Cara merawat baby salvator

Gambar-baby-salvator-300x250

Cara merawat baby salvator

Orang menyukai merawat biawak air karena hewan ini cukup eksotis. Varanus salvator atau biawak air yaitu hewan reptil sejenis kadal besar yang merupakan kerabat dari komodo. Biawak air tawar yang orang jawa menyebut nyambik, orang sunda menyebut bayawak dan orang madura menyebut berekai. Hewan ini bisa mencapai berat lebih dari 20 kg dengan ukuran dari mulut ke ujung ekor bisa mencapai 2 meter.

Di Indonesia biawak air bisa ditemui di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga pulau Maluku. Di habitatnya biawak air dapat ditemukan di rawa-rawa,sungai-sungai dan hutan mangrove. Sedangkan di perkotaan biawak terkadang dapat diketemukan di selokan, kali dan juga kolam-kolam yang dekat muara sungai.

  • Biasanya mereka memelihara biawak yang masih kecil. Pasalnya biawak yang berukuran besar sangat liar dan sangat berbahaya apalagi yang didapat dari tangkapan alam. Dan menganggap manusia sebagai ancaman.
  • Biasanya biawak akan membela diri dengan cara menggigit, mencakar dan mengibaskan buntutnya.
  • Kandang yang digunakan untuk merawat biawak yang masih kecil bisa menggunakan aquarium. Ukuran aquarium yang disarankan berukuran 3 kali panjang tubuh biawak. Di dalam kandang disediakan tempat pakan, tempat berendam yang berisi air serta tempat bersembunyi. Aquarium sebaiknya diberi tutup yang mempunyai ventilasi udara.
  • Pakan biawak yang masih kecil dapat diberikan serangga seperti jangkrik, belalang, ikan kecil atau kodok hijau.
  • Bila ukurannya sudah besar biawak dapat diberi pakan ikan, tikus, burung atau kodok hijau besar.
  • Pemberian pakan sebaiknya diberikan 3 kali sehari. Dan jangan memberikan pakan setiap hari karena bisa membuat biawak kegemukan.
  • Untuk perawatan harian biawak dapat dijemur saat pagi hari yaitu antara jam 7 pagi hingga jam 10 pagi.
  • Penjemuran cukup antara 30 menit sampai 60 menit.
1 Like
  1. Kandang
    Untuk baby salvator, Anda perlu mendapatkan kandang yang lebih kecil daripada untuk salvator dewasa karena mereka kesulitan menemukan makanan / air di kandang yang lebih besar. Jadi, Anda membutuhkan 20-30 galon untuk biawak dewasa, 15 galon untuk bayi biawak.

  2. Substrat
    Substrat terbaik untuk bayi biawak adalah tisu. Anda dapat membasahi mereka untuk menahan kelembaban jika diperlukan, mereka mudah dibersihkan, tidak ada risiko bayi mengonsumsi substrat yang longgar, dan itu steril sehingga setiap luka tidak akan mengakibatkan terinfeksi.

  3. Pengayaan biawak
    Sangat bagus untuk menambahkan tanaman palsu atau kayu ke kandang karena bayi secara alami akan gelisah dan suka bersembunyi. Jadi, cakupan ekstra sangat bagus dan membuat bayi biawak merasa lebih aman.

  4. Makanan
    Untuk biawak pemakan serangga, serangga kecil adalah yang terbaik sehingga bayi biawak tidak tersedak atau jatuh sakit. Makanan yang terbaik adalah jangkrik kecil, kecoak kecil, lalat buah yang tidak bisa terbang, dan cacing pita. Karena bayi jauh lebih kecil daripada biawak dewasa, Anda perlu memberinya makan lebih sering.

  5. Cohabitating
    Dengan bayi biawak, kohabitasi terkadang diperdebatkan. Anda tidak harus menenmpatkan bayi biawak dengan biawak dewasa. Ini akan berakhir dengan biawak besar memakan yang lebih kecil. Jika Anda ingin melakukan kohabitasi, selalu pastikan bahwa bayi memiliki ukuran dan spesies yang sama.

  6. Penyakit
    Bayi sangat rapuh, jadi perlakukan mereka dengan penuh perhatian. Pantau makan dan minum mereka, karena lazimnya bayi tidak makan atau mengalami dehidrasi.

Referensi

Mooney, Squishy. 2018. How To Care For Baby Lizards/Geckos. https://aminoapps.com/c/reptiles/page/blog/how-to-care-for-baby-lizards-geckos/aVZN_Z0qI0ugrmVD6EGbmgbnKYMM7wgaQnV. Diakses pada 9 Mei 2019.