Cerita Lucu Banget Tentang Bekerja

Kisah Lucu Bekerja: Lantai 30

Ada tiga orang karyawan bekerja di kantor yang lokasi kantornya di tingkat 30. Satu saat ketiganya turun mencari makan siang. Setelah kembali seluruh listrik mati dan otomatis lift gedung tersebut tidak berfungsi. Bagaimana ketiganya bisa naik ke lantai 30 sedangkan hari itu ada pekerjaan yang urgen dan harus diselesaikan. Ketiganya memutuskan naik lewat tangga manual. Agar tidak capek ada caranya yaitu sambil naik tangga sambil cerita.

Yang pertama sebut saja si Petruk, bertugas cerita dari tangga 1 sampai ditangga tingkat 10 dengan cerita yang lucu-lucu. Yang kedua si Gareng kebagian cerita dari tingkat 11 sampai tingkat 20 dengan cerita yang serem-serem. Nah keduanya melaksanakan tugas dengan baik dan tak terasa karena lucu ceritanya si Petruk, mereka sudah di lantai 10. Begitu juga! saking seremnya cerita si Gareng langkah mereka semakin cepat dan tak terasa mereka bertiga sudah di lantai 20.

Sekarang giliran si Mono bercerita dari tingkat 21 sampai tingkat 30 dengan cerita yang sedih-sedih. Si Mono pun mulai alkisahnya sang sedih sedih dan tanpa di sadari mereka naik sambil menangis karena sedihnya cerita si Mono, mereka sudah berada dilantai 29. Tinggal 1 lantai lagi mereka sudah mau masuk kantor, dan si Mono bilang masih ada lagi 1 cerita yang sedih dan paling sedih dari semua cerita saya kata si Mono. Kedua temannya tidak mau mendengar lagi ceritanya karena sudah tak sanggup menangis lagi. Tapi si Mono maksa tinggal satu lagi ceritaku dan inilah yang paling sedih. Akhirnya sebelum masuk di ruang kerja mereka dilantai 30 kedua temannya mengijinkan yah sudah cerita saja ceritamu yang terakhir itu sebelum masuk kantor. Ternyata ceritanya yang terakhir itu betul-betul menyedihkan dan paling sedih dari semuanya.

Ternyata ceritanya yang terakhir itu yaitu: KUNCI KANTORNYA KETINGGALAN DI SECURITY LANTAI 1…

Cerita Lucu Bekerja: Minta Kenaikan Gaji

Suatu pagi seorang pegawai memutuskan menghadap atasannya untuk menyampaikan maksud hati dan segala uneg-unegnya dengan tujuan meminta “kenaikan gaji”. Atasannya kemudian tertawa, mempersilahkannya duduk…

Atasan: “Ha… ha… ha…, dengar kawan, anda itu bahkan belum bekerja untuk perusahaan ini meskipun satu hari…! Masa sekarang mau minta naik gaji? Coba katakan ada berapa hari dalam setahun?”

Pegawai: “365 hari dan kadang-kadang 366 hari.”

Atasan: “Betul, sekarang ada berapa jam dalam sehari?”

Pegawai: “24 jam.”

Atasan: “Berapa jam kamu bekerja dalam sehari?”

Pegawai: “Dari jam 08:00 s/d 16:00 jadi 8 jam sehari.”

Atasan: “Jadi, berapa bagian dari harimu yang kamu pakai bekerja?”

Pegawai: (Mulai ngitung dalam hati… 8/24 jam = 1/3) “Sepertiga!”

Atasan: “Wah pinter kamu! Sekarang berapakah 1/3 dari 366 hari?”

Pegawai: “122 (1/3×366 = 122 hari).”

Atasan: “Apakah kamu bekerja pada hari Sabtu dan Minggu?”

Pegawai: “Tidak, Pak!”

Atasan: “Berapa jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun?”

Pegawai: “52 hari Sabtu ditambah 52 hari Minggu = 104 hari.”

Atasan: “Nah, kalau kamu kurangkan 104 hari dari 122 hari, berapa yang tinggal?”

Pegawai: “18 hari.”

Atasan: “Nah, saya sudah kasih kamu 12 hari cuti tiap tahun. Sekarang kurangkan 12 hari dari 18 hari yang tersisa itu berapa hari yang tinggal?”

Pegawai: “6 hari.”

Atasan: “Di hari Idul Fitri dan Idul Adha apakah kamu bekerja?”

Pegawai: “Tidak, Pak!”

Atasan: “Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?”

Pegawai: “4 hari.”

Atasan: “Di hari Natal dan Tahun Baru apakah kamu bekerja?”

Pegawai: “Tidak, Pak!”

Atasan: “Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?”

Pegawai: “2 hari.”

Atasan: “Sekarang sisa tersebut kurangi dengan Libur Waisak, Imlek, Nyepi, 1 Muharram, Maulid Nabi, Isra’ Mikraj, Wafat Yesus, Kenaikan Isa Almasih, Proklamasi, berapa hari yang tersisa?”

Pegawai: “?? Gak ada sisa, Pak.”

Atasan: “Jadi sekarang anda mau menuntut apa?”

Pegawai: “…???”