Cara mengatasi korosi pada logam

Meskipun korosi sangat umum dan merusak, korosi dapat dikendalikan melalui teknik pencegahan sederhana. Berikut adalah tujuh cara yang telah terbukti untuk mencegah korosi:

  1. Pilih Logam Tahan Korosi

Dalam hal korosi logam, pencegahan adalah solusi terbaik. Hampir tidak ada cara yang lebih mudah untuk menghentikan korosi selain dengan menggunakan logam yang tidak mudah mengalami korosi dalam peralatan kita. Aluminium dan baja tahan karat adalah contoh yang bagus.

Saat membeli produk logam, beli yang terbuat dari logam yang tidak mudah menimbulkan korosi untuk mengurangi perawatan untuk perlindungan korosi tambahan.

  1. Gunakan Lapisan Pelindung (coating)

Menerapkan lapisan cat, seperti cat rubber, adalah salah satu metode pencegahan korosi yang paling hemat biaya. Cat bertindak sebagai penghalang, mencegah muatan elektrokimia penyebab korosi berpindah ke logam di bawah lapisan.

Kita juga bisa mengoleskan lapisan bubuk ke permukaan logam dan memanaskannya untuk membentuk lapisan pelindung halus pada logam. Komposisi serbuk paling banyk dipasaran yaitu epoksi, akrilik, nilon, poliester, dan uretan.

  1. Hindari dari lingkungan yang korosif

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, korosi terjadi ketika ada reaksi kimia antara logam dan gas di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, jika kita dapat mengontrol lingkungan, kita dapat mengurangi reaksi yang tidak diinginkan yang menyebabkan korosi.

Cara sederhana untuk mengontrol lingkungan yaitu mengurangi paparan dari kelembaban atau air laut. Tindakan yang lebih kompleks termasuk mengontrol kadar oksigen, klorin, atau belerang di lingkungan sekitar logam.

  1. Gunakan Sacrificial Coating (lapisan korban) sebagai lapisan terkorosi

Pada lapisan korban, lapisan tambahan dari logam yang mungkin teroksidasi ditambahkan pada permukaan logam yang ingin Anda lindungi dari korosi. Lapisan korban dapat dilakukan melalui dua metode:

  • (Cathodic Protection) Perlindungan Katodik
    Metode ini melibatkan pelapisan baja paduan besi dengan seng. Proses tersebut dikenal sebagai proses galvanisasi. Karena seng lebih aktif daripada baja, akan mengoksidasi dengan cepat dan mencegah baja berkarat.

  • (Anodic Protection) Perlindungan Anodik
    Teknik ini melibatkan penerapan lapisan logam yang kurang aktif pada baja. Biasanya timah digunakan karena tidak mudah menimbulkan korosi. Oleh karena itu, selama lapisannya terpasang, baja akan selalu terlindungi.

5.Lakukan Metal Plating

Plating hampir mirip dengan coating karena lapisan logam tipis diaplikasikan pada logam yang ingin Anda lindungi. Selain menghambat korosi, lapisan logam memberikan sentuhan akhir yang estetis. Secara umum, ada empat jenis pelapisan logam:

  • Elektroplating: teknik ini melibatkan pengendapan lapisan tipis logam seperti kromium atau nikel pada logam substrat dalam bak elektrolit.
  • Mechanical Plating: pelapisan mekanis melibatkan bubuk logam pengelasan dingin ke logam substrat. Substrat ditambah bubuk dan beberapa serpihan kaca yang dimasukkan ke dalam larutan air. Biasanya, pelapisan logam melibatkan penerapan kadmium atau seng ke bagian logam kecil.
  • Electroless: dalam metode ini, pelapis logam seperti nikel atau kobalt diendapkan pada logam substrat melalui reaksi kimia. Teknik pelapisan ini non-listrik.
  • Hot Dipping: ini adalah teknik pelapisan sederhana yang melibatkan pencelupan substrat ke dalam bak cair dari logam pelindung. Logam pelindung tersebut kemudian membentuk lapisan tipis pada substrat logam.
  1. Membuat Penghambat Korosi (inhibitor)

Penghambat korosi mencegah korosi bereaksi dengan permukaan logam dan gas di sekitarnya untuk meredam reaksi elektrokimia yang dapat menyebabkan korosi. Bahan kimia ini membentuk lapisan pelindung pada permukaan logam.

