Cerita Inspiratif : Makna Traffic Light

Selain untuk mengatur lalu lintas, traffic light juga memilik makna lain, yaitu :
1. Warna Merah (Harus Berhenti)
Pada saat masalah sedang menghampiri kita, biasanya yang paling kerja ekstra adalah otak kita, karena pasti banyak pikiran-pikiran yang terus memenuhi otak kita, dari mulai solusi sampai hal-hal yang tidak mendukung terselesainya masalah belum lagi ditambah aktifitas sehari-hari yang mengharuskan kita berfikir.

Warna merah ini bisa kita jadikan rambu untuk sejenak berhenti, atau kata lain istirahat. Karena otak itu kerjanya lebih capek daripada fisik, otak ini terus memberikan & mengontrol seluruh instruksi dalam tubuh. Kebanyakan dari mereka ketika tertimpa masalah, malah semakin menambahin masalah dan berusaha memberikan perlawanan lewat pikiran-pikiran mereka sendiri.

2. Warna Kuning (Berhati-hati dan Bersiap-siap)
Warna kuning disini kita bisa fungsikan sebagai rambu untuk kita selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi segala hal, seperti pepatah bilang “sedia payung sebelum hujan”.

Sekalipun kita sudah positif thinking tapi tetap harus mawas diri, dalam artian cekatan melihat dan mengawasi situasi tanpa menaruh rasa curiga yg berlebihan.

3. Warna Hijau (Jalan)
Warna Hijau ini salah satu melambangkan warna alam semesta juga, berjalanlah mengikuti alam semesta ini. Jika kita berjalan baik dan menebarkan kebaikan kepada alam semesta maka alam semesta pun akan melakukan hal yang sama pada kita.

source :
http://www.ericsiregar.com/cerita-motivasi-makna-lain-dari-traffic-light/

Hidup itu adalah sebuah perjalanan. Tidak mungkin perjalanan tak punya jeda waktu untuk sekedar menarik nafas. Pasti ada. Nah, jeda waktu inilah sejatinya lampu kehidupan, kalau boleh dianalogikan seperti lampu merah – kuning – hijau alias Traffic Light.

Lampu Merah. Semua paham, dalam aturan lalu lintas artinya adalah berhenti. Tahu kan? Jika kita melanggar lampu merah? Fatal, jika terjadi kecelakaan. Apes, jika ada Pak Polisi yang menilang.

Dalam perjalanan hidup, kita juga menemui lampu merah. Misalnya, ketika banyak masalah menghampiri diri kita, yang paling kerja ekstra adalah otak. Giat mencari solusi. Secara tidak sadar, sebenarnya sudah ada sinyal lampu merah. Ya, lampu merah yang mengingatkan kita untuk berhenti sejenak atau istirahat.

Bagaimana dengan lampu kuning? Jika diimplementasikan dalam kehidupan, mungkin bisa disamakan dengan pepatah ‘Sedia payung sebelum hujan’. Dapat diartikan, sebagai rambu untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi hal yang akan terjadi. Mawas diri, waspada, hati-hati tanpa ada rasa curiga atau pikiran negatif. Agar di ujung peristiwa kehidupan, tidak ada kalimat penyesalan. Jadi makna lampu kuning dapat diartikan sebagai langkah pencegahan, supaya kita memang benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum kita berjalan atau berhenti sejenak.

Sekarang lampu hijau. Kalau sudah hijau, sudah saatnya berjalan, lekaslah jalan, jangan menunda-nunda lagi atau menunggu di klakson-klakson oleh kendaraan yang di belakang. Kita sudah punya waktu untuk berhenti, berpikir dan merencanakan, tapi jika sudah waktunya untuk jalan, ya jalanlah… Jangan sampai setiap hal yang kita pikirkan hanya jalan atau diam di tempat. Itulah mengapa, jika sudah waktunya berjalan, kita harus lekas berjalan.