Cerita Lucu Banget Tentang Berkendara

Kisah Lucu Tips Aman Berkendara Bajaj

  1. Jangan tersenyum manis saat menyetop bajaj.

  2. Tawarlah ongkos sesuai dengan tujuan. Jangan menawar Tukang Bajaj-nya atau bajajnya.

  3. Cobalah ramah sedikit kepada Tukang Bajaj sebelum menawar, ajak komunikasi sebentar supaya keliatan lebih manusiawi sebelum tanya ongkos, contoh: Pagi Pak/Bang, udah makan belum?? Tadi keluar jam berapa dari rumah?? Udah lama narik bajaj?? Rute terjauh sampe mana Pak??Setorannya berapa?? Penghasilannya berapa?? dsb….!! Kalo perlu ajak duduk berdua, ngobrol di belakang biar supir merasakan juga jadi penumpang. Ini berguna untuk mengetahui jam terbang dan pengalamannya.

  4. Jangan pernah minta duduk di depan bareng supir atau jangan juga duduk di depan bajajnya.

  5. Bila bawa HP… matikan saja, jangan harap anda bisa mendengar dering HP. Dan bila dipasang vibrate juga percuma karena “vibrate” bajaj jauh lebih dahsyat bisa mungguncang sekujur tubuh anda bahkan sampai anda turun pun Vibrate Bajaj masih terasa, cukup utk 2 hari. (buat yg masih kuliah/sekolah sebaiknya jgn sering-sering naik bajaj… nanti tulisannya jelek).

  6. Bila terasa panas di dalam, mintalah agar kap bajaj dibuka semua biar banyak anginnya (bajaj cabriolet/roadster alias tanpa kap).

  7. Carilah bajaj baru keluaran tahun 2008 (terbaru/uptodate) dengan stir di kiri (bajaj import/build up) agar lebih cepat sampe tujuan krn sudah dilengkapi dengan Turbo Boost, Superchip, Power Window, Central Lock, Air Bag dan supirnya pake dasi, kemeja + celana Icuk Sugiarto (pendek & sexy).

  8. Carilah supir yg pendek agar pemandangan ke depan cukup jelas tetapi akan lebih jelas lagi bila tidak ada supirnya.

  9. Untuk mereka yg pacaran, keuntungan naek bajaj: Supirnya tidak dengar perbincangan kita, kelemahannya pacar kita juga nggak dengar apa yg kita bicarakan, jadi gunakan saja “bahasa tubuh” selama perjalanan.

  10. Jangan lupa bawa kertas + pulpen utk tulis alamat jelas serta belokannya bila salah arah, langsung kasih catatannya atau bawa juga pengeras suara Mesjid kalo supirnya “Buta Huruf”(begitu liat huruf langsung buta).

  11. Tutup pintu bajaj, karena bila terbuka, orang akan mengira anda adalah kenek bajaj.

  12. Untuk cukup nyaman, cari bajaj keluaran Blue Bird-jaj atau kalo mau bajaj dgn tarif lama cari bajaj keluaran Citra-jaj atau Gamya- jaj atau HIBA-jaj.

  13. Jangan menyetop bajaj secara mendadak karena dengan kemudi yg sangat power steering akan membahayakan kendaraan di belakangnya.

Segitu dulu aja Tips Bajaj. Mudah2xan ada gunanya buat kita semua. Untuk mereka yg “Bajaj Mania” alias pengguna “Bajaj Sejati” sering-seringlah periksa pendengaran anda ke Dokter THT bila perlu ajak Dokter anda naek bajaj bareng sehingga kalian bisa saling kontrol satu sama lain.

Cerita Lucu Pengendara Motor di Indonesia

Suatu hari Gareng dan Petruk tengah asyik mengobrol di warung kopi. Mereka berdua mengobrol tentang perilaku berkendara motor di Indonesia.

Gareng: “Jakarta macet banget ya hari ini.”

Petruk: “Bukan Jakarta Kang kalau nggak macet.”

Gareng: “Iya juga sih. Kapan ya Jakarta nggak macet lagi?”

Petruk: “Gimana nggak macet, lha wong yang punya kendaraan makin banyak. Apalagi motor, saya sering kesel kalau lihat pengendara motor di negara kita. Lampu merah main serobot, nyalip nggak tau aturan.”

Gareng: “Tapi ngomong-ngomong pengendara motor kita itu hebat lho, lebih hebat dari pembalap MotoGP.”

Petruk: “Hebat apanya Kang? Lha wong orang Indonesia aja nggak ada yang balapan di MotoGP.”

Gareng: “Pembalap MotoGP kalau nyalip kan hebat banget, belok kanan, belok kiri, miring kanan miring kiri. Tapi, kalau mau nyalip penuh perhitungan, kalau celahnya sempit, lebih baik cari kesempatan lain. Pokoknya yang penting nggak membahayakan keselamatan.”

Petruk: “Kalau pengendara motor kita gimana?”

Gareng: “Kalau pengendara motor kita mah jangankan mobil kecil, truk gandeng, bahkan kontainer tancap gas buat nyalip. Bahkan biar bisa cepat sampe, tak ada ruang untuk nyalip, trotoar pun jadi.”

Petruk: “Oh, jadi gitu.”

Gareng: “Ada lagi Kang. Sehebat-hebatnya pembalap MotoGP, nggak ada yang berani ngelawan arah. Pernah liat nggak pas Valentino Rossi lagi posisi satu, kemudian muter balik?”

Petruk: “Ya nggak lah Kang.”

Gareng: “Kalau pengendara motor kita, kalau cuma lawan arah mah biasa. Ada trotoar sikat, jembatan penyeberangan sikat, Asal cepat sampe.”

Petruk: “Bener juga ya. Ada lagi nggak Kang?”

Gareng: “Ada lagi. Saya lihat berita kalau pembalap MotoGP itu waktu kecilnya latihan pake motor kecil, balapan di jalanan khusus. Nah, kalau di kita, anak SMP aja udah banyak yang ke sana ke mari naik motor. SIM nggak punya, helm nggak pake, berani ngebut lagi. Mana ada pembalap MotoGP yang waktu balapan nggak pake helm? Kalau di kita mah pake nggak pake, ngebut ya ngebut aja. Nggak sadar nyawanya cuma ada satu atau gimana nggak tau. Takutnya kalau lagi asyik-asyiknya pake motor, liat Polisi. Apalagi nggak bawa uang buat kasih salam tempel ke Polisi. Langsung deh cari jalan alternatif atau berhenti dulu.”

Petruk: “Bener banget Kang. Kayaknya punya temen Polisi atau gimana gitu bisa cerita sampe sejelas ini.”

Gareng: “Karena saya juga kadang kayak gitu, haha.”

Petruk: “Ngomong-ngomong pernah kena tilang Kang?”

Gareng: “Pernah.”

Petruk: “Ceritain dong Kang gimana kok bisa kena tilang?”

Gareng: “Waktu itu ada lampu merah, berhubung lumayan sepi, saya nerobos aja. Eh, nggak taunya ada Polisi yang ngejar saya. Akhirnya ditilang deh saya.”

Petruk: “Polisinya nanya apa?”

Gareng: “Nanya begini Anda tau kalau Anda tadi menerobos lampu merah? Tahu Pak, saya jawab gitu. Polisi itu nanya balik, Kenapa Anda tidak berhenti? Saya jawab, Saya nggak lihat Bapak.”

Petruk: “Hahaha. Akang bisa aja. Habisin dulu Kang kopinya, mumpung masih anget.”

Gareng: “Gara-gara keasyikan ngobrol nih, jadi lupa sama kopi.”