Daging kalkun merupakan daging yang kaya akan protein baagaimana cara cara mengembangbiakkan ayam kalkun yang baik dan benar?
Saat berusia enam bulan, kalkun sudah cukup umur dan siap untuk dikawinkan. Kalkun bisa melakukan perkawinan secara alami maupun dibantu. Kalkun jantan yang siap kawin ditandai dengan ciri-ciri selalu mengejar-ngejar betina dan kerap bertarung dengan pejantan lain. Kalkun yang terlalu galak dan kerap bertarung perlu dipisah dalam kandang tersendiri.
Pada pasangan kalkun yang besarnya sama, perkawinan tidak sulit dilakukan. Walaupun begitu, saat perkawinan kita harus turut mengamati apakah terjadi ketidak-wajaran. Jika sudah selesai, kalkun betina dapat kita beri tanda pita di kakinya. Demikian seterusnya sampai semua betina sudah dikawini oleh pejantan. Dengan tanda pita tersebut kita bisa tahu jika kalkun bertelur, maka telurnya adalah telur yang bisa menetas. Lain dengan telur yang dihasilkan tanpa perkawinan.
Kadang-kadang, kita mempunyai pejantan bertubuh besar yang ingin kita kawinkan dengan betina muda. Perbedaan tubuh ini merupakan masalah dalam perkawinan. Kalkun jantan bertubuh besar akan menindih sambil mencengkeram betina dengan jari-jarinya yang tajam. Jika ini terjadi, biasanya betina akan kewalahan dan bulu-bulunya rusak. Untuk itu, perkawinan harus dibantu secara manual. Caranya, kita memegangi betina dan mengamankan tubuhnya dari cengkeraman cakar pejantan. Setelah selesai, pejantan bertubuh besar ini kita pisahkan agar tidak berkelahi atau kawin diluar pengawasan kita.
Salah satu aktivitas kalkun betina yang sering disalah-artikan adalah saat kalkun berjemur. Saat berjemur ini kalkun akan tiduran dengan posisi sayap terbuka (kekipu). Aktivitas ini kadang diartikan sebagai tanda bahwa kalkun birahi, padahal tidak. Jika kalkun belum siap kawin kemudian dikawinkan, akan mengakibatkan beberapa hal seperti:
- Telurnya sedikit dan ada yang bentuknya abnormal
- Daya tetasnya rendah
- DOT-nya lemah
- Induk gampang sakit bahkan mati saat mengeram