Caramu menjadi penentu Tatanan anakmu, apasih maksud slogan tersebut?


(Sumber : surabayapagi.com)

Bagaimana sih cara mendidik anak yang baik?, pertanyaan tersebut sering kali kita dengar dari banyak kalangan orang tua. Hal demikian dikarenakan orang tua menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya, salah satu tujuan utama orang tua adalah melihat kesuksesan yang dapat diraih ananda. Akan tetapi pada hakekat-nya perspektif setiap manusia akan berbeda, mereka memiliki sudut pandang tersendiri dalam mendidik anak dan tak jarang pula dari mereka menganggap bahwa dirinya sudah paling benar dalam mendidik.

Lalu apakah dalam Islam mengajarkan cara mendidik anak?,

Ya tentu saja, Insan didunia sudah mengetahui bahwa Islam merupakan agama yang paling sempurna dengan diturunkannya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Lantas mengapa mereka tidak mempelajari pedoman hidupnya (Al-Qur’an) yang mampu memberi penerangan dalam pengambilan keputusan?. Kurangnya pendalaman ilmu agama merupakan faktor mengapa dan kenapa umat Islam tidak menerapkan ajaran Rosul dan Al-Qur’an, yang cenderung mengaplikasikan langsung hasil pemikiran tanpa mempelajari terlebih dahulu. Dari tindakan itu saja dapat kita telaah, jika mereka sendiri tidak mau belajar mendidik anak sesuai ajaran Islam lalu bagaimana nasib anak-anaknya yang harus dituntut sempurna dalam menjadi anak jika mereka tidak tahu tindakan yang dapat dijadikan contoh terdekat untuk diteladani, padahal lingkungan keluarga merupakan faktor utama yang sangat kuat pengaruhnya dalam pembentukan karakter anak.

Dari segi psikolog, tidak semua orang yang dididik dengan kekerasan mau berubah menjadi baik dan tidak semua orang juga yang didik dengan lemah lembut mampu dengan mudah untuk menjadikannya baik yang disebabkan sifat kasih sayang yang sangat berlebih oleh orang tua yang tidak memiliki kemampuan untuk memberikan arahan dan meluruskan jalan hidup anaknya. Ada anak yang mampu membuktikan perubahan positif melalui cacian akan tetapi ada yang down dengan cacian dan lebih parah lagi jika muncul benih-benih kebencian anak terhadap orang tua. Untuk pertanyaan bagaimana sih cara mendidik anak?, mungkin lebih tepatnya jika pertanyaannya, Bagaimana sih cara mendidik anak sesuai ajaran Rosul?. Loh kenapa kok gitu kan hanya beda sedikit kan ya?. Karena pertanyaan opsi pertama lebih cenderung pada pemikiran manusia belaka, sedangkan opsi kedua cenderung pada petunjuk yang datang langsung dari sang pencipta alam dan seisi bumi Allah SWT.

Nabi saw. bersabda,

“Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha’.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir bin Samurah r.a.

Sungguh mulia bukan menjadi orang tua, lantas nikmat mana lagi yang akan kau dustakan?. Adapun cara mendidik anak yang disukai oleh Rasul yaitu Tidak pilih kasih terhadap anak-anaknya, Jika kita berpikir rasionalnya gini, kalau kita kerja menjadi pegawai perusahaan dan ada rekan kita juga yang berkedudukan sama seperti kita, namun pada saat gajian kita mendapat gaji yang lebih rendah padahal hasil kinerja kita sama tentu hati kita akan terluka bukan. Begitu pula dengan sensitifnya hati ananda kita juga. Selanjutnya yaitu memberikan pendidikan bagi anaknya sehingga mampu mengerti akan keindahan ilmu, selain itu sebagai orang tua kita perlu memberikan sedikit tanggung jawab kepada anak untuk melatih mereka dalam menghadapi permasalahan. Didiklah anak-anak kita dengan kasih sayang, beri mereka waktu untuk bersama dan bercerita agar anak merasa nyaman dengan lingkungan keluarganya sehingga mereka dapat terbuka pada orang tuanya. Semoga dengan anjuran tersebut mampu memberikan solusi dalam mendidik anak yang semoga mampu memberikan mahkota kepada orang tuanya kelak di surga.