang ada dan berwisata sesuka hati. Buang dulu egoisme dalam diri, sayangi dirimu, sayangi keluargamu, sayangi orang-orang di sekitarmu. Setidaknya itulah pesan-pesan yang kusampaikan pada orang-orang terdekat karena aku peduli.

#LombaCeritaMini
#2.0
#dictiocommunity
#EgoismediSekitarKita
#CeritaDiRumahAja
#DiRumahAja

1 Like