Penghambat korosi dapat diterapkan dalam bentuk lapisan pelindung melalui teknik dispersi. Anda juga bisa mengaplikasikan bahan kimia ini sebagai larutannya. Proses penerapan inhibitor biasanya dikenal sebagai passivasi.

Aplikasi penghambat korosi yang paling umum adalah dalam pengolahan air, penyulingan minyak bumi, dan industri pengolahan kimia.

  1. Modifikasi Desain

Memodifikasi desain logam dapat sangat membantu dalam mengurangi korosi. Pendekatan ini juga dapat meningkatkan ketahanan lapisan anti korosif yang ada pada logam.

Jadi, bagaimana kita melakukannya? Nah, kita bisa mencoba memperbaiki desainnya, agar logam tidak dimasuki air dan debu atau mendorong pergerakan bebas udara. Perhatikan juga perawatan rutin.

Korosi logam akan selalu terjadi pada logam. Mengetahui apa yang menyebabkan korosi dan apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikannya dapat membantu kita menjalankan tindakan pencegahan sebelum menjadi lebih parah.

Perlu diingat bahwa permukaan yang terbuka adalah yang paling rentan, jadi lakukan perawatan ritun jika bisa. Mengontrol lingkungan dengan menghilangkan kelembapan juga dapat membantu memperlambat laju korosi.

Sumber: www.kten.com/story/41629864/7-ways-to-stop-or-slow-metal-corrosion

untuk mengatasi logam dengan biaya yang murah untuk kehidupan sehari hari baiknya menggunakan cara yang mana?

1 Like

Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita menggunakan logam pada beberapa benda yang penting, seperti pagar besi, tiang bendera, tempat jemuran dari kawat atau besi, dll. Kita bisa mengatasi agar korosi (perkaratan) tidak terjadi pada benda-benda tersebut dengan metode coating.

Coating disini bisa menggunakan banyak cara. Tetapi yang murah dan sering digunakan adalah dengan menggunakan cat. Jadi, selain menambah nilai estetika terhadap benda tersebut, cat bisa menjadi perhalang terjadinya perkaratan (korosi).

Jika setiap logam pasti terkorosi, bagaimana perlindungan korosi pada benda benda sehari hari misal pada wajan, atau rangka kendaraan?

Terima kasih atas pertanyaannya kak Ardhia. Izin menjawab ya kak. Perlindungan korosi pada benda sehari-hari seperti wajan salah satunya adalah penggunaan teknologi pelapis logam dengan metode anodizing pada produk perabotan aluminium. Metode ini pada prinsipnya bertujuan menumbuhkan lapisan oksida (Al2O3) pelindung yang tahan terhadap korosi dengan cara menyelupkan produk dalam elektrolit sambil diberi tegangan listrik sekitar 5-10V. Lapisan anodize tersebut aman dan tidak mudah terkikis atau tergores. Warna lapisan bervariasi dari transparan, putih, abu-abu, hingga hitam tergantung dari parameter proses yang digunakan.

Sumber:

Saya ingin bertanya, jika logam tersebut sudah di lapisi dengan pelindung(coating). Apakah jika sering terkena air terus menerus itu akan membuat logam menjadi korosif? Terima kasih

Izin menjawab kak ,jadi korosi merupakan proses degradasi logam akibat interaksi dengan lingkungannya .Sifat korosi sendiri tidak bisa dihentikan hanya bisa dicegah dan dikurangi laju korosinya ,nah salah satu cara untuk menghambat laju korosi tersebut salah satunya bisa dengan coating. Semisal lama kelamaan lapisan coating ini rusak maka tentunya logam tersebut akan terkorosi kak.

