Catfiz, Messenger Indonesia yang Mendunia

Di tengah gempuran aplikasi pengiriman pesan instan (instant messenger) buatan asing, Indonesia patut berbangga karena ada aplikasi karya anak negeri yang berhasil merebut hati pengguna smartphone Android di seluruh dunia bernama Catfiz.

Catfiz adalah aplikasi instant messenger buatan PT Duniacatfish Kreatif Media yang bermarkas di Surabaya. Aplikasi ini sudah diunduh sebanyak dua juta kali dan aktif digunakan di banyak negara, seperti Arab Saudi, Kuwait, India, Amerika Serikat, Brazil, dan tentunya Indonesia. Catfiz juga telah mampu mengantarkan 750 juta pesan per hari.

“Catfiz pada dasarnya adalah aplikasi instant messenger seperti halnya BBM atau Whatsapp, namun Catfiz lebih kaya akan fitur media sosial. Di aplikasi ini juga ada fitur like, timeline, dan page seperti Instagram. Jadi ini merupakan gabungan dari semua media sosial yang sudah ada,” ungkap Co-Founder Catfiz, Mochammad Arfan, di Jakarta, baru-baru ini.

Seperti aplikasi instant messenger lain, di Catfiz penggunanya juga bisa membuat Group Messages untuk saling berbagi konten, mulai dari foto, video, audio, hingga file. Beberapa fitur andalan Catfiz antara lain personal messages, updates, broadcast message, stickers, dan masih banyak lagi.

“Di Catfiz juga ada fitur yang bisa streaming tanpa perlu repot-repot download. Misalnya ada pengguna yang upload videonya, nanti si penerima video itu bisa memutarnya langsung tanpa harus mengunduhnya. Fitur steaming ini juga jadi salah satu andalannya Catfiz,” terang Arfan.

Catfiz juga menjadi salah satu dari tiga aplikasi Over The Top (OTT) lokal yang mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI). Dukungan dan pembinaan yang didapatkan antara lain melalui promosi layanan melalui jaringan milik operator, di antaranya pengiriman SMS Broadcaster, pencantuman logo, link, dan banner.

Melalui dukungan tersebut, Arfan menargetkan aplikasinya ini bisa segera dimanfaatkan oleh lebih banyak lagi masyarakat di seluruh dunia. “Targetnya sampai dua tahun ke depan ini bisa mencapai 30-35 juta pengguna,” tandasnya.

Herman/FER
BeritaSatu.com