Siapa sih yang gak pengin berlibur ke Jepang? Sepertinya hampir semua orang bermimpi untuk mengunjungi negara yang terkenal dengan keindahan bunga sakura dan keunikan budayanya tersebut.
Meskipun tampak indah nan memesona, ternyata tidak semua tempat di Jepang ramah untuk dikunjungi para turis. Sebagian penyebabnya adalah karena tingginya tingkat kriminalitas dan pemandangan yang kumuh di beberapa titik. Ditambah lagi dengan anggota gangster yang bebas berkeliaran di sudut kota tertentu.
Kalau kamu mau aman dan tenang saat berlibur di Jepang, lebih baik hindari 2 tempat berikut ini.
Sanya Area, Tokyo
Ternyata tidak semua bagian Tokyo menampakkan sisi kota yang modern dan hedon. Jika kamu mengunjungi sisi timur Tokyo, tepatnya di utara distrik Asakusa dekat stasiun Minami-Senju, kamu akan mendapati pemandangan yang jauh berbeda. Wilayah tersebut terkenal dengan nama Sanya Area.
Nama Sanya Area sebetulnya telah dihapus dari peta, karena identik dengan kemiskinan, kematian, dan kejahatan. Walaupun namanya sudah dihapuskan, kehidupan di sana tetap tidak berubah.
Ada banyak tunawisma dan orang mabuk yang tidur di atas trotoar. Sedangkan bangunannya yang terkesan lusuh biasa disewa secara harian oleh buruh pabrik, mahasiswa asing, atau para backpacker yang memerlukan tempat tinggal terjangkau.
Meskipun menawarkan penginapan yang murah, lebih baik kamu jangan berkunjung ke tempat ini, karena tingkat kriminalitasnya cukup tinggi.
Airinchiku, Osaka
Selain Tokyo, di Osaka juga terdapat kawasan yang mirip dengan Sanya Area, yakni Airinchiku. Sebelum tahun 1966, wilayah ini dinamakan Kamagasaki dan kemudian nama tersebut diganti karena citranya yang buruk.
Daerah yang hanya dihuni oleh 25.000 jiwa ini seakan-akan sudah tidak diakui oleh pemerintah, karena tidak dihitung dalam sensus kependudukan. Bahkan, sebuah film yang mengisahkan kehidupan di Airinchiku harus disensor di bagian-bagian yang dianggap tidak layak, sebagai syarat untuk tampil di muka publik.
Sama seperti di Sanya, Airinchiku menjadi rumah bagi para buruh pabrik dan tunawisma yang memerlukan tempat tinggal murah atau bahkan gratis. Selain itu, berdasarkan sejarah setempat, sering terjadi kerusuhan antara warga dan polisi di sana. Bahkan kabarnya wilayah tersebut menjadi basecamp berbagai organisasi kriminal.
Nah, kamu masih berani berkunjung ke 2 tempat di atas? Kalau ya, sebaiknya kamu ekstra hati-hati dan pantang datang sendirian. Namun daripada merasa was-was, lebih baik beralih ke destinasi lain yang jauh lebih menarik dan aman.