Artikel yang sangat menarik, tema korosi ini membawa saya kepada sesuatu yang mungkin lebih general yaitu apakah mungkin bagi suatu jenis logam yang mengalami korosi dipulihkan atau dijernihkan kembali hingga 100%. Pertanyaan ini melandasi pemikiran saya mengenai besi besi berkarat yang umumnya dikumpulkan oleh para pemulung ( mohon maaf ) dan dijual kepada perusahaan, apa yang perusahaan lakukan terhadap besi besi karat tersebut ?

Korosi merupakan terurainya logam dan campurannya akibat lingkungan secara elektrokimia. Secara Termodinamika korosi terjadi akibat perbedaan nilai potensial elektroda anoda dan katoda besar. Fenomena korosi pada logam sangat banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari yang sering diabaikan. Walaupun masalah korosi tidak dapat dihindarkan tetapi dapat dikontrol dan dicegah (Erna., dkk, 2017).

Peristiwa karat sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa karat.

Dari reaksi terlihat bahwa karat melibatkan adanya gas oksigen dan air. Karena itu, besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila dibandingkan ditempat yang lembab. Karat pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor, seperti tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang kurang aktif (logam nikel, timah, tembaga), serta keadaan logam besi itu sendiri (kerapatan atau kasar halusnya permukaan). Sedangkan mekanisme karat pada logam yang merupakan bahan utama untuk berbagai konstruksi maka pengendalian karat menjadi sangat penting. Untuk dapat mengendalikan karat tentu harus memahami bagaimana mekanisme karat pada besi (logam). Karat tergolong proses elektrokimia.

Untuk menghidari akibat serangan berbagai jenis karat yang sangat merugikan diperlukan langkah – langkah pencegahan yang cukup mahal biyayanya. Namun jika di banding dengan biaya da pengorbanan lain jika serangan karat tidak dicegah atau diatasi, maka kerugin akibat biaya pencegahan menjadi tidak berarti, adapun beberapa prinsip pencegahan karat yang penggunaannya disesuaikan dengan jenis peralatan, tempat serta lingkungan. Sebagian dari prinsip pencegahan yang

telah dikenal umum cukup lama misalnya pengecetan, pembalutan dan penggunaan material anti karat, namun ada pula prinsip pencegahan karat yang hanya dikenal oleh kalangan tertentu seperti misalnya perlindungan katodik , anodik serta netralisasi zat koroden. Adapun pencegahan instalasi dari kemungkinan terjadinya kavitasi dan erosi, maka semua prinsip-prinsip yang menimalisasi terjadinya kavitasi, seperti penyempitan dan pelebaran untuk mencegahnya perubahan fase-fase harus diterapkan dalam instalasi pemipaan-nya (Antara, 2013).

Pada hampir semua situasi, korosi logam dapat dikendalikan, diperlambat, atau bahkan dihentikan dengan menggunakan teknik yang tepat. Pencegahan korosi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk tergantung pada keadaan logam yang terkorosi. Teknik pencegahan korosi secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelompok:

Modifikasi Lingkungan

Korosi disebabkan oleh interaksi kimiawi antara logam dan gas di lingkungan sekitarnya. Dengan melepaskan logam dari, atau mengubah, jenis lingkungan, kerusakan logam dapat segera dikurangi. Hal ini mungkin sesederhana membatasi kontak dengan hujan atau air laut dengan menyimpan bahan logam di dalam ruangan atau dapat dalam bentuk manipulasi langsung terhadap lingkungan yang mempengaruhi logam. Metode untuk mengurangi kandungan sulfur, klorida, atau oksigen di lingkungan sekitar dapat membatasi kecepatan korosi logam. Misalnya, air umpan untuk boiler air dapat diolah dengan pelembut atau media kimiawi lainnya untuk mengatur kekerasan, alkalinitas atau kandungan oksigen untuk mengurangi korosi pada bagian dalam unit.

