Catat, Jangan Lakukan 3 Kebiasaan Ini saat Liburan ke Luar Negeri!

Pergi ke luar negeri di zaman sekarang bukan hal yang terlalu istimewa, seperti beberapa dekade lalu. Banyak warga Indonesia yang melakukan perjalanan lintas negara, baik itu untuk liburan, studi, atau bekerja.

Paling dekat adalah ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia. Tak sedikit pula yang sudah pergi lebih jauh ke Jepang, Korea, Eropa, hingga Amerika.

Bagi yang baru pertama kali ke luar negeri, perlu diketahui ada beberapa aturan hidup yang berlaku di setiap negara. Seringkali kita tidak memahaminya. Sehingga ketika kita yang terbiasa membawa budaya Indonesia, bisa jadi kesalahan yang fatal di sana.

Bukan cuma denda, kita juga bisa terjebak dalam bahaya. Apa saja sih kebiasaan-kebiasaan yang tidak boleh kita lakukan saat di luar negeri? Yuk, disimak!

Larangan berfoto di tempat tertentu

Berfoto saat liburan adalah hal wajib. Tapi, kita perlu berhati-hati saat mengunjungi wisata tertentu. Misalnya seperti museum, butik, dan cagar budaya lainnya. Kita harus memastikan, apakah ada tanda peringatan dilarang mengambil foto atau tidak.

Di Inggris dan Jepang, ada larangan untuk mengambil foto dalam subway karena dianggap mengganggu privasi. Di seluruh dunia juga berlaku larangan untuk merekam konser orkestra dan pertunjukan teater.

Selain tidak semua tempat boleh diambil gambarnya, hati-hati pula dengan keadaan sekitar saat berswafoto. Jangan berfoto saat menyeberang atau di pinggir rel kereta api ya. Sudah banyak korban akibat kelalaian tersebut.

Corat-coret di tempat wisata itu memalukan banget!

Aksi vandalisme di lokasi wisata alam seperti di batu, goa atau tembok monumen bersejarah dilarang di mana pun, termasuk di luar negeri. Jangan kaget kalau di beberapa spot wisata terkenal luar negeri kamu menemukan coretan-coretan dengan nama orang Indonesia.

Malu-maluin banget kan? Jika ingin mengabadikan momen penuh cinta sebaiknya di buku nikah saja ya, jangan coret-coret yang lainnya.

Hati-hati soal urusan buang sampah yang sering dianggap sepele di Indonesia

Setiap negara memiliki tata cara membuang sampah yang benar. Dari mulai memilah jenis sampah, hingga cara membuangnya. Jika kamu pergi ke Singapura atau Jepang, kamu harus bersiap-siap jadi orang super bersih dan disiplin.

Di negara maju, sampah dipilah beberapa jenis agar bisa dilakukan proses daur ulang. Jadi, perhatikan tempat dan jenis sampah yang akan kamu buang ya.

Kalau di luar negeri saya sarankan Budayakan mengantre. Mungkin kita sudah terbiasa rebutan naik commuter line di Jakarta terutama pada jam padat masuk kerja di pagi hari. Tapi, jangan lakukan hal ini saat pergi ke luar negeri.

Jangan berani menyerobot jika tidak mau ditegur dan diberi sanksi. Kalau kamu wisatawan, akan ada saran untuk naik kereta setelah jam padat usai. Jika kamu bekerja atau studi di sana, kamu harus berangkat lebih pagi agar mendapat antrean lebih depan.

Jangan menggunakan fasilitas khusus lansia, ibu hamil, dan disabilitas

image

Sebenarnya tanda yang terdapat di dinding busway atau kereta di Indonesia sudah cukup jelas menginstrusksikan, bahwa bangku khusus yang disediakan untuk orang tua dan ibu hamil harus dikosongkan. Tapi tetap saja banyak orang yang tidak peduli dan masih duduk di sana.

Di luar negeri, aturan ini sangat dihormati. Orang lanjut usia, ibu hamil, dan disabilitas adalah prioritas dan pelayanannya harus diutamakan. Lebih baik berdiri dan memberikan tempat duduk kepada orang yang lebih tua. Itu etika yang berlaku hampir di semua negara.

Mempelajari etika makan dan minum sesuai budaya setempat

image

Ada beberapa etika yang harus kita pahami sebelum pergi ke negara tujuan. Seperti peralatan makan apa yang digunakan, boleh menggunakan tangan atau tidak, mengeluarkan suara ketika makan, etika minum, cara duduk saat makan bersama di acara jamuan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya mudah untuk mempelajarinya, hanya perlu kesabaran dan sedikit waktu untuk terbiasa.

Cari informasi, bagaimana cara memanggil orang yang kita temui di jalan

image

Tidak semua panggilan yang sering kita dengar di drama Korea itu bisa dipraktekkan dalam kenyataan. Contohnya, jangan memanggil cowok muda korea yang belum kita kenal dengan sebutan ‘Oppa’, walau artinya juga sama yaitu “kak” atau “mas” yang biasa kita gunakan untuk memanggil cowok yang belum kita kenal.

Oppa adalah panggilan yang hanya boleh diucapkan adik perempuan, pacar, atau junior perempuan yang sangat akrab. Kita tidak perlu menambahkan label “kak”, “mas”, atau “mbak”. Langsung sebutkan pertanyaan yang ingin kita ajukan saja. Kita juga perlu mengerti panggilan yang disesuaikan dengan gender. Di Malaysia dan Singapura, sebutan “kak” hanya untuk cewek dan “abang” untuk laki-laki.