Cerita Lucu Humor Demo Yang Kocak

image

Kisah Lucu Jadwal Demo Di Istana Negara

Berikut ini Susunan Acara Untuk Demo Besok Di Depan Istana Presiden

– Jam 10.00: Penutupan Jalan

– Jam 10.30: Kata Sambutan

– Jam 10.45: Pembukaan Acara

– Jam 11.00: Pembacaan Orasi

– Jam 12.00: Istirahat (Makan Siang, Sholat)

– Jam 13.00: Pembacaan Orasi 2

– Jam 15.30: Coffee Break

– Jam 16.00: Dorong-mendorong dan Bakar Ban

– Jam 17.00: Ramah Tamah dan Tanya Jawab

– Jam 17.30: Pembagian Door Prize

– Jam 18.00: Penutupan dan Foto Bersama

Cerita Lucu Cara Jitu Membubarkan Demo

Si Petruk lagi sebel, karena selama beberapa hari ini berangkat kerja jalanan selalu macet akibat demo besar-besaran yang tidak kunjung selesai. Ia pun penasaran dan bertanya kepada Komandan Polisi Anti Huru-Hara.

Petruk: “Pak, kenapa demo ini susah sekali dibubarkan? Saya jadi terganggu nih… Tiap hari macet terus. Saya sebagai warga ingin kenyamanan pak.”

Komandan: “Mohon maaf pak. kami sudah melakukan berbagai upaya, tetapi sampai saat ini masih belum berhasil.”

Petruk: “Upaya bagaimana pak?”

Komandan: “2 hari yang lalu kami coba dengan cara represif, dengan cara mendatangkan bantuan panser dan tambahan personil. Pendemo malah tambah bringas. Alhasil 1 panser dibakar massa.”

Petruk: “Ohh, begitu. Terus ada upaya lain apalagi pak?”

Komandan: “Kemarin kami tambah mobil Damkar dan mobil Water Cannon untuk menghalau massa, namun gagal juga. Mereka terus maju mendekat dan kedua mobil itu kembali dibakar massa. Nah, hari ini kami pasrah. Tidak tau lagi apa yang akan terjadi.”

Petruk: “Ohh. Oke pak, kalau diizinkan, saya akan bantu bapak membubarkan demo ini. Tidak terlalu rumit menurut saya.”

Komandan: “Benarkah?”

Petruk: “Iya pak. Pokoknya dijamin deh. Beres.”

Keesokan harinya si Petruk datang ke lokasi demo dengan membawa 20 mobil tinja yang penuh dengan ‘Muatan’. Dengan serentak, ke-20 mobil tinja itu menyemprotkan isinya ke tengah-tengah para pendemo. Demo akhirnya langsung bubar jalan.

Petruk: (Tersenyum bangga) “Kalo begini kan beres, kagak macet lagi dah kalo ke kantor. Tinggal sekarang urusan Bapak untuk membersihkan sisa-sisa ‘Muatan’ini.”