Pemilihan Logam dan Kondisi Permukaan

Tidak ada logam yang kebal terhadap korosi di semua lingkungan, tetapi melalui pemantauan dan pemahaman kondisi lingkungan yang menjadi penyebab korosi, perubahan jenis logam yang digunakan juga dapat mengurangi korosi secara signifikan. Data ketahanan korosi logam dapat digunakan dalam kombinasi dengan informasi tentang kondisi lingkungan untuk membuat keputusan mengenai kesesuaian masing-masing logam.

Pengembangan paduan baru, yang dirancang untuk melindungi dari korosi di lingkungan tertentu, terus diproduksi. Paduan nikel Hastelloy, baja Nirosta, dan paduan titanium Timetal adalah contoh paduan yang dirancang untuk pencegahan korosi. Pemantauan kondisi permukaan juga penting untuk melindungi dari kerusakan logam akibat korosi. Retakan, celah, atau permukaan yang keras, baik sebagai akibat dari persyaratan operasional, keausan, atau cacat produksi, semua dapat menyebabkan tingkat korosi yang lebih tinggi.

Pemantauan yang tepat dan penghapusan kondisi permukaan yang rentan yang tidak perlu, bersama dengan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa sistem dirancang untuk menghindari kombinasi logam reaktif dan bahwa bahan korosif tidak digunakan dalam pembersihan atau pemeliharaan bagian logam semuanya juga merupakan bagian dari program pengurangan korosi yang efektif.

Perlindungan Katodik

Korosi galvanik terjadi ketika dua logam berbeda ditempatkan bersama dalam elektrolit korosif. Hal ini adalah masalah umum untuk logam yang terendam bersama dalam air laut, tetapi juga dapat terjadi jika dua logam yang berbeda terbenam dalam jarak yang berdekatan di tanah yang lembab. Karenanya, korosi galvanik sering menyerang lambung kapal, rig lepas pantai, dan jaringan pipa minyak dan gas.

Perlindungan katodik bekerja dengan mengubah situs anodik (aktif) yang tidak diinginkan pada permukaan logam menjadi situs katodik (pasif) melalui penerapan arus berlawanan. Arus berlawanan ini memasok elektron bebas dan memaksa anoda lokal untuk terpolarisasi ke potensial katoda lokal. Perlindungan katodik dapat terjadi dalam dua bentuk. Yang pertama adalah pengenalan anoda galvanik. Metode ini, yang dikenal sebagai sistem pengorbanan, menggunakan anoda logam, dimasukkan ke lingkungan elektrolitik, untuk mengorbankan diri mereka sendiri (menimbulkan korosi) untuk melindungi katoda.

Meskipun logam yang membutuhkan perlindungan dapat bervariasi, anoda korban umumnya terbuat dari seng, aluminium, atau magnesium, logam yang memiliki potensi elektro paling negatif. Deret galvanik memberikan perbandingan potensial elektro yang berbeda - atau kemuliaan - logam dan paduan. Dalam sistem pengorbanan, ion logam bergerak dari anoda ke katoda, yang menyebabkan anoda terkorosi lebih cepat daripada yang seharusnya. Akibatnya anoda harus diganti secara teratur.

Metode kedua dari proteksi katodik disebut sebagai proteksi arus terkesan. Metode ini, yang sering digunakan untuk melindungi jaringan pipa yang terkubur dan lambung kapal, membutuhkan sumber arus listrik searah alternatif untuk disuplai ke elektrolit. Terminal negatif dari sumber arus dihubungkan ke logam, sedangkan terminal positif dipasang ke anoda tambahan, yang ditambahkan untuk melengkapi rangkaian listrik. Tidak seperti sistem anoda galvanik (korban), dalam sistem proteksi arus yang terkesan, anoda bantu tidak dikorbankan.

