Crack Detection adalah proses mendeteksi cacat pada bahan atau permukaan yang tidak berpori, seperti logam, keramik, dan plastik. Tanpa deteksi retakan yang efektif, metode perbaikan akan salah.
Metode untuk mendeteksi retakan pada logam hanya melibatkan menginduksi arus listrik di dalam objek yang sedang diuji dan kemudian mengamati respons elektromagnetik. Jika pengujian ini disiapkan dengan benar, kerusakan pada logam atau benda padat lainnya yang diuji akan menimbulkan respons yang dapat langsung diukur.
Metode deteksi retakan dengan arus bolak-balik sebagian besar digunakan pada logam besi dan non-besi yang dapat digunakan untuk mendeteksi karat. Proses sederhana ini melibatkan aliran arus yang tidak terganggu melalui objek,
Ada tigas metode crack detection khususnya untuk baja karbon, yaitu;
-
Magnetic particle testing or inspection
Pengujian atau inspeksi partikel magnetik adalah jenis metode deteksi retakan yang bekerja hanya dengan memagnetisasi wilayah yang diuji, dan kemudian menerapkan suspensi basah atau partikel besi padat. Fluks magnet hanya akan bocor karena udara tidak akan mendukung medan magnet dan keberadaan udara juga menunjukkan bahwa diskontinuitas permukaan atau sub-permukaan terjadi di daerah yang diuji. -
Liquid penetrate inspection
Pemeriksaan penetran cairan biasanya melibatkan penggunaan pewarna dan ini merupakan metode yang sangat murah untuk memeriksa kerusakan permukaan yang pecah, terutama pada bahan yang tidak berpori. Metode deteksi retakan ini dapat digunakan untuk mendeteksi retakan garis halus, porositas pada permukaan material, kebocoran pada produk baru dan fatigue cracks yang terdapat pada komponen. Inspeksi penetran cairan memanfaatkan cairan permukaan / tegangan rendah untuk menembus permukaan kering, untuk mendeteksi kerusakan. -
Eddy current testing method, and Eddy current array (ECA).
Pengujian arus pusar (ECA) adalah metode deteksi retakan yang dapat diterapkan pada cacat permukaan dan bawah permukaan. Proses ini memanfaatkan induksi elektromagnetik untuk mendeteksi cacat permukaan. Eddy current array adalah bentuk lain dari deteksi retakan yang melibatkan penggunaan kumparan multipleks untuk menguji area yang lebih luas. Versi pengujian arus Eddy ini dirancang untuk meminimalkan antarmuka antara kumparan pengujian dan kemudian mencakup area permukaan yang jauh lebih besar selama pengujian. Metode pengujian ini sebagian besar diperlukan ketika kecepatan pengujian yang lebih tinggi diperlukan.
Deteksi retakan dapat diterapkan dalam banyak hal, termasuk;
- Cacat permukaan pada Casting
- Cacat permukaan pada forging
- Cacat permukaan pada welding
Deteksi retak dapat digunakan dengan banyak cara, yang paling umum di antaranya adalah;
- Untuk mendeteksi penyebab porositas pada permukaan material baru yang tidak berpori seperti plastik, logam dan keramik.
- Untuk mendeteksi fatigue cracks yang dapat menyebabkan retakan yang lebih besar pada material padat di masa mendatang.
- Untuk mendeteksi kebocoran pada produk baru.
- Untuk mendeteksi keefektifan pelapis dan cat pada material padat.
- Untuk menghasilkan catatan terkomputerisasi pada kerusakan permukaan dan sub-permukaan.
- Sebagai metode pembersihan pada permukaan material.
- Untuk melakukan analisis pasca inspeksi.
Deteksi retak logam diperlukan untuk mendeteksi cacat pada logam, misalnya, cacat pengelasan dapat disebabkan oleh kurangnya fusi lengkap las ke logam dasar, hal ini pada akhirnya akan menciptakan retakan dan kondisi keropos di dalam lasan. Penggunaan deteksi retakan logam melibatkan metode non-destruktif test (NDT) dalam mengevaluasi geometri cacat pada logam. Tanpa deteksi retak logam yang memadai, beban berat ditambah pembengkokan dan pelenturan yang terus menerus dapat menyebabkan kelelahan logam, dan hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kecelakaan besar.