Cara Pemimpin Mengendalikan Keadaan Tak Terduga

Leadership Skill Manage Uncertainty

Manage uncertainty skill atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai keahlian dalam mengatur atau mengelola ketidakpastian atau kejadian – kejadian yang belum pasti terjadi dan bisa sewaktu waktu terjadi.

Skill ini merupakan salah satu skill yang sangat penting dalam kepemimpinan, karena dengan adanya skill ini, maka pemimpin dapat dengan mudah menghindari kejadian – kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Banyak sekali fungsi – fungsi lain dari manage uncertainty ini. Mulai dari yang paling pasti menghindari kejadian – kejadian yang tidak diinginkan bisa terjadi sewaktu – waktu, sampai kebersamaan para anggota kelompok yang dipimpin karena mendapatkan pemimpin yang dapat memimpin mereka untuk menghindari hal – hal yang mengancam keberhasilan dalam mencapai tujuan bersama.

Dalam organisasi, tentunya terdapat tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Aktivitas yang dijalankan oleh organisasipun tidak terlepas dari berbagai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya berbagai faktor atau fenomena dalam menjalankan berbagai aktivitasnya, organisasi menghadapi berbagai ketidakpastian, baik kecil maupun besar, serta dapat menjadi ancaman atau bahkan peluang.

Maka dari itu, disini diperlukan adanya skill manage uncertainty atau mengelola kecemasan atau mengelola ketidakpastian.

Skill manage uncertainty juga dapat digunakan untuk menangani berbagai macam resiko. Dalam penanganan resiko inipun ada cara memperhitungkan tingkat kepastiannya. Cara untuk menentukan tingkat kepastian dari suatu risiko ada dua pandangan dari para ahli.

Sebagian berpandangan bahwa tingkat kepastian dapat diketahui dengan menggunakan suatu alat ukur risiko. Pengukuran yang baik atas suatu ketidakpastian akan menjadi sangat penting untuk memperoleh tingkat kepastian.

Lain dari itu, sebagian lagi berpendapat bahwa sulit untuk megetahui berapa tingkat kepastian yang dapat diperoleh dari pengelolaan risiko. Sedangkan sebagian lain memiliki pandangan bahwa pertanyaan tentang tingkat kepastian tidak dapat langsung dijawab dan bahkan tidak juga perlu untuk dipertanyakan.

Para ahli menjelaskan bahwa untuk memperoleh tingkat kepastian bergantung pada seberapa besar pemahaman kita terhadap suatu fenomena, sejauh apa kita mencari tahu informasi-informasi mengenai fenomena tersebut.

Sejalan dengan pendapat tersebut, ada seorang ahli lagi menerangkan secara umum pengelolaan ketidakpastian dapat dilakukan dengan mengurangi sebanyak mungkin “known uncertainty”, sedangkan kita tidak dapat berbuat apa-apa terhadap “unknown uncertainty”. Ada juga yang berpendapat bahwa tingkat kepastian dapat diketahui dengan mengetahui informasi-informasi akan suatu fenomena.

Dengan begitu, seseorang akan tahu seberapa besar usaha yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak yang ada. Fenomena yang dapat diketahui informasinya inilah yang disebut sebagai known uncertainty.

Cara melatih diri agar bisa memiliki skill manage uncertainty antara lain,

  • Belajar mengatur waktu,
  • Membiasakan diri waspada terhadap segala hal,
  • Menghilangkan kebiasaan ceroboh,
  • Membaca berbagai materi baik dari buku ataupun internet tentang manage uncertainty,
  • Ikut andil dalam suatu organisasi.

Dengan ikut andil dalam suatu organisasi, maka didalamnya kita pasti akan dituntut untuk memiliki pandangan, pikiran, dan perkiraan kedepannya mau bagaimana. Apabila seseorang telah terbiasa berorganisasi, pasti ia akan dengan mudah memiliki berbagai macam skill leadership dan salah satunya adalah Manage Uncertainty tentunya.

Contoh tokoh besar yang memiliki skill ini adalah presiden pertama Indonesia, yakni Bapak Ir. Soekarno. Kenapa bisa dibilang beliau merupakan tokoh besar yang memiliki skill manage uncertainty tinggi, karena beliau merupakan seorang proklamator yang telah lolos dari banyak sekali ancaman dan terror yang sangat berat.

Sebagai bangsa yang baru saja memerdekakan diri, sangat wajar sekali sangat banyak sekali ancaman yang mengancam mulai dari keamanan pemimpin bangsa sampai keamanan tiap – tiap warga. Dengan banyaknya ancaman ini, tentunya makin besar pula tingkat kesulitan dalam mengelolanya agar tidak sampai terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, dan bapak presiden Ir. Soekarno bisa mengelolanya hingga ia lolos dari berbagai ancaman percobaan pembunuhan dirinya.

Referensi :