Inhibitor

Inhibitor korosi adalah bahan kimia yang bereaksi dengan permukaan logam atau gas lingkungan yang menyebabkan korosi, sehingga mengganggu reaksi kimia yang menyebabkan korosi. Inhibitor dapat bekerja dengan cara mengadsorpsi dirinya sendiri pada permukaan logam dan membentuk lapisan pelindung. Bahan kimia ini dapat diaplikasikan sebagai larutan atau sebagai lapisan pelindung melalui teknik dispersi.

Proses inhibitor dalam memperlambat korosi bergantung pada:

  • Mengubah sifat polarisasi anodik atau katodik
  • Penurunan difusi ion ke permukaan logam
  • Meningkatkan hambatan listrik permukaan logam

Industri penggunaan utama untuk inhibitor korosi adalah penyulingan minyak bumi, eksplorasi minyak dan gas, produksi bahan kimia, dan fasilitas pengolahan air. Manfaat inhibitor korosi adalah dapat diterapkan di tempat pada logam sebagai tindakan korektif untuk melawan korosi yang tidak terduga.

Pelapisan

Cat dan pelapis organik lainnya digunakan untuk melindungi logam dari efek degradatif gas lingkungan. Pelapisan dikelompokkan berdasarkan jenis polimer yang digunakan. Pelapis organik umum meliputi:

  • Lapisan ester alkid dan epoksi yang, jika dikeringkan dengan udara, meningkatkan oksidasi ikatan silang
  • Lapisan uretan dua bagian
  • Baik pelapis yang dapat disembuhkan radiasi polimer akrilik dan epoksi
  • Lapisan lateks kombinasi vinil, akrilik atau polimer stirena
  • Lapisan yang larut dalam air
  • Lapisan padat tinggi
  • Lapisan bubuk

Plating

Pelapis logam, atau pelapisan, dapat diterapkan untuk menghambat korosi serta memberikan sentuhan akhir yang estetis dan dekoratif. Ada empat jenis lapisan logam yang umum:

  • Elektroplating: Lapisan tipis logam - sering kali nikel, timah, atau kromium - diendapkan pada logam substrat (umumnya baja) dalam bak elektrolitik. Elektrolit biasanya terdiri dari larutan air yang mengandung garam logam yang akan diendapkan.
  • Pelapisan Mekanis: Serbuk logam dapat dilas dingin ke logam substrat dengan menjatuhkan bagian tersebut, bersama dengan bubuk dan manik-manik kaca, dalam larutan air yang diolah. Pelapisan mekanis sering digunakan untuk mengaplikasikan seng atau kadmium ke bagian logam kecil
  • Tanpa listrik: Logam pelapis, seperti kobalt atau nikel, diendapkan pada logam substrat menggunakan reaksi kimia dalam metode pelapisan non-listrik ini.
  • Hot Dipping: Saat direndam dalam wadah cair pelindung, lapisan logam tipis menempel pada logam substrat.

Sumber:
Antara, N.L. 2013. Pencegahan akhibat terjadinya karat pada pipa boiler. Jurnal Logic . 13:(3). 117-123.

Erna, Maria., dkk. 2017. Ffektivitas kitosan sebagai pelapis ( coating ) korosi pada logam Zn, Fe, Al dalam media HCl dan H2SO4. Jurnal Kimia dan Pendidikan . 2:(2). 119-129.

Korosi pada logam merupakan salah satu dari banyak hal yang umum terjadi di lingkungan sekitat dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimanasih posisi efektifitas penggunaan cara tersebut diatas dalam penggunaannya?

bagaimana dengan korosi pada logam yang berada di bawah laut? bagaimana cara mengatasinya dengan cara seperti apa?